"Untuk mengakhiri Nakbah ini dan apa pun musibah
yang menimpa umat Islam, maka kita harus mendirikan negara Islam yang besar dan
kuat, yang dikenal dengan nama khilafah," ujarnya dalam Serial Kupas
Tuntas bertajuk Menoktah Hari Nakbah di akun Facebook Jurucakap HTM,
Jumat (16/05/2025).
Ia menjelaskan, Hari Nakbah yang diperingati setiap
tanggal 15 Mei adalah hari ketika warga Palestina diusir dari kampung halaman
mereka, dibunuh secara brutal, desa-desa mereka dihancurkan, dan malapetaka ini
terus berlanjut hingga saat ini selama 77 tahun.
"Pertanyaannya, sampai kapan kita akan merayakan
Nakbah ini? Kita memperingati hari ketika saudara-saudara di Palestina diusir,
hari ketika mereka dibunuh, hari ketika mereka dibantai," tanyanya.
Ia menegaskan, ada lima sebab yang menyebabkan Nakbah
terus terjadi. “Jika umat Islam tidak mencari akar permasalahannya atau tidak
menyelesaikan permasalahan dari akarnya, maka permasalahan tersebut tidak akan
pernah selesai,” jelasnya.
“Pertama, dimulai dari penjajah Inggris dengan
kekuatan militer yang dimilikinya sebagai negara adikuasa dunia, memberikan
Palestina kepada kaum Yahudi, mempersenjatai kaum Yahudi dengan berbagai
senjata, memberikan segala macam bantuan kepada kaum Yahudi,” terangnya.
Kedua, adanya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
yang memberikan pengakuan terhadap keberadaan negara Yahudi. “Ketiga,
munculnya bangsa Yahudi sebagai bangsa yang memiliki kekuatan militer dan
digunakan untuk mempertahankan tanah Palestina yang mereka rebut,” ulasnya.
"Keempat, sekarang yang menjadi pendukung
entitas Yahudi ini, yang muncul sebagai negara adikuasa dunia setelah Perang
Dunia Kedua adalah Amerika. Jadi, pendukung nomor satu kaum Yahudi adalah
Amerika dan juga beberapa negara Eropa," katanya.
Kelima, pengkhianatan oleh para pemimpin Muslim
yang bersahabat dengan Yahudi dan Amerika.
"Ketika Amerika membantu orang-orang Yahudi
membunuh saudara-saudara kita di Palestina, mereka memberikan bantuan keuangan
kepada Amerika. Mereka adalah para pemimpin Muslim yang berkhianat,"
tegasnya.
Ia menjelaskan, semua itu menjadi penyebab Nakbah
masih terus terjadi hingga kini, meski umat Islam sudah banyak mengirimkan
bantuan ke Palestina seperti obat-obatan, pakaian, bahan bangunan rumah sakit,
uang, bahkan doa.
"Bantuan yang diberikan selama ini hanya untuk
membantu para korban, sedangkan untuk mengakhiri Nakbah ini, kita justru turun
ke akarnya, kita turun ke para pemangsa. Para pemangsa yang ada sekarang adalah
orang-orang Yahudi yang dikutuk oleh Allah," katanya.
Ia menegaskan, tidak ada jalan lain untuk menghabisi
para pemangsa kecuali dengan jihad fi sabilillah yang harus dilancarkan oleh
para pemimpin umat Islam. “Jika tentara sudah dikerahkan, maka Insyaallah kaum Muslim
akan memperoleh kemenangan,” yakinnya.
"Kita tidak hanya berbicara tentang jihad. Kita
berbicara tentang munculnya negara adikuasa dunia. Jika kita ingin mengakhiri
bukan hanya Nakbah, kita ingin mengakhiri semua penderitaan umat Islam,"
katanya.
Ia menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa umat
Islam sangat membutuhkan khilafah, suatu kebutuhan yang sangat mendesak sebagai
kekuatan besar yang akan melancarkan jihad, membela Islam, membebaskan
Palestina, mempersatukan umat Islam, dan menegakkan agama Allah Swt..
“Jihad dan khilafah adalah satu-satunya solusi bagi
kita untuk mencegah Nakbah,” pungkasnya.[] Syamsiyah Jamil