Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tujuh Tip agar Anak Mau Terbuka dengan Orangtua

Sabtu, 07 Juni 2025 | 05:41 WIB Last Updated 2025-06-06T22:41:27Z

Tintasiyasi.ID -- Pemerhati Keluarga dan Generasi Ustazah Dedeh Wahidah Achmad membeberkan tujuh tip agar anak mau terbuka dengan orangtua.

 

"Ada tujuh tip agar anak terbuka dengan orangtua," tuturnya dalam rubrik Family Zone: Agar Anak Mau Terbuka di kanal YouTube Muslimah Media Hub, Selasa (03/06/2025).

 

Pertama, ketika bertanya harus dengan pertanyaan yang khusus dimengerti oleh anak. "Kadang memperlakukan anak itu seolah-olah harus tahu dengan bahasa kita, mereka langsung memahami apa yang kita tanyakan,” ucapnya.

 

“Rasulullah mengajarkan kita supaya ketika berbicara itu dengan dalil, jelas, dimengerti, dan tidak ambigu," jelasnya.

 

Kedua, melihat kondisi anak apakah kondisinya siap menerima pertanyaan. "Ketika kita mau bertanya, sepenting apa pun konten pertanyaannya, seurgen apa pun, kadang kita saking bersemangatnya tidak melihat kondisi anak, apakah akan siap untuk  menerima pertanyaan atau justru akan membuat mereka itu lari dari pertanyaan," ujarnya.

 

Ketiga, ketika menghadapi anak jangan dinomorduakan. "Ketika kita butuh kepada anak, ingin bertanya dan mendapatkan jawaban dari anak, maka jangan kita melakukannya berbarengan dengan aktivitas yang lain," terangnya.

 

Keempat, ketika berkomunikasi dengan anak jadilah pendengar yang baik. "Salah satu kendala dalam berkomunikasi ketika tidak memiliki skill mendengar. Kita langsung merespons, memberikan penilaian. Boleh jadi anak kita belum menjelaskan dengan lengkap dan belum utuh. Kita harus memiliki skill pendengar yang baik," sambungnya.

 

Kelima, jangan cepat untuk menghakimi atau memberikan penilaian. "Jangan sekali-kali kita itu cepat untuk menghakimi, memberikan penilaian. Karena target kita berdialog dengan anak itu bukan memberikan penilaian, tetapi untuk memahami sebenarnya apa masalah yang sedang dihadapi oleh anak,” katanya.

 

“Penilaian adalah proses berikutnya ketika informasi itu sudah lengkap, baru kita tahu dari A-Z kronologis permasalahan," imbuhnya.

 

Keenam, tidak ada tekanan dan ancaman, dengan suasana menggembirakan, cair dan santai. "Rasulullah memberikan contoh kepada kita, bagaimana Rasulullah itu senantiasa membiasakan candaan dengan panggilan yg menggembirakan. Supaya anak yang dipanggil itu tidak merasa takut dalam keadaan santai, cair,” tuturnya.

 

Ia pun menyarankab perlunya panggilan-panggilan yang menyenangkan, sehingga anak-anak senang dan kemudian menjadi terbuka.

 

Ketujuh, berdoa minta kepada Allah yang menguasai hati. “Allah yang membuat hati kita lembut termasuk hati anak anak kita lembut, sehingga mau terbuka kepada kita. Allah yang membolak-balikan hati,” ungkapnya.

 

"Semoga kita menjadi orangtua yang memiliki kemampuan untuk membangun komunikasi yang terbuka dengan anak-anak untuk mendidik mereka menjadi generasi khairu ummah. Mendidik mereka untuk taat pada pencipta-Nya dan menjalankan syariat Allah secara kaffah," pungkasnya.[] Rina


 

 

Opini

×
Berita Terbaru Update