Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Muncul Generasi NEET, Pengamat: Kondisi Ekonomi Berat dan Belum Mendapat Perhatian Penuh Pemerintah

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:19 WIB Last Updated 2025-05-16T10:20:01Z
TintaSiyasi.id -- Menanggapi banyak gen Z nganggur dan tidak bekerja, Pengamat Sosial dan Politik Ustaz Iwan Januar, mengatakan, karena ekonomi sangat berat dan belum mendapat perhatian penuh pemerintah.

"Persoalan kompleks sekali kenapa sampai muncul generasi Not in Employment, Education or Training (NEET), karena kondisi ekonomi sangat berat dan perhatian dari pemerintah kepada anak muda belum sepenuhnya diharapkan," ungkapnya di kanal YouTube Guru Muslim Inspiratif, Gen Z Nganggur Bukan Karena Malas?! Ini Akar Masalahnya, Rabu (14/5/2025).

Ia menjelaskan, jika melihat data-data, setiap tahun ada sekitar 1,9 juta lulusan SMA yang mereka enggak lanjut kuliah, ternyata enggak kerja juga. Padahal dulu gambarannya bonus demografi menambah jumlah tenaga kerja, bisa diserap sama lapangan kerja dan bisa meningkatkan ekonomi nasional, atau mereka menjadi orang-orang yang punya skill yang tinggi. 

"Dilapangan yang terjadi malah ada hampir 10 juta gen Z dalam kondisi Not in Employment, Education or Training (NEET) enggak bisa kuliah, enggak punya pekerjaan, ternyata enggak ikut pelatihan, dan kalau kita lihat lagi jumlah pekerja Indonesia itu mayoritas mereka tingkat pendidikannya dibawa SMA, jadi banyak yang SD, SMP, SMA, yang S1 itu sedikit, bahkan jumlah penduduk Indonesia yang sarjana itu di bawah 20 persen kecil banget, akhirnya yang digambarkan sebagai bonus demografi itu malah sekarang jadi beban, makanya menjadi persoalan besar, karena kalau terus begini gimana gen berikutnya dong adik-adiknya gen Alpha, kalau gen Z belum selesai, generasi berikutnya kalau kondisinya sama waduh ini nanti menambah jumlah yang enggak berpendidikan, enggak kerja, menjadi beban ekonomi nasional," paparnya.

Ia menceritakan, pernah bertemu lulusan beken kampus di Jawa Barat jurusan teknik pesawat, tetapi ketika lulus, bekerja digital marketing, kenapa enggak dibidang yang dulu anda kuliah? Lapangan kerjanya enggak ada, terbatas banget. "Coba udah kuliah capek-capek, kampus elit, jurusan susah, 4 tahun mungkin 5 tahun kuliah, begitu lulus lapangan kerja enggak ada," kisahnya.

"PR untuk pemerintah, negara harus mendesain bangsa bisa membuka lapangan kerja, memajukan bangsa, enggak cuma lapangan kerja sekadar dibidang konveksi, Indonesia adalah bangsa besar, memiliki SDA yang luar biasa, harusnya berpikir memiliki industri, butuh nanti para tenaga kerja di bidang otomotif yang merakit, membuat mesin segala macam, kemudian teknologi IT, handphone, laptop, harusnya ada, termasuk nanti dirgantara, pesawat, kapal laut, pelayaran seperti itu karena ini kebutuhan bangsa," ungkapnya.

Harusnya, ia menjelaskan, pemerintah mengarahkan negeri ini ke arah kemajuan besar, sehingga lulusan dari kampus-kampus yang luar biasa, begitu lulus enggak usah kabur aja dulu karena sudah ada lapangan kerja yang memadai, kemudian didorong untuk memajukan negeri Ini pasti mereka mau banget apalagi dengan diberikan upah besar.

"Persoalannya mulai dari keluarga sampai kebijakan negara yang dibuat, jangan sampai kayak sekarang orang mau kerja ngandelin orang dalam, sampai pejabat aja nyariin kerja buat anaknya supaya jadi wakil direksi misalnya, nah ini kan sudah enggak sehat berarti ekonomi tidak baik-baik saja, jadi persoalan baru bisa tuntas salah satunya ekonomi diperbaiki, sumber daya alam dikembalikan kepada masyarakat, jadikan modal untuk membangun berbagai macam industri manufaktur yang luar biasa, bisa menyerap lapangan kerja," urainya.

"Saya pernah baca ada sarjana S2 jadi driver, enggak kepakai ilmunya, bukan buruk tetapi sayang atau sudah punya usaha, collab akhiranya pasrah akhirnya cari usaha yang enggak sesuai dengan kapasitasnya, sayang betul, persoalannya rumit tetapi memang harus dihadapi, syaratnya memang harus ada komitmen untuk membangun negeri dan untuk menyelamatkan anak-anak muda kita dan masyarakat," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

Opini

×
Berita Terbaru Update