Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tiga Kepentingan Amerika Di Timur Tengah

Jumat, 27 Juni 2025 | 04:54 WIB Last Updated 2025-06-26T21:54:41Z
TintaSiyasi.id -- Konflik Timur Timur Tengah, Pengamat Politik Internasional Ustaz Farid Wadjdi menilai ada tiga kepentingan Amerika Serikat dalam intervensi Timur Tengah.

"Tiga kepentingan Amerika secara singkat di Timur Tengah. Pertama adalah menjaga suplai energi minyak dan gas," katanya di Channel YouTube Rayah TV: Dibalik Konflik Iran vs Israel, Sabtu (21/06/2025).

Lebih lanjut ia mengatakan, Amerika sangat berkepentingan karena kalau kekuatan energi ini tidak di bawah kontrol Amerika ini pasti mengancam kepentingan Amerika dan negara-negara Barat lainnya. 

Kedua, ancaman kekuatan politik Islam di Timur Tengah. Karena kawasan Timur Tengah ini adalah kawasan yang dulunya pernah disatukan oleh khilafah ala minhajinnubuah. Dan ini menjadi ancaman karena Amerika sangat menyadari bahwa kekuatan umat Islam itu tidak akan bisa dengan mudah ya dikalahkan kalau umat Islam itu bersatu.

"Karena itu Amerika tidak akan membiarkan kekuatan politik sedikit sedikitpun yang itu berupaya untuk menyatukan apa umat Islam terutama di Timur Tengah. Apalagi di bawah naungan khilafah ala minhajinnubuah. Maka tidak mengherankan setiap kali ada krisis di Timur Tengah itu menteri luar negeri Amerika itu paling rajin datang ke Timur Tengah untuk kemudian memastikan bahwa penguasa-penguasa Timur Tengah benar-benar masih dalam kendali Amerika Serikat," bebernya.

Ia menambahkan, tidak mengherankan kalau di beberapa negara di kawasan Timur Tengah ini begitu banyak sekali ya pangkalan-pangkalan militer Amerika dibanding dengan wilayah lain. Ada di Qatar, ada di Irak. Kemudian di wilayah di Saudi. "Jadi di beberapa banyak wilayah di Amerika ini sekaligus menunjukkan demikian strategisnya wilayah itu bagi Amerika Serikat ya jadi ancaman adanya ancaman potensi kekuatan politik Islam itu menjadi perhatian Amerika," ungkapnya.

Ketiga, adalah eksistensi penjajah Yahudi. Bagi Amerika itu merupakan harga mati yang harus dipertahankan ya kalau tadi ditanya apa keuntungan Amerika terhadap eksistensi penjajah Yahudi ini pertama bagaimanapun ya Israel adalah mitra yang paling dipercaya oleh Amerika bagaimanapun. 

"Secara ideologis ataupun praktis memang penguasa-penguasa Arab itu berteman baik dengan Amerika. Atau dianggap teman lah oleh Amerika. Atau penguasa arabnya yang menganggap Amerika teman tetapi Amerika tidak bisa percaya 100 persen kepada penguasa-penguasa Arab," ungkapnya.

Ia menegaskan, posisi-penguasa Arab ini memang sangat lemah. mereka itu kuat ya karena memang ada dukungan dari Amerika. maka tidak mengherankan Donald Trump itu pernah mengatakan terkait dengan raja Salman ya bahwa intinya dia mengatakan bahwa dalam kalau tidak dilindungi oleh Amerika dalam hitungan Minggu raja Salman itu akan akan jatuh lebih kurang itu pernyataan Donald Trump.

"Oleh karena itu Amerika membayar Amerika karena telah menjaga keamanan elit-elit Saudi ini. Itu bisa kita pahami bagaimana kemarin penguasa-penguasa Arab yang dikunjungi oleh Donald Trump itu memberikan bantuan yang atau investasi yang besar untuk Amerika Serikat. Karena bagian dari balas budi, telah menjaga keamanan penguasa-penguasa Arab," singgungnya.

Lemah

Pengamat Politik Internasional itu mengatakan, penguasa Arab sangat lemah di hadapan rakyatnya, makin terbuka pengkhianatan penguasa Arab ini maka semakin tidak dipercaya mereka oleh rakyat mereka sendiri. Amerika tahu persis tentang kelemahan penguasa Arab. Seperti beberapa fakta sekuat apapun dukungan Amerika, muncul perlawanan dari rakyat Mesir yang memunculkan Arab spring. Demikian juga itu di Tunisia, di Libya.

"Meskipun mereka telah menunjukkan loyalitasnya kepada Amerika tapi mereka itu sebenarnya sangat-sangat lemah di mata rakyatnya sendiri karena penghianatan mereka. Karena itu Israel ini adalah mitra yang paling dipercaya oleh Amerika itu yang pertama. Sebagai mitra politik Israel akan digunakan untuk alat menjadi alat politik Amerika tanpa kemudian memberikan citra buruk kepada Amerika," ucap Farid.

Ia menambahkan, jadi melakukan kejahatan-kejahatan yang sebenarnya diinginkan oleh Amerika tanpa kemudian orang bisa memberikan tuduhan bahwa Amerika adalah pelakunya, dan ini memang karakternya Amerika. Israel inilah yang digunakan Amerika sebagai perpanjangan dari kepentingan politiknya gitu. Termasuk Israel ini dimunculkan sebagai persepsi ancaman di Timur Tengah yang terus menimbulkan gejolak. 

"Jadi semacam duri yang dicangkokkan Timur Tengah terus bergejolak. Dengan terus gejolaknya Timur Tengah Amerika punya alasan untuk intervensi, dan Amerika menunjukkan seolah-olah kepemimpinan mereka dalam penyelesaian masalah-masalah Timur Tengah. Dan ini yang tampak sekali ya seperti yang dikatakan oleh Donald Trump ya sebentar lagi ini Iran sama Israel juga akan berhenti sebagaimana Saya sudah menyelesaikan India dan Pakistan. Itu kan kata-kata Donald Trump dan itu pasti terjadi. Kenapa? Karena memang seperti itu skenarionya. Baku hantam ini nggak akan berlangsung lama menurut saya," tandasnya. [] Munamah

Opini

×
Berita Terbaru Update