Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Secara Historis, Penjajahan Zionis Atas Palestina Ketika Umat Islam Kehilangan Khilafah

Minggu, 08 Juni 2025 | 16:53 WIB Last Updated 2025-06-08T09:54:06Z
TintaSiyasi.id -- Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa Dr Ahmad Sastra mengatakan, penjajahan Zionis atas Palestina adalah ketika umat Islam kehilangan pelindungnya, yakni khilafah Islamiah.

"Jika ditinjau dari perspektif politik Islam, maka bisa ditelusuri secara historis bahwa penjajahan zionis atas palestina adalah ketika umat Islam kehilangan pelindungnya, yakni khilafah Islamiah," ungkapnya dalam keterangan yang dikutip TintaSiyasi, Kamis (5/6/2025).

Ketika masih ada khilafah, negeri Palestina mendapat perlindungan maksimal dari berbagai bentuk ancaman. Khalifah Umar bin Khaththab ra, memberikan amanah kepada kaum Muslimin untuk melindungi kaum Nasrani dari ancaman Yahudi dengan mencegah Yahudi tinggal di Palestina. Hal itu dituangkan dalam Perjanjian Umariyah/Perjanjian Illiya tatkala penduduk Palestina yang semuanya Nashrani menyerahkan secara sukarela tanahnya kepada kaum Muslimin.

"Ketika Khilafah Islamiah runtuh pada tahun 1924, maka tak ada lagi perlindungan atas bumi Palestina yang diberkahi itu. Sebaliknya, dengan leluasa zionis Israel terus melakukan berbagai bentuk kezaliman atas kaum muslimin dan bahkan merubut tanah-tanah palestina sedikit demi sedikit. Palestina adalah persoalan umat Islam sedunia, karena tanah Palestina adalah milik umat Islam," jelasnya.

Ia menegaskan bahwa persoalan pokok Palestina itu adalah adanya penjajah Israel yang merampas tanah kaum muslimin dan melakukan pendudukan dan penjajahan. Jadi perjuangan ini harus fokus pada bagaimana agar Israel terusir dan lenyap dari Palestina. Perjuangan untuk membuat mundur Israel dari tanah Palestina, tidak mungkin bisa diraih dengan perdamaian, diplomasi atau perjuangan orang perorang.

Ia menjelaskan bahwa perdamaian bukanlah solusi atas krisis Palestina Israel, sebab perdamaian mensyaratkan dua hal. Pertama, pengakuan eksistensi negara penjajah Israel. Kedua Israel dan Palestina akan menjadi dua negara yang berdampingan.

"Jalan satu-satunya adalah jihad fi sabilillah mengusir Zionis dari bumi Palestina, sebagai dahulu para pahlawan mengusir penjajah Belanda dan Portugis dari bumi Indonesia," tegasnya.

Sehingga, untuk menghapi imperialisme, ia menyarankan negara, tidaklah bisa dilakukan oleh orang perorang, namun idealnya harus dihadapi lagi oleh sebuah institusi negara. 

"Untuk itu adalah keharusan negeri-negeri muslim segera bertobat kepada Allah, lantas bangki dan bersatu padu melawan segala bentuk penjajahan. Jika dahulu khilafah Islam mampu melindungi Palestina, karena semua negeri muslim bersatu padu, tidak tercerai berai," paparnya.

Ia menjelaskan, membantu Palestina dengan lantunan doa, harta dan gerakan solidaritas tidaklah sia-sia, insyaaallah mendapat pahala dari Allah. Namun semua itu bukanlah solusi fundamental atas krisis Palestina. Sebab persoalan Palestina adalah masalah penjajahan yang harus diusir dari negeri para Nabi itu.

"Ilustrasinya sederhana, jika ada saudara kita sedang disiksa dan mau dibunuh oleh penjahat, bantuan apa yang paling tepat untuk saudara kita itu. Membantu makanan tentu tidak tepat, sebab saat disiksa dan hendak dibunuh, dia tidak butuh makanan. Bantuan terbaik adalah membantu melawan dan mengalahkan penjahat itu, hingga teman kita terbebas dari kejahatan tersebut," ungkapnya.

Ia mengingatkan, dalam setiap peristiwa penjajahan negara atas negara, akan ada saja orang-orang yang justru berkhianat menjadi antek dan budak penjajah untuk mendapatkan seonggok dunia. 

"Dahulu di zaman penjajahan Belanda dan Portugis maupun Jepang juga muncul para pengkhianat yang rela makan tulang saudaranya sendiri. Dalam kasus palestina juga jangan kaget jika ada rakyat Indonesia yang justru memuja penjajah zionis dan membenci palestina, merekalah para pengkhianat itu," kisahnya.

Akhirnya, ia mengatakan, saat ini yang dihadapi adalah negara-negara imperialis, maka kekuatan yang seimbang itu tidak ada yang lain kecuali Daulah Khilafah Islam. Negara global yang menyatukan kaum muslim. 

"Daulah Khilafah ini nanti akan menyerukan jihad fi sabilillah kepada kaum muslim seluruh dunia untuk membebaskan Palestina. Perlu kita catat, Palestina saat dibebaskan oleh Sholahuddin al Ayyubi pada saat kaum muslim memiliki Daulah Khilafah Islam," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update