"Jadi ini bukan sekadar tanah kharajiyah
biasa, ini tanah kharajiyah istimewa. Sebagai tanah kharajiyah
itu statusnya milik kaum Muslim sampai hari kiamat," ucapnya di kanal YouTube
UIY Official; Khianat Jika Akui Israel! Ini Nasehat Untuk Presiden!, Sabtu
(31/05/2025).
Ia menjelaskan bahwa sampai hari kiamat tidak boleh
seorang pun menyerahkan tanah tersebut kepada orang lain terlebih kepada musuh.
“Alasan inilah yang mendasari Sultan Abdul Hamid II menolak memberikan tanah
Palestina ketika Theodore Hazel meminta tanah tersebut,” sebutnya.
"Ini sebagai basis dari pandangan kita terhadap
status tanah Palestina itu, apalagi tanah Palestina bukan sekadar tanah kharajiyah
tapi tanah kharajiyah yang istimewa karena terkait dengan kita punya
akidah," jelasnya.
Adapun, UIY menilai dengan hanya menyebut nama
Palestina seketika itu terbersit kata Yerusalem dan Baitulmaqdis, lantas
menyebut nama Baitulmaqdis teringat peristiwa Isra Mikraj.
"Teringat kepada Isra Mikraj maka teringat kepada
kenabian Muhammad saw. dan teringat kepada peristiwa yang jelas disebutkan di
dalam Al-Qur’an di surah Al-Isra ayat 1," terangnya.
Lantas ia mengeluhkan kepada Presiden Prabowo harusnya
sadar akan posisi Indonesia yang pernah mengalami penjajahan oleh Belanda. “Selama
Belanda menguasai wilayah Indonesia, rakyat dan para pejuang menolak, namun
kini bersikap mengakui negara Israel,” ucapnya.
"Sekarang kita pertanyakan kepada diri kita,
ketika Belanda masuk ke negara kita, dia kan menguasai sejumlah wilayah kenapa
kita tidak mau terima? Belanda juga menguasai Irian sampai 1967 kenapa kita
ngotot juga Belanda pergi dari Irian? Karena kita sadar penjajah tidak boleh
meski satu jengkal pun ada di tanah air kita," tandasnya.[] Taufan