Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

UIY: Wilayah Palestina Adalah Tanah Kharajiyah Istimewa Milik Kaum Muslim

Selasa, 03 Juni 2025 | 08:16 WIB Last Updated 2025-06-03T01:20:07Z

Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) memandang bahwa secara Islam opsi two-state solution atau solusi dua negara bukanlah solusi, lantaran tanah Palestina merupakan tanah kharajiyah istimewa sehingga tidak dapat dibagi oleh Israel (Yahudi Zionis).

 

"Jadi ini bukan sekadar tanah kharajiyah biasa, ini tanah kharajiyah istimewa. Sebagai tanah kharajiyah itu statusnya milik kaum Muslim sampai hari kiamat," ucapnya di kanal YouTube UIY Official; Khianat Jika Akui Israel! Ini Nasehat Untuk Presiden!, Sabtu (31/05/2025).

 

Ia menjelaskan bahwa sampai hari kiamat tidak boleh seorang pun menyerahkan tanah tersebut kepada orang lain terlebih kepada musuh. “Alasan inilah yang mendasari Sultan Abdul Hamid II menolak memberikan tanah Palestina ketika Theodore Hazel meminta tanah tersebut,” sebutnya.

 

"Ini sebagai basis dari pandangan kita terhadap status tanah Palestina itu, apalagi tanah Palestina bukan sekadar tanah kharajiyah tapi tanah kharajiyah yang istimewa karena terkait dengan kita punya akidah," jelasnya.

 

Adapun, UIY menilai dengan hanya menyebut nama Palestina seketika itu terbersit kata Yerusalem dan Baitulmaqdis, lantas menyebut nama Baitulmaqdis teringat peristiwa Isra Mikraj.

 

"Teringat kepada Isra Mikraj maka teringat kepada kenabian Muhammad saw. dan teringat kepada peristiwa yang jelas disebutkan di dalam Al-Qur’an di surah Al-Isra ayat 1," terangnya.

 

Lantas ia mengeluhkan kepada Presiden Prabowo harusnya sadar akan posisi Indonesia yang pernah mengalami penjajahan oleh Belanda. “Selama Belanda menguasai wilayah Indonesia, rakyat dan para pejuang menolak, namun kini bersikap mengakui negara Israel,” ucapnya.

 

"Sekarang kita pertanyakan kepada diri kita, ketika Belanda masuk ke negara kita, dia kan menguasai sejumlah wilayah kenapa kita tidak mau terima? Belanda juga menguasai Irian sampai 1967 kenapa kita ngotot juga Belanda pergi dari Irian? Karena kita sadar penjajah tidak boleh meski satu jengkal pun ada di tanah air kita," tandasnya.[] Taufan


Opini

×
Berita Terbaru Update