"Ini mencerminkan kesenjangan, kesenjangan yang
ditimbulkan kalau kita bicara tentu saja ini adalah sistem ekonomi kapitalistis
itu," katanya dalam sebuah forum yang ditayangkan di YouTube UIY
Official dengan tema Tanah Dikuasai Konglomerat, Rakyat Hidup Melarat,
Kamis (22/04/2025).
UIY menerangkan bahwa asas dalam pertanian adalah
lahan, karena lahan merupakan sesuatu yang sangat mendasar.
"Karena teknologi bisa dibeli, sumber daya
manusia bisa dikerahkan, kemudian sarana program pertanian itu bisa juga
diadakan," terangnya.
"Tetapi lahan itu kalau sudah dikuasai orang lain
tidak bisa dikuasai oleh orang lain, artinya dia bersifat eksklusif,"
imbuhnya.
UIY menilai, saat ini isu tentang kepemilikan lahan
besar sudah menjadi rahasia umum. “Hal itu menandakan ada ketimpangan
struktural dalam penguasaan tanah di negeri ini,” tandasnya.
"Ini hari itu semua orang tahu, kok. Bagaimana
dia bisa mendapatkan lahan, itu kongkalingkong perusahaan dengan pejabat,"
ujarnya.
UIY pun berharap, negara hadir memberikan solusi
tentang problem ekonomi dan distribusi lahan.
"Maka distribusi lahan itu juga harusnya jaga, jangan sampai timbul kesenjangan yang begitu rupa," harapnya.
Lebih lanjut, UIY menjelaskan kepemilikan tanah dalam
pandangan Islam. “Jika tanah lebih dari tiga tahun berhak diambil oleh negara,
karena tanah itu barang produksi,” ulasnya.
"Jadi seseorang boleh mempunyai tanah seberapa
luas yang dia bisa, tetapi yang penting itu diproduksikan," jelasnya.
"Karena tanah itu baru akan bermanfaat jika
darinya kemudian ada produksi. Produksi apa? Produksi pertanian, pangan,
buah-buahan, dan sebagainya gitu. Bahkan ketika dia ada tanah terlantar, orang
lain bisa menghidupkan tanah itu," imbuhnya.
UIY pun menegaskan bahwa sebagian lahan-lahan adalah
milik umum. “Seperti hutan yang ini hari justru diokupasi oleh individu. Hal
ini merupakan bentuk ketimpangan dan pelanggaran karena akan memperburuk
distribusi,” ulasnya.
"Dimulai dari distribusi lahan yang timpang tadi
itu. Kalau distribusi lahan timpang, maka produksi pasti timpang, lalu hasilnya
juga timpang," tandasnya.[] Aini