Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Serangan Balasan Iran ke Israel Sekadar Face Saving

Senin, 16 Juni 2025 | 11:23 WIB Last Updated 2025-06-16T04:23:39Z
TintaSiyasi.id -- Serangan balasan Iran ke wilayah pendudukan Zionis Israel dengan menembakkan ratusan rudal dan drone ke jantung Zionis Tel Aviv, Yerusalem, Ramat Gan, dinilai Direktur Indonesia Justice Monitor Ustaz Agung Wisnuwardana hanya sekadar face saving Iran semata.

"Kali ini benar-benar ada korban di pihak Israel 3 warga sipil tewas, puluhan luka-luka, beberapa kota tergoncang. Tetapi ini bukan perang total, bukan perang penentuan. Ini hanya face saving (serangan untuk menyelamatkan muka Iran)," paparnya di akun TikTok agung.wisnuwardana, Ahad (15/6/2025).

Agung menjelaskan, serangan balasan Iran itu memang harus dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak diam. Bahkan kehormatan Iran masih hidup. Tetapi juga mereka tidak siap berperang habis-habisan dengan Israel dan Amerika Serikat.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, hampir 80 persen dari rudal dan drone Iran berhasil dicegat oleh sistem pertahanan Israel dan sekutunya. Tidak ada pangkalan militer besar yang lumpuh, tidak ada situs strategis yang hancur, bahkan reaktor nuklir di Mona aman-aman saja.

"Iran juga tidak mengerahkan seluruh kekuatannya. Tdak ada rudal hipersonik, tidak koordinasi besar-besaran dengan Hizbullah di Utara. Kalau ini benar-benar perang total, Iran akan menyalakan seluruh front. Tetapi ini tidak, Iran tetap menahan diri. Ini adalah serangan dengan istilah face saving serangan untuk menyelamatkan muka," imbuhnya.

Oleh karenanya, umat Islam tidak bisa berharap hanya pada satu negara, satu rudal, satu simbol. Selama umat Islam masih terpecah, selama negeri-negeri Muslim masih tunduk pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), International Moetary Fund (IMF), AS, umat Islam akan terus jadi korban dibantai, dipermainkan, dipermalukan. Umat butuh lebih dari rudal, butuh kepemimpinan politik Islam bukan boneka barat tetapi perisai yang melindungi darah, tanah dan kehormatan kaum Muslim.

Ia mengutip hadis Rasulullah "Sesungguhnya seorang imam (pemimpin) itu merupakan perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung dengannya." (HR al-Bukhari).

"Kita butuh persatuan bukan retorika kita butuh khilafah bukan karikatur negara muslim palsu dan kita semua adalah bagian dari kebangkitan umat ini bangkitlah wahai pemuda Islam jangan hanya berharap mari kita bergerak untuk tegaknya khilafah," pungkasnya.[] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update