Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Umat Muslim Butuh Khilafah untuk Mengakhiri Nakbah

Sabtu, 24 Mei 2025 | 04:22 WIB Last Updated 2025-05-23T21:27:38Z

Tintasiyasi.ID -- Aktivis Muslim Malaysia Ustaz Abdul Hakim Othman mengatakan bahwa umat Islam membutuhkan khilafah untuk mengakhiri Hari Nakbah (bencana) di Palestina.

 

"Untuk mengakhiri Nakbah ini dan apa pun musibah yang menimpa umat Islam, maka kita harus mendirikan negara Islam yang besar dan kuat, yang dikenal dengan nama khilafah," ujarnya dalam Serial Kupas Tuntas bertajuk Menoktah Hari Nakbah di akun Facebook Jurucakap HTM, Jumat (16/05/2025).

 

Ia menjelaskan, Hari Nakbah yang diperingati setiap tanggal 15 Mei adalah hari ketika warga Palestina diusir dari kampung halaman mereka, dibunuh secara brutal, desa-desa mereka dihancurkan, dan malapetaka ini terus berlanjut hingga saat ini selama 77 tahun.

 

"Pertanyaannya, sampai kapan kita akan merayakan Nakbah ini? Kita memperingati hari ketika saudara-saudara di Palestina diusir, hari ketika mereka dibunuh, hari ketika mereka dibantai," tanyanya.

 

Ia menegaskan, ada lima sebab yang menyebabkan Nakbah terus terjadi. “Jika umat Islam tidak mencari akar permasalahannya atau tidak menyelesaikan permasalahan dari akarnya, maka permasalahan tersebut tidak akan pernah selesai,” jelasnya.

 

Pertama, dimulai dari penjajah Inggris dengan kekuatan militer yang dimilikinya sebagai negara adikuasa dunia, memberikan Palestina kepada kaum Yahudi, mempersenjatai kaum Yahudi dengan berbagai senjata, memberikan segala macam bantuan kepada kaum Yahudi,” terangnya.

 

Kedua, adanya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memberikan pengakuan terhadap keberadaan negara Yahudi. “Ketiga, munculnya bangsa Yahudi sebagai bangsa yang memiliki kekuatan militer dan digunakan untuk mempertahankan tanah Palestina yang mereka rebut,” ulasnya.

 

"Keempat, sekarang yang menjadi pendukung entitas Yahudi ini, yang muncul sebagai negara adikuasa dunia setelah Perang Dunia Kedua adalah Amerika. Jadi, pendukung nomor satu kaum Yahudi adalah Amerika dan juga beberapa negara Eropa," katanya.

 

Kelima, pengkhianatan oleh para pemimpin Muslim yang bersahabat dengan Yahudi dan Amerika.

 

"Ketika Amerika membantu orang-orang Yahudi membunuh saudara-saudara kita di Palestina, mereka memberikan bantuan keuangan kepada Amerika. Mereka adalah para pemimpin Muslim yang berkhianat," tegasnya.

 

Ia menjelaskan, semua itu menjadi penyebab Nakbah masih terus terjadi hingga kini, meski umat Islam sudah banyak mengirimkan bantuan ke Palestina seperti obat-obatan, pakaian, bahan bangunan rumah sakit, uang, bahkan doa.

 

"Bantuan yang diberikan selama ini hanya untuk membantu para korban, sedangkan untuk mengakhiri Nakbah ini, kita justru turun ke akarnya, kita turun ke para pemangsa. Para pemangsa yang ada sekarang adalah orang-orang Yahudi yang dikutuk oleh Allah," katanya.

 

Ia menegaskan, tidak ada jalan lain untuk menghabisi para pemangsa kecuali dengan jihad fi sabilillah yang harus dilancarkan oleh para pemimpin umat Islam. “Jika tentara sudah dikerahkan, maka Insyaallah kaum Muslim akan memperoleh kemenangan,” yakinnya.

 

"Kita tidak hanya berbicara tentang jihad. Kita berbicara tentang munculnya negara adikuasa dunia. Jika kita ingin mengakhiri bukan hanya Nakbah, kita ingin mengakhiri semua penderitaan umat Islam," katanya.

 

Ia menutup pidatonya dengan menegaskan bahwa umat Islam sangat membutuhkan khilafah, suatu kebutuhan yang sangat mendesak sebagai kekuatan besar yang akan melancarkan jihad, membela Islam, membebaskan Palestina, mempersatukan umat Islam, dan menegakkan agama Allah Swt..

 

“Jihad dan khilafah adalah satu-satunya solusi bagi kita untuk mencegah Nakbah,” pungkasnya.[] Syamsiyah Jamil

Opini

×
Berita Terbaru Update