Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Gaza Semakin Terluka, Umat Islam Perlu Disadarkan

Selasa, 22 Juli 2025 | 06:44 WIB Last Updated 2025-07-21T23:44:39Z
TintaSiyasi.id -- Derita Gaza belum juga berakhir. Serangan brutal yang terus dilancarkan oleh rezim Zionis Israel telah menelan ribuan korban, termasuk anak-anak yang tak berdosa. Seperti diberitakan Tirto.id (12 Juli 2025), sepuluh anak-anak dilaporkan tewas ketika sedang mengantre bantuan di sebuah klinik. Tragisnya, titik distribusi bantuan itulah yang kemudian menjadi sasaran serangan militer.

Lebih dari sekadar kekerasan fisik, Gaza kini disebut sebagai lokasi eksperimen senjata canggih. Warga sipil dijadikan target dalam rangkaian uji coba senjata mematikan, sementara akses bantuan kemanusiaan dengan sengaja dipersulit demi memunculkan bencana kelaparan yang sistematis. Semua ini menunjukkan bahwa penderitaan di Gaza adalah hasil dari genosida yang terorganisir dan keji.

Upaya membungkam suara kebenaran pun tampak jelas. Francesca Albanese, pelapor khusus PBB yang secara terbuka menyebut genosida di Gaza dan mengkritik keterlibatan perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon, dan Microsoft, justru dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (gazamedia.net, Tirto.id, Juli 2025). Hal ini memperlihatkan bagaimana sistem internasional saat ini lebih melindungi pelaku kejahatan ketimbang melindungi korban kezaliman.

Namun yang lebih mengusik nurani adalah sikap sebagian besar pemimpin negara-negara Muslim. Alih-alih menjadi pembela Palestina, sebagian justru menjalin relasi diplomatik dan ekonomi dengan Israel. Hubungan yang seharusnya menjadi dinding penolakan justru diubah menjadi jembatan kerja sama. Ini merupakan bentuk nyata dari pengkhianatan terhadap amanah umat.

Banyak kalangan menyuarakan kritik terhadap kekejaman Israel, namun sangat sedikit yang mengarahkan umat kepada solusi nyata dan menyeluruh. Padahal, menyelesaikan persoalan Palestina tidak cukup hanya dengan kecaman atau bantuan kemanusiaan sesaat. Butuh langkah ideologis dan sistematis yang berakar pada syariat Islam.

Solusi sejati bagi Palestina adalah melalui kembalinya peran politik Islam yang hakiki — jihad di jalan Allah dan tegaknya institusi Khilafah. Ini bukan seruan emosional, melainkan strategi yang dibangun berdasarkan sirah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Di masa lalu, hanya dengan kepemimpinan Islam umat mampu membebaskan negeri-negeri yang tertindas dan menjaga kehormatan kaum Muslimin.

Maka dari itu, umat harus terus dibimbing untuk memahami akar persoalan dan diarahkan kepada jalan perjuangan yang benar. Proses penyadaran ini adalah tugas penting para da’i, akademisi, intelektual, dan siapa pun yang memahami kondisi umat. Dengan meningkatnya kesadaran kolektif, umat akan semakin kuat dalam bergerak menempuh jalur dakwah sesuai dengan metode yang dicontohkan Nabi.

Perlu diingat, perjuangan ini harus dijaga dari dua ancaman utama: disorientasi kelas yang memecah belah umat berdasarkan kepentingan duniawi, serta ideologi asing yang merusak arah perjuangan. Jika tidak hati-hati, keduanya dapat memalingkan umat dari jalan dakwah yang sejati.

Pengemban dakwah harus teguh dalam menyampaikan kebenaran dan yakin bahwa kemenangan hanya akan diraih melalui jalan yang dicontohkan Rasulullah — bukan melalui sistem demokrasi atau jalur-jalur kompromi politik. Metode dakwah yang shahih akan membangun kekuatan yang berasal dari akidah, bukan dari kekuasaan semu.

Gaza hari ini bukan hanya cerminan penderitaan, tapi juga menjadi penanda bagi umat untuk bangkit. Kesadaran harus tumbuh, bukan hanya untuk menangisi, tetapi untuk mengambil peran dalam perubahan besar. Perubahan ini tidak cukup digerakkan oleh bantuan, melainkan oleh visi politik Islam yang menyeluruh.

Sudah saatnya umat Islam tidak berhenti pada simpati, tetapi bergerak menuju solusi. Perjuangan membebaskan Palestina adalah bagian dari kebangkitan umat, dan kebangkitan itu hanya akan terwujud dengan kembali tegaknya kepemimpinan Islam yang menyatukan umat di seluruh dunia. Semoga Allah segera menurunkan pertolongan-Nya dan membebaskan saudara-saudara kita di Gaza dari penderitaan panjang ini.

Oleh: Prayudisti SP
(Aktivis Muslimah)

Opini

×
Berita Terbaru Update