Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Inilah Fakta Penguasaan Ekonomi Indonesia oleh Asing

Sabtu, 14 Juni 2025 | 04:09 WIB Last Updated 2025-06-13T21:09:54Z
TintaSiyasi.id -- Aktivis Dakwah Ustaz Jajuli Asyari, SE. memaparkan fakta penguasaan ekonomi Indonesia oleh asing. "Pertama, dominasi asing di berbagai sektor strategis," ungkapnya di kanal YouTube Mercusuar Ummat, Rabu (19/3/2025), Bedah Khilafah | Cara Khilafah Menjaga Kekayaan Negara dari Tangan Asing. 

Kekayaan alam Indonesia semuanya hampir dikuasai oleh asing. Salah satunya gunung emas yang ada di Papua yang notabenenya itu adalah milik umat. Mulai tahun 1967 dikuasai oleh Freeport sampai sekarang, walaupun sebagian besar atau 51 persen sahamnya diambil oleh negara, tetapi belum terlihat kontribusi dari hasil penarikan atau investasi saham Freeport terhadap APBN.

Banyak sumber alam lain seperti nikel, batu bara, minyak sebagian besar dikuasai oleh perusahaan asing. Contoh, cadangan nikel yang besar dan itu juga dikuasai oleh Cina, juga ada ambang batu bara yang potensi pendapatannya itu mencapai lebih dari 2000 triliun dan itu dikuasai oleh swasta.

Kedua, utang luar negeri yang mengikat. "Utang luar negeri yang mengikat kita, sehingga kita tidak berdaya menghadapi kondisi ini. Indonesia memiliki utang luar negeri yang sangat besar sehingga banyak sekali kebijakan ekonomi yang harus mengikuti arahan dari kreditur, dari negara-negara donor. Salah satu organisasi yang sangat mendikte Indonesia adalah IMF dan juga ada World Bank. Utang luar negeri kita per Januari 2025 itu sudah mencapai 8.900 triliun. Sangat-sangat ironis ya negara dengan kekayaan yang begitu besar, begitu banyak sumber alamnya, tetapi semua itu dikuasai swasta bahkan dikuasai asing," paparnya.

Ketiga, ketergantuangan pada investasi asing. Agung menjelaskan, banyak sekali pembangunan infrastruktur yang didanai dari modal asing sehingga investor asing juga itu memiliki pengaruh besar di dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Negara terbelenggu dengan banyak investasi asing yang masuk ke Indonesia, banyak juga infrastruktur seperti bandara dikuasai oleh asing.

Keempat, pasar dikuasai korporasi global. Pasar Indonesia didominasi oleh korporasi global, sehingga produk-produk dalam negeri tidak mampu bersaing, apalagi UMKM tidak bisa bersaing.

"Sebagai contoh dominasi dari merek-merek asing di sektor makanan, transportasi dan dibanyak sektor kita didominasi pasar-pasar dari korporasi global, sehingga perusahaan-perusahaan kita itu tidak mampu bersaing di pasar dengan kondisi seperti ini," pungkasnya.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update