Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Anak Durhaka, Siapa yang Salah?

Selasa, 10 Juni 2025 | 11:29 WIB Last Updated 2025-06-10T04:29:18Z

TintaSiyasi.id -- Viral anak remaja di Jember, Jawa Timur tega memukul wajah ibu kandungnya sendiri sampai memar, kejadian tersebut terjadi karena remaja yang bernama inisial SU (18) tidak terima dan emosi saat dinasehati oleh orang tuanya, di lansir detik jatim (29/5/2024). 

Saat ia disidang beberapa orang laki-laki dewasa, remaja itu nampak enggan untuk mengakui kesalahannya dan terus menjawab saat dinasehati orang lain, itu membuat warganet geram olehnya, apalagi melihat wajah ibunya yang benar-benar memar, yang terlihat di video viral tersebut. 

Miris melihat kejadian seperti ini terjadi, bagaimana perasaan seorang Ibu, di mana ibu yang mengharapkan anaknya menjadi kebanggaan dan berbakti kepadanya namun tega menyakitinya. Apa penyebab anak menjadi durhaka sebenarnya? 


Pengaruh Keluarga

Keluarga berperan penting dalam mendidik anak, namun sayangnya hari ini banyak orang tua menyerahkan sepenuhnya dalam urusan mendidik anak kepada sekolah, padahal di rumahlah fondasi pertama membentuk karakter anak. 

Dan gaya hidup kapitalisme mempengaruhi orang tua saat ini, orang tua hanya menginginkan anaknya sukses yang bersifat duniawi saja sehingga melalaikan pendidikan akidah dan akhlak untuk anaknya. 


Pengaruh Masyarakat

Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi karakter anak, lingkungan yang baik sedikit banyaknya akan menjadikan anak berkarakter baik, hal itu dapat dilihat dari kebiasaan sekitar, sebagai contoh riil saat ini adalah jika seorang anak berada di lingkungan yang suka mengumpat dan berbicara kotor tidak menutup kemungkinan ia juga akan melakukan hal seperti itu.

Sayangnya jika kita telisik fakta saat ini dapat ditemukan bahwa potret masyarakat sebagian besar menunjukkan berada pada circle yang rusak atau kebiasaan rusak, salah satunya adalah berita yang telah terpapar di atas. 


Pengaruh Negara

Negara merupakan pion penting dalam aspek pembentukan generasi. Sayangnya saat ini negara kita berada dalam sistem kapitalisme yaitu sistem yang berpihak pada keuntungan semata, di mana hal ini diatur oleh para penguasa dan pemilik modal yang mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa peduli dampak yang dihasilkan merusak ataupun tidak. 
Sistem ini juga melahirkan liberalisme (paham kebebasan) di mana dalam hidup bermasyarakat rakyat bebas melakukan hal apapun yang diinginkan atas nama HAM.
Dapat disimpulkan bahwa negara saat ini menganut sistem yang rusak, sistem yang melahirkan generasi yang rusak pula.


Sistem Islam Mampu Mencetak Generasi Terbaik

Tercatat dalam sejarah Islam berhasil mencetak generasi yang sangat luar biasa sistem pendidikan Islam yang dibangun di atas aqidah digerakkan oleh keluarga, masyarakat dan negara khilafah, telah melahirkan generasi emas, mereka bukan hanya ahli ibadah tapi juga intelektual, pemimpin, pejuang ilmuwan, pendidik, dan perintis peradaban

Ada sahabat muda di zaman Rasulullah yang bernama Mus'ab bin Umair yang menjadi pendidik dan duta dakwah nabi ke Madinah dia berhasil mengubah masyarakat sehingga menjadi cikal bakal berdirinya negara Islam yang pertama kalinya.

Ada juga Muhammad Al Fatih pemimpin muda yang berusia 21 tahun yang menaklukkan negara adidaya pada waktu itu yaitu konstantinopel. 

Ada juga Ibnu Sina di bidang sains, beliau dijuluki "Bapak kedokteran modern" beliau hafal Al-Quran saat usianya belum genap 10 tahun, karya dari beliau yang monumental, Al-Qanun fi al-Thibb, yang lebih dari 500 tahun menjadi rujukan di universitas-universitas Eropa


Strategi Islam Mencetak Generasi Terbaik

Tentu saja untuk mencetak generasi emas, ada peran keluarga yang menjadi sentral dalam mendidik anak karena keluarga adalah madrasah pertama dan yang paling utama, orang tua bukan hanya sekadar pencari nafkah, tapi pendidik sejati. 

Peran masyarakat juga sangat penting, dalam Islam masyarakat bukan hanya sekadar kumpulan individu tetapi wadah yang saling menasehati dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran, bila ada seorang anak atau remaja yang berperilaku menyimpang maka masyarakat wajib melakukan amar makruf dan nahi mungkar.

Dan yang paling penting adalah peran negara sebagai penjamin, negara adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas pendidikan rakyatnya. Negara wajib menyediakan sistem pendidikan yang membentuk kepribadian Islam.

Negara juga melarang segala bentuk budaya asing yang merusak, tidak boleh ada pornografi, negara juga harus menindak tegas pelaku kejahatan terhadap anak dan menyediakan mekanisme perlindungan yang menyeluruh

Maka sudah saatnya mau tidak mau negara harus menerapkan syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) agar sistem pendidikan berlangsung secara benar. []


Oleh: Mohamad Saifudin
Pemerhati Remaja

Opini

×
Berita Terbaru Update