TintaSiyasi.id -- Direktur Indonesia Justice Monitor Ustaz Agung Wisnuwardana, mengatakan, saat ini umat butuh persatuan dan transformasi kepemimpinan.
"Yang dibutuhkan umat saat ini adalah persatuan dan transformasi kepemimpinan," ungkapnya di akun TikTok Agung.wisnuwardana, Kamis (22/5/2025).
Ia mencontohkan bagaimana kondisi negara tanpa arah yang jelas. Di Indonesia, rupiah anjlok ke 16.300 rupiab per dolar, PHK sepanjang 2024 lebih dari 126 ribu pekerja, likuiditas perbankan ketat, sektor rill megap-megap, utang luar negeri tembus lebih 8000 triliun rupiah. Tetapi elit malah sibuk berebut kekuasaan.
"Negeri ini seperti kapal tanpa arah ditarik dua nahkoda. Padahal kita ini negara besar cadangan nikel terbesar di dunia 21 juta ton. SDA tambang, laut, hutan, berlimpah, populasi Muslim terbesar di dunia 241 juta jiwa dan kita bukan sendirian, kita bagian dari dunia Islam.
Sehingga dibutuhkan persatuan dan kepemimpinan transformasional yakni persatuan dan kepemimpinan yang mampu menyatukan potensi dan kekuatan dunia Islam itulah yang bernama khilafah islamiah.
"Khilafah islamiah adalah sistem kepemimpinan tunggal umat Islam yang akan berfungsi akan menyatukan negeri-negeri muslim, mengelola sumber daya alam untuk rakyat bukan untuk oligarki, menegakkan keadilan dan mengusir penjajahan, dulu kala khilafah menyatukan lebih dari 50 negeri-negeri muslim, sekarang saatnya kita menuntut kebangkitannya kembali," terangnya.
Saat ini, ia menjelaskan, dunia Islam itu luas 1,9 miliar Muslim 70 persen cadangan minyak dan gas dunia, wilayah strategis dari Maroko sampai Indonesia kalau ini disatukan ini kekuatan super power baru. "Sayangnya dunia Islam terberai dipimpin rezim boneka, terbelah oleh nasionalisme sekat buatan penjajah. Maka potensi itu tidak pernah jadi kekuatan nyata," pungkasnya. [] Alfia Purwanti