TintaSiyasi.id -- Islamic Political Civilizationist Ustaz Ipank F. Abdullah, menjelaskan cara khilafah menjaga negeri muslim agar tidak dijajah.
"Pertama, menyatukan seluruh negeri msulim dalam satu kekhilafahan. Bahwasanya khilafah merupakan penyatu umat, sehingga dengan adanya kehilafahan negeri muslim akan disatukan kembali dan akan tampil menjadi kekuatan yang luar biasa," ungkapnya di kanal YouTube Mercusuar Ummat, Sabtu (22/3/2025) Bedah Khilafah | Cara Khilafah Membebaskan Negeri yang Terjajah.
Ia menegaskan, Islam mewajibkan umat Islam bersatu dalam satu kepemimpinan, bukan terpecah belah dalam konsep negara bangsa. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda Jika dibaiat dua orang khalifah maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya. (HR Muslim)
"Ini menunjukkan bahwasanya apa yang disampaikan oleh Rasul merupakan sesuatu yang tegas, menumpahkan darah bagi khalifah yang dibaiat kedua, ini menunjukkan bahwasanya wajib bagi umat Islam agar tidak memiliki dua kepemimpinan, mereka harus bersatu dalam satu kepemimpinan yang dengan satu kepemimpinan mereka menjadi umat yang kuat dan seorang khalifah akan hadir menjadi penjaga pengurus dan penanggung jawab bagi umat," tegasnya.
Kedua, membangun militer Islam yang kuat. "Melalui salah satu badan dalam struktur khilafah yakni dari Departemen Peperangan akan dibangun kekuatan Islam yang kuat di rekrut sumber daya manusia yang unggul di tengah-tengah umat, karena khilafah wajib memiliki militer yang kuat untuk melindungi umat Islam dan membebaskan negeri-negeri yang terjajah," jelasnya.
Ia mencontoh ketika SalahuddinAl Ayubi, membebaskan Palestina dari tentara salib pada tahun 1187 M, kemudian Khilafah Utsmani mampu menghentikan penjajahan Barat atas dunia Islam selama berabad-abad karena memiliki kekuatan militer Islam kuat.
Ketiga, menghentikan hubungan dengan negara kafir penjajah. "Khilafah akan memetakan dunia dalam dua kategori, Darul Islam dan Darul Kufur, dalam konteks Darul Kufur negara-negara kafir penjajah yang secara langsung memerangi kaum muslimin maka hubungan dengan mereka adalah hubungan perang, sehingga kerja sama kerja militer, ekonomi harus dihentikan, sehingga khilafah akan menghentikan kerjasama militer, ekonomi dengan Amerika Serikat, Israel, Rusia maupun dengan Cina," ungkapnya.
"Dimana kerjasama kerjasama ini menjadi pintu masuknya penjajahan ke negeri-negeri muslim, begitu juga khilafah akan melakukan penolakan terhadap sistem kapitalisme, penolakan terhadap institusi-institusi yang merupakan bagian dari kapitalis seperti IMF yang membuat negeri muslim bergabung pada mereka. Khilafah sebagai pelaksanaan dari syariat Islam, tentu akan melaksakan syariat dan secara otomatis membuang sistem kapitalis sehingga umat tidak bergantung kepada Barat yang itu menjadi celah penjajahan di negeri-negeri kaum muslimin," imbuhnya.
Keempat, menggerakkan jihad untuk membebaskan negeri yang terjajah. "Jihad adalah satu-satunya cara efektif untuk mengusir penjajah dan negeri Islam, dengan seruan jihad kaum muslimin akan berbondong-bondong untuk hadir turut serta dalam aktivitas mengusir penjajah," terangnya.
Ia mencontohkan, Khilafah Utsmani melawan kekuatan Eropa di Balkan dan di Timur Tengah. Juga peperangan yang dilakukan oleh Sultan Abdul Hamid II dalam rangka melawan gabungan dari negara-negara Barat di dunia Islam. Bahkan di Nusantara, banyak ulama-ulama kaum muslimin yang mengumandangkan resolusi jihad, yang dengan itu mampu mengusir dan melawan para penjajah.
"Dengan adanya khilafah akan mengumumkan secara akbar seruan jihad bagi setiap muslim untuk memerangi para penjajah di manapun mereka berada, jihad merupakan cara yang sangat efektif dan terbukti untuk mengusir para penjajah dari negeri-negeri muslim," tegasnya.
Kelima, membangun ekonomi Islam yang mandiri. "Sebab ekonomi merupakan pintu masuk dalam penjajahan gaya baru, khilafah akan menjaga sumber daya alam yang dimiliki oleh umat dan tidak menjual sumber daya kepada para penjajah, karena khilafah tidak boleh memperkuat negara-negara penjajah, sehingga dalam pengembangan sumber daya alam akan dikelola mandiri dan tidak akan diserahkan kepada para penjajah, termasuk kilafah akan menjalankan sistem ekonomi Islam, sistem tanpa riba, pajak yang zalim dan tanpa ketergantungan pada dolar Amerika Serikat, ini yang akan menutup celah pintu-pintu masuknya penjajahan di dunia Islam," pungkasnya. [] Alfia Purwanti