Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Menegakkan Islam secara Menyeluruh: Tuntutan Iman dan Keharusan Peradaban

Jumat, 16 Mei 2025 | 19:48 WIB Last Updated 2025-05-16T12:48:36Z


TintaSiyasi.id -- Pendahuluan: Islam, Agama yang Menyeluruh.
Islam bukan hanya agama ritual, tetapi merupakan sistem hidup (way of life) yang paripurna. Ajarannya meliputi segala aspek kehidupan, yakni akidah, ibadah, akhlak, ekonomi, sosial, hingga politik dan hukum kenegaraan. Allah Swt. menegaskan dalam Al-Qur'an:

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridai Islam itu menjadi agamamu...”
(QS. Al-Mā’idah: 3).

Kesempurnaan Islam ini bukanlah slogan kosong, melainkan kenyataan yang menuntut penerapan menyeluruh dalam seluruh sektor kehidupan manusia. Salah satu ayat yang menguatkan perintah untuk menerapkan syariat secara total adalah QS. Al-Mā’idah: 49.

Makna QS. Al-Mā’idah: 49: Seruan Tegas Menjalankan Syariat

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang telah diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah terhadap mereka agar mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu...”

Ayat ini menyiratkan pesan fundamental:

1. Kewajiban berhukum dengan hukum Allah: Negara, pemimpin, dan siapa pun yang memiliki otoritas, wajib memutuskan perkara berdasarkan syariat, bukan hukum sekuler atau buatan manusia yang bertentangan dengan wahyu.

2. Penolakan terhadap sistem selain Islam: Mengikuti hawa nafsu atau sistem non-Islam dalam berhukum berarti pengkhianatan terhadap amanah keislaman.

3. Konsistensi dalam menerapkan syariat secara total: Tidak boleh ada bagian dari syariat yang ditinggalkan atau diselewengkan karena tekanan zaman atau alasan pragmatisme.

Penerapan Islam Kaffah: Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat

Mengapa penerapan Islam harus menyeluruh?

1. Islam adalah sistem Ilahiyah, bukan buatan manusia
Islam bersumber dari Allah yang Maha Mengetahui. Hukum-Nya melampaui batas ruang dan waktu, menjamin keadilan, keseimbangan, dan kemaslahatan sejati.

2. Kehidupan manusia kompleks dan saling berkait
Tidak cukup hanya memperbaiki diri secara spiritual, sementara sistem ekonomi menindas, hukum tak adil, dan sosial dipenuhi ketimpangan. Islam datang untuk memperbaiki semua dimensi secara bersamaan.

3. Keberhasilan sejarah peradaban Islam terdahulu
Masa Khulafaur Rasyidin, kekhilafahan Umayyah, Abbasiyah, hingga Utsmaniyah menunjukkan bahwa ketika syariat diterapkan, Islam menciptakan peradaban adil, maju, dan penuh rahmat bagi seluruh alam.

Tantangan Sekularisme dan Seruan Kembali pada Syariat

Salah satu tantangan terbesar umat Islam hari ini adalah sekularisme, yaitu paham yang memisahkan agama dari kehidupan publik. Dalam sistem ini, Islam direduksi menjadi urusan pribadi, sementara aspek sosial-politik, hukum, dan pendidikan dikendalikan oleh ideologi buatan manusia.

Akibatnya

Hukum syariat dianggap asing di negeri Muslim sendiri, ekonomi dijalankan dengan riba dan eksploitasi, pendidikan jauh dari nilai-nilai tauhid dan akhlak, politik penuh manipulasi, korupsi, dan menjauh dari nilai keadilan.

QS. Al-Mā’idah: 49 mengingatkan kita untuk waspada terhadap rayuan hawa nafsu dan tekanan luar yang dapat mengaburkan komitmen kita terhadap hukum Allah.

Urgensi Negara dalam Menerapkan Islam

Negara bukan hanya alat kekuasaan, tetapi instrumen utama dalam menegakkan hukum dan menjaga tatanan masyarakat. Dalam Islam, tugas negara adalah:

Menjaga akidah dan akidah umat, menegakkan hukum Islam sebagai sumber keadilan, melindungi jiwa, harta, dan kehormatan warga negara, mewujudkan sistem ekonomi yang adil dan bebas dari riba, menyediakan pendidikan yang membentuk generasi muttaqin dan cendekia.

Tanpa peran negara yang menjalankan syariat, umat akan terus terombang-ambing dalam ketidakadilan dan krisis spiritual.

Seruan untuk Umat: Jadilah Pelopor Kebangkitan Islam Kaffah

Umat Islam tidak boleh hanya menjadi penonton. Kita semua memiliki peran penting dalam mewujudkan kehidupan Islam yang menyeluruh:

1. Mulai dari diri sendiri: Terapkan Islam dalam ibadah, akhlak, muamalah, dan keluarga.

2. Bangun masyarakat islami: Ciptakan lingkungan sosial yang berakhlak dan berpijak pada syariat.

3. Dakwahkan pentingnya syariat secara menyeluruh: Jangan biarkan Islam dipahami secara sempit.

4. Dukung gerakan pembaruan Islam kaffah: Baik melalui pendidikan, politik, hukum, maupun ekonomi.

5. Kritis terhadap sistem yang bertentangan dengan Islam: Jangan terjebak dalam jebakan modernisme yang memisahkan agama dari realitas hidup.

Penutup: Islam Kaffah, Pilihan Satu-satunya

Penerapan Islam secara kaffah bukan mimpi, tapi keniscayaan bagi umat yang ingin mulia di dunia dan akhirat. Tidak ada kemuliaan tanpa kembali kepada hukum Allah. Islam bukan untuk disisihkan, tetapi untuk dihidupkan. Kita harus menyadari bahwa selama Islam belum ditegakkan secara menyeluruh, penderitaan, kebingungan, dan kehancuran akan terus membayangi umat.

“…Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang kafir… zalim… fasik.”
(QS. Al-Mā’idah: 44, 45, 47).

Maka, mari kita perjuangkan Islam kaffah, mulai dari diri, keluarga, masyarakat, hingga negara. Inilah jalan keselamatan, inilah jalan kemenangan.


Dr. Nasrul Syarif, M.Si 
Penulis dan Dosen. 
Sekjen Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa

Opini

×
Berita Terbaru Update