"Biasakan mereka untuk membaca Al-Qur’an, menghafal
Al-Qur’an, mengamalkan Al-Qur’an dan paling penting mereka dekat dengan Al-Qur’an.
Bukan untuk diperlombakan, bukan sebagai kebanggan, bukan sebagai prestasi di
dunia, tetapi mereka dekat dengan Al-Qur’an agar Al-Qur’an menjadi hujah bagi
mereka, Al-Qur’an menjadi saksi bagi mereka, bagi anak-anak kita," ujarnya
dalam kanal Youtube Muslimah Media Hub, berjudul Rahasia Ketangguhan
Anak Palestina, Senin (12/05/2025).
Ia menambahkan, itu yang dilihat dari anak-anak
Palestina, bagaimana Al-Qur’an itu menjadi rahasia membentuk kekuatan mereka.
"Satu rahasia dari anak-anak Palestina, mereka
senantiasa dekat dengan Al-Qur’an. Mereka dari kecil sudah dibentuk, sudah
dibiasakan untuk senantiasa menghafal Al-Qur’an, belajar Al-Qur’an. Tidak
sedikit dari mereka masih di usia belia sudah hafal 30 juz Al-Qur’an,” tuturnya.
“Bayangkan di tengah berkecemuknya serangan Zionis, di
tengah penderitaan, di tengah mungkin kesedihan karena kehilangan orang-orang
yang dicintainya, mereta tetap fokus, mereka tetap semangat untuk menghafalkan Al-Qur’an,
mempelajari Al-Qur’an, sehingga ini yang
menjadi kekuatan mereka," tambahnya.
Ia menjelaskan, itu merupakan janji Allah Swt.
bagaimana keistimewaan akan diberikan kepada orang-orang yang senantiasa
membaca Al-Qur’an, mempelajari Al-Qur’an, dan tentu saja nanti akan mengamalkan
Al-Qur’an.
Ustazah dedeh menukil firman Allah Swt. di dalam surah
Fatir ayat 29:
Sesungguhnya orang-orang yang senantiasa membaca kitab
Allah (Al-Qur’an) dan menegakkan salat dan mereka menginfakkan dari harta yang
direzeki oleh Allah kepada mereka baik secara rahasia maupun secara
terang-terangan, mereka itu berharap perniagaan yang tidak pernah merugi.
Ia menyatakan, ketika seseorang melakukan sesuatu
dengan harapan perniagaan yang tidak akan pernah merugi, hal tersebut adalah
dorongan yang luar biasa.
"Anak-anak Palestina merasa bahwa apa yang
menjadi kehilangan mereka, ibu mereka, ayah mereka bahkan mungkin badan mereka
ada yang terpotong, ada yang kehilangan kakinya, ada yang rusak wajahnya.
Menurut manusia yang lain mungkin ini adalah bentuk kerugian, itu bentuk kesia-siaan
tetapi anak-anak Palestina begitu yakin bahwa apa yang terjadi pada mereka akan
dibalas oleh Allah dengan pahala yang luar biasa,” ujarnya.
Orang lain menganggap itu penderitaan, imbuhnya, orang
lain menganggap itu kerugian, tetapi anak-anak Palestina merasakan itu adalah
harapan bahwa nanti mereka akan mendapatkan perniagaan, mereka akan dibalas
dengan keuntungan yang luar biasa, yaitu pahala di sisi Allah.
“Semangat dan harapan yang luar biasa ini perlu ada
pada anak-anak kita,” serunya menyemangati.
"Semangat dan harapan tentang pahala yang luar
biasa ini perlu ada pada anak-anak kita, maka mereka akan terdorong untuk
melakukan amal saleh, mereka akan terdorong untuk melakukan kebaikan. Doronganya
bukan untuk mendapatkan reward dari orang tuanya, bukan karena akan
mendapatkan keuntungan materi, tetapi akan mendapatkan gelar tijaratan lan tabur,
perniagaan yang tidak akan pernah merugi,” bebernya.
“Yang namanya berniaga di dunia mungkin ada untung, tetapi
tidak sedikit ada kerugiaannya. Ketika perniagaan itu berniaga dengan Allah,
maka perniagaan itu tidak akan pernah rugi," tuturnya.
Melecehkan Al-Qur’an
Ustazah Dedeh kembali mengingatkan, semestinya orang
yang membaca Al-Qur’an, paham dan yakin dengan Al-Qur’an, tidak akan melecehkan
Al-Qur’an.
"Salah satu pelecehan Al-Qur’an adalah
mengingkari ayat perintah untuk berperang dengan orang kafir. Al-Qur’an menyuruh mengusir penjajah, mengusir
orang yang sudah merampas harta milik kita, orang kafir yang sudah membunuh
orang Muslim. Al-Qur’an menyuruh untuk faqtuluhum, bunuhlah mereka,
ketika di mana pun mereka membunuh kalian, maka tidak ada kata damai. Yahudi
Zionis wajib diusir, wajib diperangi sampai titik darah penghabisan karena Al-Qur’an
menyuruh kita demikian," tegasnya.
Ia menyimpulkan, dekat dengan Al-Qur’an itu salah satu
kunci untuk menjadi generasi-generasi yang kuat dan tangguh seperti anak-anak
Palestina.
"Semangat anak-anak Palestina terus menyala. Semangat
untuk memperjuangkan pembebasan Palestina terus ada pada diri mereka karena
senantiasa dengan dengan Al-Qur’an,” tegasnya.
“Kita mengharapkan anak-anak, termasuk kita, ketika
dekat dengan Al-Qur’an, maka akan punya semangat dan keberanian untuk
memperjuangankan Islam secara kaffah sebagaimana semangat saudara-saudara kita
di Palestina,"simpulnya.[] Hidayah Muhammad