Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Lima Catatan Penting Terkait Pernyataan Prabowo Soal Palestina

Sabtu, 31 Mei 2025 | 00:59 WIB Last Updated 2025-05-30T17:59:43Z
TintaSiyasi.id -- Jurnalis Joko Prasetyo memberi setidaknya lima catatan penting terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang akan mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan entitas Zionis Yahudi Israel jika Palestina telah merdeka.

"Setidaknya ada lima catatan penting terkait pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyerukan Israel untuk mengakui negara Palestina merdeka," ujarnya kepada tintasiyasi.id, Jumat (30/5/2025)

Pertama, dia pertanyakan soal wilayah Palestina yang merdeka bagian mananya, apakah hanya Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur saja sebagaimana solusi dua negara (two-state solution) yang dicanangkan PBB atau termasuk wilayah Palestina lainnya yang tengah diduduki Israel.

"Kalau semuanya, tentu saja Israel tidak akan ada kalau Palestina merdeka. Jadi, tidak ada relevansinya lagi mengakui adanya negara Israel. Tentu saja bukan ini yang diinginkan Prabowo. Padahal akar masalah Palestina adalah adanya pendudukan sebagian wilayah Palestina oleh entitas penjajah Zionis Yahudi," bebernya.

Kalau hanya Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur saja lanjutnya, sedangkan sisanya untuk Israel, maka hal tersebut sama saja dengan menyetujui sebagian besar wilayah Palestina diduduki oleh entitas penjajah Zionis Yahudi. "Nah, ini yang diinginkan Prabowo. Keinginannya sangat sejalan dengan solusi yang ditawarkan negara kafir penjajah Amerika Serikat dan sekutunya," tegasnya.

Kedua, ia menanyakan bagaimana visi merdekanya Palestina, apakah merdeka sebagai negara bangsa atau negara Islam. 

"Kalau merdeka sebagai negara bangsa, tentu saja merdeka secara semu sebagaimana 57 negara bangsa Muslim lainnya termasuk Indonesia meski sebagiannya mengklaim sebagai negara Islam. Karena secara de facto syariat Islam tidak dapat diterapkan secara kaffah, dengan dalih bertentangan dengan konstitusi dan lain sebagainya. Termasuk di Indonesia kerap dinyatakan bertentangan dengan Pancasila. Sepertinya, negara model begini yang Prabowo bayangkan," bebernya.

Kalau merdekanya dengan negara Islam yang sejati yakni khilafah, sambungnya, maka kemerdekaan tersebut bisa dikatakan kemerdekaan yang hakiki. Karena khilafah kepemimpinan umum kaum Muslim sedunia. Di dalam negeri menerapkan syariat Islam secara kaffah. Sedangkan politik luar negerinya diasaskan pada dakwah dan jihad. 

"Di bawah komando khalifah, khilafah memobilisasi tentara kaum Muslim terbaik untuk mengenyahkan entitas penjajah di Palestina, Kashmir, Xinjiang, dan lainnya. Wah, kepikirian enggak ya oleh Prabowo? Sebagai Muslim, harusnya Prabowo berpikirnya sampai sini juga," sesalnya.

Ketiga, akar masalah Palestina adalah tidak adanya junnah (perisai) yang melindungi tanah suci ketiga kaum Muslim pasca-runtuhnya Khilafah Islam. Walhasil, Zionis Yahudi melalui dukungan penuh negara-negara Kristen Barat dapat menduduki sebagian besar wilayah Palestina. 

"Nah, bila keliru dalam memahami akar masalah, tentu saja bakal keliru pula dalam memberikan solusinya. Maka, sangat penting akar masalah ini dipahami Prabowo dan kaum Muslim lainnya.

Keempat, kaum Muslim termasuk Prabowo tidak perlu menyerukan Israel mengakui Palestina sebagai negara bangsa tetapi cukup dengan menegakkan solusi Islam, yakni jihad dan khilafah. 

"Alasannya: selain tidak akan digubris oleh entitas penjajah tersebut, seruan tersebut juga merupakan seruan batil bila ternyata Palestina yang dimaksud oleh Prabowo itu adalah negara bangsa. Lebih batil lagi bila negara bangsa itu berdiri berdampingan dengan Israel yang nyata-nyata berdiri di atas wilayah Palestina yang tengah diduduki entitas penjajah Zionis Yahudi tersebut," terangnya.

Sedangkan, bandingnya, jihad dan khilafah, merupakan solusi syar'i yang nyata-nyata menyelesaikan masalah secara tuntas. Jihad untuk mengusir entitas penjajah Zionis Yahudi dari bumi Palestina. Sedangkan khilafah untuk memerdekakan Palestina secara hakiki.

"Kelima, sudah semestinya dan tidak ada pilihan lain bagi kaum Muslim termasuk Prabowo, selain mengambil solusi Islam. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah al-Ahzab ayat 36, yang artinya, "Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata," pungkasnya.[] Nabila Zidane

Opini

×
Berita Terbaru Update