Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Menjadikan Kelaparan sebagai Alat Genosida: Bukti Zionis Lemah dan Pengecut

Jumat, 30 Mei 2025 | 17:02 WIB Last Updated 2025-05-30T10:02:42Z

TintaSiyasi.id -- Komite Khusus PBB menyelidiki praktik-praktik yang dilakukan Israel di wilayah pendudukan Palestina dan Arab. Hal ini memperingatkan bahwa dunia saat ini sedang menyaksikan kemungkinan terjadinya "Nakba kedua", akibat eskalasi kekerasan, blokade kemanusiaan, dan kebijakan pendudukan yang dijalankan oleh Israel.

Istilah "Nakba" berasal dari bahasa Arab yang berarti "malapetaka", merujuk pada peristiwa pengusiran sekitar 750.000 warga Palestina dari tanah mereka pada 1948 dalam rangka pembentukan Negara Israel. (Metrotvnews.com, 24/05/2025)

Basem Naim, pejabat senior Hamas mengaku mendapatkan janji langsung dari utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff bahwa AS akan mewajibkan Israel untuk membuka blokade bantuan kemanusiaan masuk Gaza. Selain itu, Presiden Donald Trump juga akan membuat pernyataan resmi terkait gencatan senjata segera di Gaza dan negosiasi demi tercapainya sebuah 'gencatan senjata permanen'. (News.republika, 24/05/2025)

Di tengah serangan udara dan serangan darat yang dilakukan Israel makin masif dan mematikan di Jalur Gaza, negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali dilanjutkan pada Sabtu (17/5/2025) di Doha, Qatar. Namun, pembicaraan diplomatik ini berlangsung dibawah bayang-bayang kekerasan brutal selama 72 jam terakhir yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan situasi kemanusiaan yang memburuk drastis. (Cnbcindonesia.com, 24/05/2025)

Zionis terus melakukan genosida dengan cara yang tidak berperikemanusiaan. Selain itu, mereka dengan sengaja memblokade masuknya bantuan makanan dan membiarkan kaum Muslim di Gaza dalam keadaan kelaparan yang parah. Blokade ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan. Sungguh cara perang yang sangat keji dan tidak ksatria. Mirisnya, dalam kondisi demikian para penguasa negeri muslim belum juga melakukan pembelaan secara nyata dengan mengirimkan pasukan untuk mengusir penjajah yang keji ini. Seruan jihad yang bergema di seluruh penjuru dunia tidak mampu membuka hati para pemimpin muslim. Kondisi mengenaskan ini akan terus terjadi selama umat ini tetap berada pada pengasuhan kapitalisme demokrasi. 

Sistem kehidupan yang berideologi kapitalisme sekularisme membuat pemikiran umat Islam jauh dari Islam yang sebenarnya. Islam hanya dianggap sekedar menjalankan ibadah mahdhoh saja dan tidak dibawa untuk mengatur kehidupan berpolitik dan pemerintahan sesuai dengan syariat Islam. Walhasil, para penguasa negeri Muslim tunduk pada penguasa kafir bahkan berteman baik dengan mereka. Padahal mereka nyata-nyata membunuh saudara Muslim di Palestina.

Untuk itu, kita sangat membutuhkan pelindung. Pelindung tersebut hanyalah khilafah. Khilafah akan menjalankan perannya sebagai rain dan junnah untuk memelihara dan melindungi umat Islam dari penjajahan dalam bentuk apapun. Sebagaimana yang dilakukan oleh Khalifah Mu'tasim Billah. Namun hari ini umat Islam tidak memiliki khalifah sebagaimana Mu'tasim Billah. Maka, umat harus segera mengambil sebuah tindakan nyata sebagai solusi satu-satunya agar kekuasan Islam tegak kembali dalam naungan khilafah dan mengakhiri genosida Palestina. Jelas, aksi ini menuntut perjuangan untuk menegakkan (Khilafah Islamiyah) kembali nya perisai umat yang sebenarnya. Perjuangan ini nyata sudah diawali, disuarakan dan digemakan oleh para pengemban ideologi Islam di penjuru dunia. 

Oleh karena itu, harus ada perjuangan untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Perjuangan ini sudah
diawali oleh partai Islam ideologis. Umat harus terus dibangun kesadarannya agar siap berjuang bersama partai ideologis ini. Karena hanya partai inilah yang konsisten memperjuangkan tegaknya aturan Allah SWT secara kaffah dalam wadah Khilafah Islamiyah. Tanpa khilafah, kaum kafir akan terus menindas umat Islam sebab mereka paham bahwa kondisi umat Islam saat ini tercerai berai tanpa pelindung.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Aulia Wafa
Aktivis Muslimah

Opini

×
Berita Terbaru Update