Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Perlindungan Islam kepada Tumbuh Kembang Anak

Selasa, 29 Juli 2025 | 08:11 WIB Last Updated 2025-07-29T01:11:57Z

TintaSiyasi.id -- Dikutip dari Beritasatu.com (15/07/2025), Direktorat Reserse kriminal Umum (Direskrimum) polda Jawa Barat menggungkap sindikat jual beli bayi yang telah menjual sekitar 24 bayi, rencananya bayi bayi itu akan dikirim ke Singapura. Harga yang ditawarkanpun mulai dari Rp 11 juta hingga Rp 16 juta, tergantung kondisi dan permintaan.

Berita ini jelas menggegerkan publik, karena ini bukanlah kasus pertama. Sindikat penjualan bayi jaringan internasional pun diduga terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO), walaupun sudah ada hukum pidana, pemerintah masih terus kecolongan, sehingga sindikat perdagangan bayi terus terulang. Seperti inilah hasil dari kegagalan pembangunan ekonomi kapitalis dan politik demokrasi, karena faktor utamanya muncul dari habibat kemiskinan yang terus membelenggu masyarakat. Perempuan juga tidak bisa luput dari imbasnya kemiskinan.

Angka kemiskinan yang terus meningkat telah menyebabkan muncul permasalahan baru, dan kejahatan kejahatan yang terus menghantui masarakat. Mulai dari pencurian, pembegalan, perampokan, penipuan dan perdagangan manusia. Tak jarang juga sampai mengakibatkan kematian. Dari semua kejahatan itu, perempuan adalah pihak yang paling rentan menjadi sasaran utama, perempuan adalah abies Kontikinar yang terus membelengu mesyrenkat, perempuan juga tidak bisa luput dahil imbasnya kemişkinin in don mengkat tent menyebabkan muncul pommasalahan biru, rejahatan-kejahatan yang Jenis Horus menghantui masyarakat Movai dari pereurian pemocaalan, porampokan, penipuan, dan perdagangan manusia, tak jarang Tuon sampai mengakibatkan pematian. Dari bemur kejahatan itu, perempuan adalah pihak yang paling rentan menjadi sasaran utama, terlebih dengan adanya sindikat perdagangan manusia memungkinkan bagi perempuan untuk mengorbankan segalanya, termasuk janin yang tumbuh dan berkembang didalam perutnya. Mereka terpaksa menumpulkan sisi keibuannya dan kemanusiaannya, karena rasa putus asa dan terhimpit keadaan.

Terlebih dengan maraknya kasus pemerkosaan yang sampai mengakibatkan kehamilan yang tidak diharapkan, membuat mereka berani untuk mengorbankan janinnya. 

Akan tetapi kemiskinan dan permasalahan-permasalahan yang lain, bisa diselesaikan melalui keputusan politik dan pembangunan ekonomi Indonesia. Di sisi lain Negara Indonesia sekarang dikuasai oleh sistem sekuler kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan, sehingga agama tidak bisa mengontrol aspek-aspek kehidupan. Hal ini mengakibatkan kejahatan kian marak seolah sudah tak terkendali. Buktinya pelaku kejahatan yang kian marak ini tidak hanya berasal dari kalangan luar, namun sudah banyak pelaku berasal dari keluarga inti. Parahnya lagi aparat negara yang seharusnya menjadi penjaga dan pelindung masyarakat malah bekerja sama untuk melakukan tindak kejahatan yang membahayakan masyarakat.

Seperti inilah keadaan umat Islam ketika tidak memberlakukan aturan-aturan Allah. Fitrah-fitrah manusia hilang dan akal manusia menjadi tidak terkendali dan anak-anak yang menjadi amanah bagi orang tua dan aset bagi negara dianggap sebagai komoditas. 

Perbuatan-perbuatan ini dilarang dan dimusuhi oleh Islam. Islam mempunyai berbagai macam cara untuk melindungi anak-anak, mulai dalam kandungan sampai tumbuh menjadi seseorang yang sudah mampu menanggung dosanya. Islam juga sangat menjaga nasab anak, sehingga jelas jalur perwaliannya. Di dalam negara Islam, semua orang dijamin kesejahteraannya dan akan dipenuhi semua kebutuhannya. Sistem pendidikan dalam Islam juga mengajarkan bagaimana menjadi orang tua yang bertanggung jawab melindungi anak-anaknya dan bagaimana menjadi aparat negara yang bertanggung jawab dalam melayani umat. Tak hanya itu Negara Islam juga mempunyai sistem sanksi yang tegas dan menjeratkan sehingga kejahatan seperti perdagangan anak tidak terulangi lagi.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Alma Zayyana
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update