"Dulu itu belum ada ilmu parenting modern,
makanya taat ini harus lebih dulu, sehingga ketika taat apa harapannya dengan
anak-anak yang dititipkan pada kita itu, kita mendidiknya bukan karena dunia,
tapi semata-mata mencari rida Allah," ujarnya dalam kanal Youtube
Maa'had Syaraful Haramain (MSH), berjudul Tips Agar Anak-Anak Kita
Menjadi Saleh dan Salehah, Jumat (23/5/2025).
Ia menambahkan, dalam mendidik anak ada rumusnya abah
umahnya berada dalam ketaatan kepada Allah Swt..
"Ketaatan kepada Allah itu dipegang dulu abahnya,
umahnya, memang dalam proses menuju taat. Saya tidak bilang harus taat, karena
kadang-kadang manusiawi kita imannya turun naik maklum saja, tetapi berusaha
untuk selalu taat karena ini penting," tegasnya.
Ia menjelaskan, pentingnya ketaatan orang tua tadi
untuk meraih rida Allah Swt..
"Kalau sudah berhenti pada saat kita memastikan
Allah itu sudah rida anak kita, suami kita, diri kita, dan sebagainya itu dalam
keridaan Allah berikutnya akan mudah karena sudah Allah yang bekerja,"
jelasnya.
Ia menuturkan, konsep tersebut kadang-kadang di
kehidupan modern itu hilang, karena semuanya diukur dengan materi dan
kepandaian.
"Seolah-olah kalau ikut training parenting
di mana-mana sampai yang levelnya tinggi itu dia akan beres ngurus anaknya. Justru
kalau misalnya orang tua saat ini modern, seolah-olah kalau dia sudah
memastikan sendiri bahwa anak-anaknya akan tumbuh dengan tepat dan dalam
pengasuhan yang tepat akan menjadikan anak saleh salehah. Begitulah kira-kira,”
turutnya.
Nyai Rofidah melanjutkan, “Padahal itu tidak menjamin
ketika sosok abahnya, umahnya, itu tidak dalam koridor keridaan Allah atau
orang tuanya mendidik anaknya untuk tujuan duniawi," ujarnya.
Ia menyimpulkan, hal itu persoalan duniawi yang
kadang-kadang menganggu dalam mendidik anak-anak.
"Jadi kembalikan kita berusaha untuk menjadikan diri kita selalu taat, agar ketaatan kita itu merembes atau menular kepada anak-anak kita. Menjadi kemudahan yang diberikan oleh Allah kepada anak-anak kita dalam proses yang kita lakukan di dalam rumah," simpulnya.[] Hidayah Muhammad