intasiyasi.ID -- Menyikapi fakta Raja Ampat sebagai sebuah kawasan pertambangan nikel yang eksotis namun dirusak untuk kepentingan kapitalis asing, Pemerhati Ekonomi Indra Fajar Alamsyah, Ph.D. menyatakan bahwa eksploitasi sumber daya alam (SDA) menurut Islam dituntut melakukan inovasi zero waste mining.
“Ketika melakukan eksploitasi, memang Islam itu akan
dituntut untuk melakukan inovasi zero waste mining benar-benar yang
sesungguhnya, harus punya negeri-negeri yang memang dia bisa meminimalisir atau
mengosongkan efek buruk dari pertambangan,” ujarnya dalam kanal You Tube
Rayah TV berjudul Haram Merusak Alam, Sabtu (14/06/2025).
Menurutnya, bukan saja meminimalisir efek buruk namun
hasil tambang digunakan untuk kegunaan umum dan industri strategis.
“Tambang itu digunakan untuk kegunaan umum dan juga
untuk industri strategis, industri militer, bahkan transportasi juga bisa
dikembangkan, tetapi semua itu berbasis pada prioritas-prioritas. Itu skala
priotitas yang menjaga keseimbangan alam baik itu dengan manusia, dengan laut,
dengan hutan, dan sebagainya,” katanya.
Ia membedakan jika hal itu berbeda dengan kapitalis
yang memandang alam sebagai komoditas dan mementingkan nilai tukar saja tanpa
memedulikan tentang ekologi dan aspek lingkungan lainnya.
“Hari ini kapitalis itu semua memandang nilai tukar saja.
Jadi kegunaan ekologi, keanekaragaman hayati, lingkungan hidupnya itu
dikesampingan,” katanya.
Lanjutnya, ideologi yang didesain dengan basis yang
salah pasti akan merusak, karena membiarkan siapa saja untuk menguasai
aset-aset alam walaupun mengorbankan hidup banyak orang.
“Kapitalis pasti akan merusak karena sistemnya didesain
seperti itu. “Ini berdasarkan basisnya asas yang salah. Kalau kita runut secara
filosofis itu ada pemikiran John Locke itu tentang liberalisme dan kebebasan,”
jelasnya.
“Jadi kebebasan memiliki sesuatu itu menurut John
Locke adalah hak asasi manusia. Jadi sejak lahir itu tidak boleh dibatasi gitu.
Boleh menguasai aset-aset alam, walaupun tadi mengorbankan hidup banyak orang,”
ungkapnya.
Ia membeberkan bahwa kebijakan green growth
dengan kampanye hijau yang dikembangkan hanyalah sekadar mengelabui kerakusan
kapitalis dalam eksploitasi linkungan.
“Kalaupun kapitalis ada menerapkan kebijakan green
growth misalkan, itu mereka selain mengeksploitasi juga mengembangkan
kampanye hijau dengan berbagai metodenya. Tetapi kita lihat bahwa banyak
pemikiran kritis kapitalis itu hanya membuat green washing ataupun hanya
make up saja,” tuturnya.
Ia menyebutkan, sekelompok kaum Muslim melihat
sosialis itu solusi untuk lingkungan, namun fakta membuktikan sebaliknya.
“Kalau kita lihat sepanjang sejarah membuktikan Uni Soviet
terlibat banyak dalam kerusakan lingkungan. Sepanjang sejarah banyak
peristiwa-peristiwa kelam seperti mayat di Chernobyl akibat kerusakan dan
kebocoran nuklir hingga 270,000 terkena dampak radiasi dan tidak
dipublikasikan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dalam Islam ada solusi yang real
dan kaum Muslim harus melihat gambaran Islam yang canggih untuk menyelesaikan
masalah masyarakat dan urusan negara.
"Kaum Muslim harus mulai melihat gambaran besar
bahawa Islam itu canggih. Kitanya yang mungkin masih di belakang. Justru harus
kita mencanggihkan diri agar biasa menangkap bahwa Islam itu canggih dan bisa
menyelesaikan masalah masyarakat dan urusan bernegara,” pungkasnya.[] Rahmah