TintaSiyasi.id -- Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Almroky, menjelaskan, persoalan utama Palestina adalah negara-negara Arab yang berkhianat menjadi tembok penghalang pembebasan Palestina.
"Nah menunjukkan bahwa justru persoalan utama adalah negara-negara Arab yang berkhianat untuk menjadi tembok-tembok penghalang pembebasan Palestina itu sendiri," ungkapnya di channel YouTube Khilafah News, Kamis (26/6/2025). Iran Vs Israel Meledak, Dunia Menunggu Indonesia?
Ia mengungkapkan, negara-negara Arab sebenarnya menjadi tembok penghalang untuk Palestina bisa dibebaskan. Bisa dilihat Mesir ketika Palestina diserang, dibom, justru dia menutup pintu perbatasan sehingga orang tidak bisa menghindari bom-bom tersebut untuk bisa menyelamatkan diri ke sebelah. Ini menunjukkan bahwa mereka sengaja menjadi tembok penghalang bagi pembebasan Palestina. Terjadinya genosida Palestina justru karena posisi negara-negara Arab itu yang menjadi masalah utama.
“Seandainya mereka tidak berpihak kepada Zionis tentu genosida tidak akan mudah terjadi (genosida) dan Zionis tidak mudah melakukan pengrusakan di muka bumi ini terutama di Palestina," imbuhnya.
Ia mengatakan, hingga hari ini ada lebih 50 ribu orang yang tercatat terbunuh di Gaza karena serangan Zionis Israel. Sementara negara-negara Arab justru tidak memberikan perlawanan atau perlindungan terhadap upaya untuk menghentikan genosida tersebut.
"Bahkan tadi saya katakan mereka menutup akses perbatasan sehingga orang yang sedang dibom tidak bisa menghindari itu. Jangankan membebaskan Palestina, sekadar memberi bantuan saja, bantuan dari dunia internasional sulit masuk karena harus melewati perbatasan dan tembok-tembok perbatasan negara-negara Arab Saudi dan Timur Tengah,” cetusnya.
Inilah yang menunjukkan, kata dia, bahwa persoalan utama di Palestina karena tidak bersatunya umat Islam di Timur Tengah dan dunia. Seandainya para penguasa di Timur Tengah memiliki kesadaran untuk membela Palestina, mengusir penjajah Zionis, akan menjadi mudah. Tapi karena mereka tidak melakukan pembelaan itu, justru mereka menjadi benteng-benteng pelaku genosida sehingga pembantaian terus terjadi dan tidak bisa dihentikan dengan cepat hari ini.
"Saya pikir kalau dari awal penyerangan Zionis terhadap Palestina dicegah oleh negara-negara Arab tersebut dan para penguasa Arab melakukan langkah diplomatik, bahkan melakukan langkah militer tidak akan terjadi genosida dan justru Palestina segera bisa di bebaskan dari cengkraman Zionis Yahudi," pungkasnya.[] Alfia Purwanti