Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jadilah Kau Orang yang Berprestasi, Sebelum Kau Disantap Cacing Tanah

Minggu, 22 Juni 2025 | 04:20 WIB Last Updated 2025-06-21T21:20:22Z

TintaSiyasi.id -- Wahai jiwa-jiwa yang masih hidup. Pernahkah engkau merenung sejenak di tengah hiruk-pikuk dunia ini? Pernahkah engkau bertanya pada dirimu sendiri: “Untuk apa aku hidup ini? Apa jejak yang sedang kutinggalkan sebelum aku kembali ke tanah?”

Sebab, suka tidak suka, satu hari nanti tubuh ini akan terbujur kaku. Nafas akan berhenti. Nama kita mungkin masih tertulis, tapi suara kita sudah tak terdengar. Harta, jabatan, dan popularitas—semuanya akan kita tinggalkan.
Dan satu-satunya yang akan dibawa adalah:

Amal dan Prestasi Kehidupan

Hidup Bukan Sekadar Bernapas

“Apakah manusia mengira bahwa ia dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?”
(QS. Al-Qiyamah: 36)

Banyak orang hidup tanpa arah. Bangun pagi, bekerja, makan, tidur, lalu ulangi lagi.
Apakah itu kehidupan? Atau hanya rutinitas yang tak bernyawa?
Hidup yang bermakna adalah hidup yang punya kontribusi.
Hidup yang meninggalkan bekas.
Hidup yang berprestasi.
Dan yang paling agung: prestasi di sisi Allah SWT.

Apa Itu Prestasi Sejati?

Prestasi bukan hanya soal piala dan tepuk tangan.
Bukan hanya gelar akademik atau keberhasilan materi.
Prestasi sejati adalah:
Ketika waktumu bermanfaat. Ketika ilmu dan hartamu menjadi jalan kebaikan. Ketika hidupmu menjadi penyebab hidup orang lain lebih baik.
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain."
(HR. Ahmad)

Orang yang berprestasi adalah:
• Guru yang ikhlas mengajar walau gajinya kecil.
• Ibu rumah tangga yang sabar mendidik anaknya menjadi hamba Allah yang taat.
• Pemuda yang menahan diri dari maksiat dan tekun menuntut ilmu.
• Pedagang yang jujur meskipun untungnya sedikit.
• Penulis yang menyebar hikmah dan cahaya, meski tak terkenal.
Mereka mungkin tak viral, tapi namanya harum di langit.

Sebelum Waktumu Habis...
Waktu kita di dunia ini terbatas.
Tidak ada yang tahu kapan jemputan itu datang.
Hari ini engkau menulis rencana,
Besok bisa jadi engkau yang tertulis di batu nisan.

“Gunakan lima perkara sebelum lima perkara:
hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, luangmu sebelum sibukmu, mudamu sebelum tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.”
(HR. al-Hakim)

Maka jangan sia-siakan hari ini.
Jangan tunggu sukses besar untuk mulai berbuat baik.
Mulailah dari yang kecil, dengan hati yang besar.

Tanam Hari Ini, Tuai di Akhirat

Apa pun profesimu, di manapun posisimu, jadikan hidupmu ladang amal.
Setiap hari adalah kesempatan menulis prestasi untuk dibaca malaikat.
Bukan untuk sombong, tapi sebagai persembahan kepada Tuhanmu.

“Wahai jiwa-jiwa yang tenang… Kembalilah kepada Tuhanmu dalam keadaan ridha dan diridhai…” (QS. Al-Fajr: 27–28)

Akan tiba hari di mana tubuh ini hancur,
dan yang tinggal hanyalah apa yang kita tanam semasa hidup.

Penutup: Saat Tubuhmu Disantap Cacing, Apa yang Tersisa?

Wahai saudaraku,
Di dalam kubur nanti, jasad kita akan hancur. Cacing-cacing tanah akan menjalankan tugasnya. Tapi amalmu, prestasimu, dan jejak kebaikanmu tidak akan mati. Maka, jadilah orang yang berprestasi sebelum tubuhmu menjadi tanah.

Jangan hanya hidup sebagai angka statistik. Hiduplah sebagai inspirasi.
Hiduplah sebagai pejuang.
Dan matilah sebagai kekasih Allah.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update