Tintasiyasi.ID -- Muslim Intelektual Australia Wassim Dourehi menyatakan bahwa demokrasi tidaklah mampu menjadikan dunia lebih baik, walaupun para pengusung demokrasi berusaha dengan segala cara di penjuru dunia.
“Para pengusung demokrasi melakukan banyak langkah dan
kebijakan di berbagai penjuru dunia yang mereka anggap tidak mampu dilakukan
oleh sistem kehidupan lainnya dalam seluruh sejarah dunia. Tetapi kenyatannya demokrasi tidaklah mampu
memberi lebih baik. Dunia ini tidak menjadi lebih baik dengan demokrasi,”
ujarnya dalam video singkat yang dibagikan oleh kanal resmi Nahdah Media
dengan judul The Muslim Experience of Democracy, Rabu (26/05/2025).
Menurutnya, semua orang termasuk mereka yang termakan
jargon-jargon demokrasi bisa melihat sendiri realitas tersebut.
Bagi umat Islam Irak dan Afganistan kata Wassim adalah
bukti nyata kerusakan atas nama demokrasi yang telah mengubah model
kepemimpinan di dunia Islam.
“Ingatlah, Irak dan Afganistan yang telah menunjukkan
wajah demokrasi dan telah mengubah model (remodel) kepemimpinan sebagian
dari wilayah dunia, seperti dunia Islam,” lanjutnya.
Ia mengakui bahwa demokrasi memang berkembang
pesat. “Ibarat bara api yang akan terus meluas serta
menjangkau beberapa wilayah lainnya untuk menjadikan setiap negara di dunia berwajah demokratis,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia menyatakan, demokrasi juga
dianggap sebagai pencerahan bagi Timur Tengah agar tidak kembali lagi ke abad
pertengahan dengan wajah Islam ekstremis, fundamentalis, dan terroris.
Padahal, lanjut Wassim, demokrasi telah menciptakan
situasi yang mengerikan seperti ledakan bom di mana-mana, menghancurkan
berbagai wilayah, dan memusnahkan
populasi manusia di dunia.
Bahkan sebelumnya, saat peluncuran teknologi terbang
(pesawat) di Barat untuk pertama kalinya, mereka telah mengorbankan setengah
juta manusia.
“Mereka meledakkan bom di mana-mana. Menghancurkan
berbagai wilayah, dan memusnahkan populasi manusia. Bahkan ketika peluncuran
pertama pesawat terbang di Barat, mereka telah mengorbankan setengah juta
manusia. Inilah ide demokrasi yang berkembang di berbagai belahan dunia,”
pungkasnya.[] M. Siregar