Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dr. Abdul Wahid: Konflik India-Pakistan Meredam, Kashmir Tetap Tertekan

Selasa, 03 Juni 2025 | 03:11 WIB Last Updated 2025-06-02T20:12:25Z

Tintasiyasi.ID -- dr. Abdul Wahid, Muslim Intelektual Inggris, menyebut bahwa situasi India-Pakistan kini sedang meredam, yang sebelumnya sempat memanas yang kemungkinan telah menemui keuntungan politik domestik kedua negara, sementara bagi Kashmir tetap dalam tekanan.

 

“Serangan India telah direspons balik oleh Pakistan dengan lima jet tempur dan beberapa drone. Untuk saat ini sepertinya permusuhan telah menjadi tenang. Mungkin telah menemukan keuntungan politik untuk populasi domestik mereka. Sementara itu, penduduk di Kashmir hidup di bawah sebuah penjajahan dengan penjagaan 500.000 tentara, dan terus memberikan tekanan dengan berbagai cara,” ungkapnya dalam video yang diunggah dalam akun X pribadinya @AbdulWahid_X dengan judul Affter India’s Attack on Pakistan, Kamis (08/05/2025).

 

Bukan hanya Muslim, warga minoritas lainnya seperti Kristen, Dalit, Sikh yang berada di India, juga telah menanggung risiko berat dari ideologi Hindutva RSS yang telah menguasai negara itu selama 20 tahun terakhir.

 

Hindutva RSS adalah sejenis ideologi yang berada dalam bagian filosofi kebencian Adolf Hitler, sehingga tidak mengejutkan jika minoritas dipersekusi.

 

“Tidak mengejutkan juga sebuah kejahatan nasionalisme hadir di sana. Tidak mengejutkan ada sifat peperangan dan permusuhan terhadap tetangganya,” tambahnya.

 

Lanjut ia menyabutkan bahwa pemikiran seperti itulah yang kini dibenarkan dan mendominasi dunia.

 

“Perdana Menteri India Narendra Modi melihat sekutunya Zionis di Palestina, dapat melakukan genosida dan pembersihan etnis (etnis cleansing) dengan kebal hukum. Tidak ada tuntutan internasional dan hukum internasional hadir dalam bentuk atau model apapun. Modi banyak belajar dari sekutu dan temannya Donald Trump, dan karakter Eropa seperti Britania” sambung dr. Abdul.

 

Di sisi lain, diplomat politik negara Pakistan bicara tantang keterlibatan komunitas internasional untuk memecahkan masalah Kashmir.

 

Karena hakikatnya, lanjutnya, Pakistan tidak pernah membahas peluang untuk membebaskan Kashmir, yang sebenarnya mampu dilakukan oleh angkatan bersenjata Pakistan.

 

“Mereka tidak membahas bahwa kini dunia mempertontonkan nasionalisme yang korup, kacau, hingga pertumpahan darah. Dan Islam adalah satu-satunya solusi untuk itu,” jelasnya lagi.

 

Seharusnya kata dr. Abdul Wahid, potensi besar yang dimiliki Pakistan berupaya untuk memikirkan cara realisasi pembebasam manusia yang dijajah seperti di Kashmir, termasuk Gaza (Palestina).

 

Juga harus berpikir untuk membangun suatu sistem yang harus dimiliki umat Islam untuk menjamin keberlangsungan hidup kaum minoritas dengan berbagai latar belakang. “Keadilan, keamanan, dan keharmonisan yang pernah terwujud dan dituliskan dalam sejarah di dunia Islam,” tuturnya.

 

“Saya tahu bahwa mayoritas orang-orang kini banyak yang melewati batas-batas atau garis kontrol. Lalu berpikir segalanya akan mereda. Pemimpin kedua belah pihak (India dan Pakistan) memainkan keuntungan politik kapital untuk kembali pada kepentingan atau bisnis seperti biasanya,” bebernya lagi.

 

Namun, situasi demikian sejatinya harus membuat umat Islam berpikir tentang tujuan pentingnya kepeminpinan seperti yang firman Allah Swt..

 

Alif lam ra, Al-Qur’an itu diturunkan kepadamu wahai Muhammad untuk membawa manusia dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang dengan izin Allah Swt.. Inilah tugas kita untuk mengikuti Nabi saw., yaitu mewujudkan satu sistem kepemimpinan yang mampu menciptakan keharmonisan antarumat manusia” pungkasnya.[] M. Siregar


 


 


 

                                                                                                                                       

 


 

Opini

×
Berita Terbaru Update