TintaSiyasi.id -- Dalam sebuah pernikahan, ikatan cinta tidak hanya terjadi antara dua insan, tetapi juga antara dua keluarga besar yang memiliki latar belakang, nilai, dan karakter yang berbeda. Ketika dua jiwa dipertemukan dalam ikatan suci, secara otomatis dua keluarga pun bersatu dalam sebuah jalinan silaturahmi dan tanggung jawab sosial. Maka, menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang antara kedua belah pihak keluarga menjadi bagian penting dari keberlangsungan rumah tangga yang sakinah.
1. Kesadaran Bahwa Keluarga Adalah Amanah
Setiap keluarga membawa harapan dan impian. Menyadari bahwa kedua keluarga adalah amanah dari Allah menjadikan kita lebih berhati-hati dalam bersikap dan berkomunikasi. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak beriman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, jika kita ingin rumah tangga kita diberkahi, belajarlah mencintai keluarga pasangan seperti kita mencintai keluarga sendiri.
2. Menanamkan Niat yang Lurus: Membangun Silaturahmi
Awal dari keharmonisan antar keluarga adalah niat yang baik. Jangan jadikan pernikahan sebagai ajang pembanding antara keluarga satu dengan yang lain, melainkan sebagai jalan menyatukan visi: membentuk generasi yang bertakwa dan mulia. Perkuat niat ini dalam setiap langkah interaksi, dalam setiap sambutan, dalam setiap kata-kata.
3. Berusaha Saling Memahami dan Menghormati
Rasa cinta tumbuh dari pemahaman dan penghormatan. Setiap keluarga memiliki adat dan kebiasaannya masing-masing. Terkadang perbedaan ini menjadi sumber konflik. Tapi jika disikapi dengan hikmah, perbedaan bisa menjadi sumber kekayaan dan penguat ikatan.
"Perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tapi untuk saling melengkapi."
Bangunlah komunikasi yang terbuka, jujur, dan berempati.
4. Memberi Ruang untuk Berbagi dan Berperan
Jangan memonopoli kebahagiaan. Libatkan kedua pihak keluarga dalam acara keluarga, dalam keputusan-keputusan besar, dan dalam momen kebersamaan. Buatlah mereka merasa dibutuhkan, dihargai, dan dihormati. Keterlibatan akan menumbuhkan rasa memiliki dan mempererat rasa kasih.
5. Menjaga Lisan dan Hati
Seringkali retaknya hubungan antar keluarga bukan karena masalah besar, melainkan karena kata-kata yang menyakitkan, sindiran, atau prasangka yang tak terungkap. Oleh karena itu, jagalah lisan. Bicaralah dengan adab. Dan lebih penting lagi, jaga hati dari iri, dengki, atau rasa tidak suka yang tersembunyi.
6. Mendoakan dan Menyebut Kebaikan
Salah satu cara paling halus untuk menumbuhkan cinta adalah dengan mendoakan. Doakan keluarga pasangan kita dalam shalat. Sebut nama mereka dalam kebaikan. Dengan membiasakan menyebut dan mengingat kebaikan mereka, cinta itu akan tumbuh secara alami.
7. Belajar dari Rasulullah SAW
Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam menjalin hubungan kekerabatan. Beliau memuliakan mertuanya, menghargai keluarga istrinya, dan tidak membedakan antara pihak keluarga. Belajarlah dari akhlaknya. Sampaikan salam, hadiah kecil, atau perhatian kepada keluarga pasangan sebagaimana kita memperlakukan keluarga sendiri.
Penutup: Cinta yang Menyatukan
Rumah tangga bukan hanya menyatukan dua hati, tetapi dua keluarga yang membawa sejarah, budaya, dan harapan. Maka, saling menumbuhkan cinta antar keluarga adalah bagian dari ibadah dan kunci kebahagiaan jangka panjang.
Bersama-sama, mari jadikan keluarga bukan hanya tempat pulang, tetapi tempat berbagi cinta, hikmah, dan harapan.
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang." (QS. Ar-Rum: 21)
Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)