TintaSiyasi.id -- “Barang siapa Allah karuniai taubat, maka dia tidak akan terhalang dari diterimanya taubat itu. Barangsiapa Allah karuniai istighfar untuk memohon ampunan, maka dia tidak akan terhalang dari ampunan. Barangsiapa Allah karuniai doa, maka dia tidak akan terhalang dari dikabulkannya doa itu.”
Di antara bukti terbesar dari rahmat dan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya adalah bahwa setiap gerakan menuju-Nya pasti disambut, bahkan sebelum seorang hamba benar-benar sampai. Ketika Allah mengilhamkan keinginan untuk taubat, untuk istighfar, atau untuk berdoa, maka pada hakikatnya, itulah tanda bahwa Allah telah menyiapkan penerimaan, ampunan, dan pengabulan.
Artikel ini adalah sebuah perenungan tentang tiga pintu langit yang dibuka oleh Allah bagi setiap hamba: taubat, istighfar, dan doa. Inilah jalan para nabi, orang-orang shalih, dan jiwa-jiwa yang rindu pulang ke pangkuan Tuhannya.
1. Taubat: Jalan Pulang yang Tak Pernah Tertutup
Allah SWT berfirman:
"Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya."
(QS. Az-Zumar: 53)
Taubat adalah panggilan lembut dari langit kepada hamba-hamba yang telah jauh, yang telah jatuh dalam lumpur dosa, tetapi masih memiliki cahaya kecil dalam hatinya untuk kembali. Dan begitu keinginan itu muncul, maka sesungguhnya Allah telah membukakan pintu-Nya.
Taubat bukan hanya permohonan maaf, tapi keputusan jiwa untuk berpaling dari kegelapan menuju cahaya. Taubat adalah gerakan spiritual menuju kebebasan dari beban dosa. Dan ketika seseorang diberikan ilham oleh Allah untuk bertaubat, maka itu sendiri adalah bukti bahwa Allah ingin menerima taubatnya.
“Barangsiapa Allah karuniai taubat, maka dia tidak akan terhalang dari diterimanya taubat itu.”
Karena Allah tidak mempermainkan hamba-Nya. Allah tidak akan membiarkan mereka datang dengan harapan, lalu mengusirnya.
Taubat bukan hanya untuk para pendosa besar. Taubat adalah kebutuhan semua orang. Bahkan para nabi pun senantiasa bertaubat.
2. Istighfar: Pembersih Jiwa dari Debu-Debu Dosa
Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan atau menganiaya dirinya sendiri kemudian ia memohon ampunan kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. An-Nisa: 110)
Istighfar adalah napas para kekasih Allah. Ia bukan hanya ritual lisan, tapi denyut hidup yang membersihkan hati. Dengan istighfar, kita mengakui kelemahan dan kehinaan kita di hadapan Yang Maha Suci. Dengan istighfar, kita menyapu kabut dosa yang menutup cahaya iman.
Ketika Allah memberi hamba-Nya taufik untuk mengucapkan istighfar, itu bukan karena lisan itu hebat, tapi karena Allah sedang ingin membersihkan jiwanya. Maka jangan remehkan satu ucapan istighfar yang keluar dari hati yang jujur. Sebab dari situlah, pintu-pintu pengampunan dibuka.
“Barangsiapa Allah karuniai istighfar untuk memohon ampunan, maka dia tidak akan terhalang dari ampunan.”
Ini adalah janji, bukan sekadar harapan. Ketika Allah menanamkan rasa bersalah dan penyesalan di hati, maka itu pertanda bahwa Allah sedang menyiapkan diri kita untuk pengampunan.
3. Doa: Senjata Orang Beriman dan Pintu Terdekat ke Langit
Rasulullah SAW bersabda:
"Doa adalah inti ibadah."
(HR. Tirmidzi)
Doa bukan hanya permintaan. Doa adalah bentuk penghambaan. Doa adalah pengakuan bahwa kita lemah dan Allah Maha Kuasa. Ketika seorang hamba berdoa, dia sedang menghubungkan hatinya dengan langit, menggantungkan harapannya hanya kepada Allah, bukan makhluk.
Dan ketika Allah memberi keinginan dalam hati seseorang untuk berdoa, itu adalah tanda bahwa Allah ingin memperhatikan dirinya secara pribadi. Allah tidak mungkin memberi hamba-Nya keinginan untuk berdoa, lalu menutup pintu-Nya.
“Barangsiapa Allah karuniai doa, maka dia tidak akan terhalang dari dikabulkannya doa itu.”
Doa bisa dikabulkan dalam tiga bentuk: dikabulkan secara langsung, ditunda untuk waktu terbaik, atau digantikan dengan sesuatu yang lebih baik di dunia atau akhirat. Maka tidak ada doa yang sia-sia, selama ia datang dari hati yang bersih dan keyakinan yang dalam.
Penutup: Tanda-Tanda Dikasihi Allah
Tiga hal ini—taubat, istighfar, dan doa—adalah bukti bahwa Allah sedang memperhatikan dan menyayangi seorang hamba.
• Ketika engkau merasa terdorong untuk bertaubat, bersyukurlah. Itu tanda Allah sedang menantimu.
• Ketika engkau mudah mengucapkan istighfar, bersyukurlah. Itu tanda Allah sedang membersihkanmu.
• Ketika engkau menangis dalam doa, bersyukurlah. Itu tanda Allah sedang membuka pintu-Nya untukmu.
Jangan remehkan dorongan kebaikan yang muncul di hatimu. Itu bukan suara dari dirimu sendiri. Itu bisikan kasih sayang Allah.
Maka jangan tunda taubat. Jangan lelah beristighfar. Dan jangan pernah berhenti berdoa. Sebab setiap gerakan menuju Allah, akan dibalas dengan langkah yang lebih besar dari-Nya ke arah kita.
"Jika hamba-Ku mendekat sejengkal, Aku akan mendekat sehasta. Jika ia mendekat sehasta, Aku akan mendekat sedepa. Jika ia datang berjalan, maka Aku akan datang berlari."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Doa Penutup
Ya Allah...
Karuniakanlah kami taubat yang diterima,
istighfar yang membuka pintu ampunan,
dan doa yang Engkau kabulkan.
Lembutkan hati kami, arahkan langkah kami, dan kuatkan jiwa kami untuk selalu kembali kepada-Mu.
Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Oleh. Dr Nasrul Syarif M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)