Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pengamat Plolitik Ungkap Dua Aspek Kunjungan Donald Trump ke Kawasan Teluk

Kamis, 29 Mei 2025 | 23:26 WIB Last Updated 2025-05-29T16:26:22Z
TintaSiyasi.id -- Menanggapi kunjungan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ke beberapa negeri Arab, Direktur Forum on Islamic World Studies Ustaz Farid Wadjdi mengatakan ada dua aspek kunjungan Donald Trump ke Kawasan Teluk itu.

"Ada dua aspek kunjungan Donald Trump ke Kawasan Teluk, yaitu aspek politik dan aspek ekonomi," ungkapnya dalam Kabar Petang bertema Terbongkar Rencana Busuk Kunjungan Donald Trump ke Kawasan Teluk di kanal YouTube Khilafah News, Jumat (16/5/2025). 

Pertama, dari segi kebijakan politik luar negeri, bagaimana pun, politik luar negeri suatu negara tentulah untuk kepentingan politik dalam negerinya. Demikian juga tentunya Amerika Serikat.

"Ketika Amerika Serikat melakukan manuver-manuver politik luar negerinya, termasuk kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah, ini tentu untuk kepentingan Amerika Serikat dari perspektif Amerika Serikat. Sementara, bagi negara-negara yang menerima, secara umum seharusnya juga digunakan untuk kepentingan politik dalam negerinya," terangnya.

Namun, katanya, jika melihat kunjungan Donald Trump ke negara Arab, antara lain Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, secara formal dikatakan fokus pertemuan tersebut adalah terkait isu keamanan, energi, investasi, regional, dan kerja sama menghadapi tantangan. Akan tetapi, perlu dilihat beberapa pernyataan Trump sebelumnya untuk menunjukkan ke arah mana sebenarnya kepentingan Amerika dalam kunjungan tersebut. Donald Trump pernah mengatakan bahwa kunjungan ke luar negeri akan dilakukan ke penawar yang tertinggi. 

"Itu jelas menunjukkan bahwa orientasi Donald Trump adalah transaksional dalam hubungan luar negerinya. Ini artinya, Amerika akan berkunjung ke negara-negara yang itu akan memberikan investasi yang besar untuk kepentingan ekonomi Amerika Serikat," lugasnya. 

Kedua, patut diperhatikan adalah pernyataan kunjungan Trump ke Teluk tahun 2018. Dia mengatakan bahwa ada negara-negara yang tidak akan bertahan seminggu tanpa perlindungan Amerika Serikat. Hal tersebut merupakan aspek politik. Tentu yang dimaksud oleh Donald Trump bukan negara-negara, tetapi elit politik, terutama di kawasan Timur Tengah yang memang secara keamanan elitis mereka tergantung kepada Amerika Serikat. 

"Maka, kunjungan Trump ini bisa dilihat dari dua aspek. Aspek pertama, Trump ingin mengoptimalkan keuntungan ekonomi bagi ekonomi Amerika, dan ini sudah dilakukannya dalam kunjungan-kunjungan sebelumnya tahun 2017 saat kunjungan ke Saudi. Total investasi yang didapatkan oleh Donald Trump sebesr 350 miliar US dolar. Sementara kesepakatan senjata pada tahun itu 110 miliar US dolar. Demikian juga Qatar," terangnya.

Sementara menurutnya, kunjungan kali ini dari berbagai media yang ada, disebutkan bahwa Arab Saudi teken kesepakatan 4982 triliun rupiah dengan Amerika Serikat. Demikian juga ada perjanjian kesepakatan militer yang dilakukan oleh Donald Trump dengan Arab Saudi. Artinya, kunjungan Trump semata-mata untuk kepentingan Amerika Serikat secara ekonomi.

"Bagi Arab Saudi, kunjungan ini, terutama untuk elite politiknya adalah sebagai kunjungan pemberian royalti atas perlindungan yang selama ini diberikan kepada elite-elite politik di Saudi. Itulah yang bisa kita baca dari pernyataan Donald Trump bahwa ada negara yang kalau dibiarkan dalam hitungan bulan negara ini akan jatuh. Jadi, Donald Trump cara berpikirnya sangat ekonomis. "Kami sangat melindungi Anda, jadi berapa yang akan Anda berikan untuk kami," ungkapnya.

Sehingga ia menilai, kunjungan Donald Trump tidak ada sama sekali kepentingannya dengan umat Islam, apalagi untuk penyelesaian persoalan Palestina," tuntasnya.[] Nurmilati

Opini

×
Berita Terbaru Update