Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Persatuan Hakiki Umat Muslim Sedunia, Akan Menggentarkan Musuh Islam

Jumat, 27 Juni 2025 | 12:38 WIB Last Updated 2025-06-27T05:38:43Z
Tintasiyasi.id.com -- Kondisi kaum Muslimin saat ini sedang tidak baik-baik saja. Jumlah yang banyak tidak menjadikan tubuh kaum muslimin kuat, karena terkotak-kotak oleh sekat nasionalisme. 

Sekat ini menjadikan masing-masing hanya memikirkan negaranya, kurang peduli dengan urusan negara lain. Negara muslim yang sedang menderita, berjalan sendirian. Negara lain hanya menonton, kalaupun membantu hanya sekedarnya.

Seperti yang dialami kaum Muslimin di Palestina, mereka dijajah bertahun-tahun oleh zionis Israel laknatullah tapi negara Muslim di dekatnya seperti Mesir tidak membantu sama sekali.Pemimpin negara tersebut seolah tutup mata, abai dengan saudara seiman di Palestina. 

Hatinya mati, pendengarannya tuli dan matanya buta akan penderitaan rakyat Palestina. Begitu juga pemimpin negara Muslim lainnya, mereka hanya bisa mengecam tanpa melakukan tindakan nyata untuk ikut memerangi tentara Israel yang semakin membabi buta menyerang rakyat Palestina.

Diamnya para pemimpin negara Muslim karena takut berurusan dengan pemimpin negara Kafir penjajah, mereka tidak berani berkutik dengan dalih tidak ingin memperluas konflik. Mental pemimpin-pemimpin negara Muslim yang seperti ini kelak akan di azab oleh Allah atas kepemimpinannya karena ketidakpedulian mereka kepada saudara seimannya di Palestina. 

Mereka akan mendapat siksa yang pedih karena tidak menjadikan kepemimpinannya untuk berjihad di jalan Allah memerangi musuh Islam, padahal mereka mampu. Mereka memiliki kewenangan untuk mengerahkan tentara-tentara mereka untuk ikut berjuang melawan musuh-musuh Islam, seperti yang dilakukan Iran.

Abbas Araghchi Menteri Luar Negeri Iran, dalam tanggapanya mengatakan Teheran mempertimbangkan semua kemungkinan respons terhadap serangan Washington. Dia menegaskan Iran tidak akan kembali ke diplomasi hingga mereka melakukan pembalasan. Detiknews.com (23/6/2025)

Inilah yang seharusnya dilakukan pemimpin-pemimpin Muslim, mereka harus menolak dengan tegas apapun bentuk perundingan dengan kaum Kafir penjajah. Bukan memilih diam atau bahkan ada juga pemimpin Muslim yang berhianat, mereka lebih memilih ikut bersahabat dengan pemimpin Kafir demi melindungi kepentingan pribadi mereka agar tetap bisa berkuasa di negaranya.

Sungguh suatu tindakan bodoh dan pengecut bagi seorang pemimpin yang lebih memilih menghianati Allah, rasulnya dan kaum Muslimin demi kemegahan dunia yang sesaat.

Inilah kondisi kepemimpinan kaum Muslim saat ini, mereka meninggalkan Islam dalam kepemimpinannya. Cinta dunia menguasai benak para pemimpin Muslim, menjadikan mereka lebih takut kepada Israel dan sekutunya daripada takut kepada Allah SWT. 

Dan mereka juga memimpin dengan aturan buatan akal manusia dan meninggalkan aturan yang sudah ada dalam syariat Islam. Kondisi seperti ini membuat kaum Muslimin sulit bersatu, karena aqidah Islam bukan lagi ada pada benak kaum Muslimin dan para pemimpinnya.

Umat Islam dan para pemimpinnya harus paham aqidah Islam, sehingga bisa menjadikan aqidah Islam sebagai landasan berfikir dalam berbagai urusan, termasuk dalam urusan politik di dalam mengurusi urusan umat.

Hanya aqidah Islamlah yang akan bisa menjadikan kaum muslimin kuat bersatu dibawah kepemimpinan yang satu yaitu seorang Khalifah dengan Daulah Islamiyah sebagai wadah untuk menerapkan Islam secara kaffah. Insya Allah dengan persatuan kaum muslimin seluruhnya, akan menggentarkan musuh-musuh Islam dan mereka akan dengan mudah bisa dikalahkan. 

Allah SWT telah mempersatukan Kaum Muslimin dengan aqidah Islam, seperti yang tercantum dalam Al qur'an surat Al Anbiya {21} ayat 92, yang artinya : "Sesungguhnya, (agama tauhid) ini adalah agama kamu, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku. Wallahu a'lam bishshawwab.[]

Oleh: Ummu Syahid
(Aktivis Muslimah)

Opini

×
Berita Terbaru Update