TintaSiyasi.id -- Resah dan gelisah itulah yang dirasakan oleh masyarakat sekitar Prigen, gangster atau segerombolan pemuda meresahkan melakukan aksi teror, salah satunya yang terjadi di Dusun Lumbangkrajan, Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan (7/6/2025).
Beredar luas di masyarakat sebuah rekaman video berdurasi satu menit yang menampakkan sekelompok pemuda sedang mengendarai motor secara berboncengan. Dalam video tersebut juga memperlihatkan di antara mereka membawa senjata tajam (sajam) seperti celurit.
Dikutip dari Radar Bromo, sesekali mereka berhenti dan membuat keributan, mereka menyerang pemuda yang nongkrong di pinggir jalan dan membuat para pemuda tersebut berlarian akibat serangan yang dilakukan oleh gangster. "Aksi mereka benar-benar meresahkan," tutur salah seorang warga sekitar. Fenomena gangster ini bukan hanya terjadi di Prigen saja namun juga di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Berubah
Miris dan geram tentunya dengan kondisi ini, orientasi kehidupan pemuda mengalami kekaburan, bahkan sebagian pemuda saat ini tidak mengetahui apa tujuan hidupnya. Motivasinya hanya karena ingin berkuasa, bahkan ada penelitian yang menunjukkan bahwa pelaku ini merasa puas jika bisa melukai orang lain sebagai korbannya dan bisa merampas barang milik korban.
Penyebab
Adapun penyebab para pemuda seperti ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya kepada mereka. Ada beberapa faktor di antaranya tumbuh kembang baik di keluarga maupun di masyarakatnya.
Mengingat saat ini banyak yang mengalami tekanan hidup, kondisi pergaulan, atau mungkin karena mereka pernah mendapat perlakuan seperti itu sebelumnya, namun tidak ada yang memberikan pemahaman yang semestinya.
Akhirnya mereka mencari jati dirinya tanpa arah yang jelas, padahal dalam Islam sudah jelas bahwa manusia harus melahirkan generasi yang berakidah Islam yang bersih, kuat, taat kepada Allah, beribadah yang benar, berakhlak yang mulia, berpikir intelekual sesuai dengan keilmuan dan pemahaman untuk menghadapi kehidupan dengan cara yang benar.
Perubahan yang Benar
Semestinya harus ada perubahan yang benar dan menyeluruh atau sistemis, sebab jika hal ini dibiarkan maka akan menjadi bencana besar. Generasi umat Islam yang harusnya menjadi tumpuan harapan kita, untuk menjadi pemimpin di masa depan yang kuat dan saleh namun justru sebaliknya kita mendapatkan generasi yang rusak seperti ini.
Hal ini menjadi tugas bersama baik keluarga, masyarakat bahkan membutuhkan peran negara. Peran keluarga untuk mendidik anaknya dengan Islam, menanamkan akidah yang kuat dan bersih, serta mencetak anak agar bersyaksiyah (berkepribadian) Islam.
Peran masyarakat juga penting, dimana masyarakat harus menciptakan suasana yang kondusif dan islami, dan tentunya saling menasehati apabila terjadi kemaksiatan.
Dan yang paling penting adalah peran negara. Sebab, negara yang menyelenggarakan pembinaan, pendidikan, penanaman nilai dengan adab dan aturan Islam di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.
Maka dari itu yang mampu menciptakan kondisi yang ideal seperti itu tidak mungkin negara yang memberikan kebebasan berekspresi kepada para pemuda tanpa tuntutan yang baik, bahkan menimbulkan keresahan. Bisa dikatakan bahwa negara kita saat ini tengah dicengkeram oleh sistem yang menganut paham kebebasan (liberalisme) sehingga masyarakat bebas melakukan apa pun, pun menganut sistem sekularisme (yang memisahkan agama dengan kehidupan) sehingga perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat tidak diatur oleh agama.
Negara yang ideal adalah negara yang mampu menerapkan sistem Islam secara kaffah (menyeluruh) di tengah-tengah kehidupan, sebab dengan sistem inilah pemuda kita mendapatkan arahan sesuai ajaran Islam Rahmatan lil'alamin. []
Oleh: Mohamad Saifudin
Pemerhati Remaja