TintaSiyasi.id -- Menanggapi pengangguran di Indonesia yang dari tahun ke tahun meningkat, Aliansi Buruh Indonesia Imam Ghozali, mengatakan permasalahannya kompleks yang artinya bersifat sistemis.
"Nah kalau masalahnya itu kompleks dan terkait artinya permasalahannya itu bersifat sistemis. Semua orang yang berakal itu memahami bahwa kalau semua ada sebuah permasalahan itu kompleks saling berakaitan berarti permasalahan bersifat sistemis," ungkapnya di kanal YouTube Khilafah News, Janji 19 Juta Lapangan Kerja, Rakyat Malah Disuruh ke Luar Negeri?, Senin (30/6/2025).
Ia memaparkan, masalah pengangguran saling berkaitan tidak hanya dengan ekonomi, tetapi juga dengan kualitas lulusan. Kualitas lulusan berkaitan dengan kurikulum, kurikulum berkaitan dengan anggaran pendidikan. Anggaran pendidikan berkaitan dengan tanggung jawab penyelenggara negara terhadap pendidikan seperti apa. Nanti ada dengan ekonomi dan seterusnya. Jadi masalah ini menjadi kompleks dan terkait.
"Ketika kita melakukan pendekatan yang sistemis itu tentu saja butuh kerja keras dan juga kesabaran. Kerja keras dan kesabaran ini tidak akan dimiliki oleh mereka yang memegang kekuasaan ataupun yang mengatur, ketika mereka yang memegang pemerintahan, itu bersifat malas atau berpikirnya jangka pendek. Jadi bukan lagi pelayanan, mengemban amanat tetapi take profit. Kemarin habis berapa sekarang harus kembali modal berapa, nah ini kan jadi permasalahan yang kemudian kita bisa mengatakan harusnya negara mengambil tanggung jawab. Kalaupun saat ini dirasakan negara tidak mengambil tanggung jawab berarti ada hal yang salah," paparnya.
Ia mengatakan tingginya angka pengangguran artinya lapangan pekerjaan tidak terbuka seluruhnya. Begitu sebaliknya, kalau pengangguran menurun berarti lapangan pekerjaan terbuka. Itu indikasi bahwa kebutuhan jasa dan barang meningkat. Artinya perputaran ekonominya lancar, tidak ada yang tersendat. Ini mengindikasikan bahwa distribusi ekonominya benar.
Sedangkan, kalau sekarang banyak pengangguran, ia mengatakan, berarti lapangan kerja banyak tertutup. Kalau lapangan pekerjaan tertutup menandakan bahwa perputaran ekonomi sangat bermasalah, kalau perputaran ekonomi bermasalah berarti indikasi bahwa distribusi ekonomi tidak benar.
"Buktinya apa? Pengangguran banyak tetapi konglomerasi banyak. Nah ini artinya ada masalah dengan distribusi ekonomi. Oleh karena itu harusnya distribusi ekonomi yang benar lah yang harus kita pakai. Semua orang mengakui bahwa kita pakai sistem ekonomi kapitalis sekalipun tidak gamblang disampaikan bahwa negeri ini pakai kapitalisme. Tetapi memang nyatanya tanda-tanda sistem ekonomi kapitalisme diterapkan di negeri ini," tambahnya.
Ia menegaskan, sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan di Indonesia harusnya menjadi bahan review, dan sekarang mulai melirik alternatif sistem ekonomi Islam. Dengan sistem ekonomi Islam nanti distribusi ekonomi akan menjadi lebih adil dan merata. Akhirnya menyelesaikan permasalahan ekonomi, masalah ekonomi selesai maka pengangguran juga akan teratasi. [] Alfia Purwanti