TintaSiyasi.id -- Menanggapi penemuan uranium di Kalimantan Barat Kabupaten Melawi sebanyak 24.112 ton, Direktur Indonesia Justice Monitor Ustaz Agung Wisnuwardana, mengatakan, uranium Melawi akan menjadi bukti kedaulatan jadi pemenang atau pecundang.
"Uranium Melawi akan menjadi bukti kedaulatan negeri jadi pemenang atau pecundang," ungkapnya di akun TikTok agung.wisnuwardana, Rabu (25/6/2025).
Ia menjelaskan, uranium bukan sekadar uranium biasa, ini bahan baku energi nuklir tetapi juga bisa menjadi senjata mengubah peta dunia dan Indonesia memilikinya.
"Data ini ada di dokumen resmi negara RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) 2025 - 2034 pemerintah mulai serius membangun PLTN dan Melawi adalah salah satu lokasinya," tambahnya.
Ia mengatakan, jika negeri ini memiliki senjata nuklir, Indonesia memiliki bergaining power ke AS, mampu menolong Gaza tanpa takut ancaman negara musuh Islam.
"Tetapi semua ini tidak mungkin dengan sistem kapitalisme hanya syariat Islam yang bisa memastikan uranium tidak dikuasai oleh asing hanya khilafah yang menjamin kekayaan alam milik umat dikelola untuk kemaslahatan umat dan demi kekuatan umat," jelasnya.
Ia menjelaskan, uranium 24.000 lebih ton ini milik umum, milik seluruh rakyat bukan milik penguasa, bukan untuk diserahkan kepada asing, Indonesia harus mengelola mandiri untuk menyediakan listrik murah, demi kepentingan seluruh rakyat, untuk membangun kemandirian energi bahkan menjadi kekuatan strategis dunia dengan membangun senjata nuklir.
"AS, Prancis, Rusia, Inggris boleh mengembangkan senjata nuklir, kenapa Indonesia tidak boleh, tidak adil namanya," pungkasnya.[] Alfia Purwanti