TintaSiyasi.id -- Hidupmu Penuh Berkah dengan Al-Qur’an.
وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ مُبَارَكٞ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
"Dan ini adalah Kitab yang Kami turunkan, penuh berkah, maka ikutilah ia dan bertakwalah agar kamu dirahmati."
(QS. Al-An'am: 155)
Pendahuluan: Kembali kepada Titik Cahaya
Di tengah gemerlap dunia yang penuh hiruk-pikuk, manusia modern makin haus akan makna, kedamaian, dan arah yang benar. Kecanggihan teknologi dan kemajuan peradaban ternyata tak mampu menenangkan jiwa yang hampa. Di sinilah Al-Qur’an hadir bukan hanya sebagai kitab suci, tetapi sebagai obor penerang kehidupan yang menuntun manusia pada kebahagiaan hakiki dan keberkahan hidup yang tak ternilai.
Makna Keberkahan dalam Perspektif Qur’ani
Dalam Al-Qur’an, kata barakah (berkah) menunjukkan makna kelebihan yang terus-menerus, kebaikan yang bertumbuh, dan manfaat yang melimpah. Keberkahan bukan semata-mata soal jumlah, tetapi nilai, pengaruh, dan ketenangan yang hadir bersamanya. Sebuah waktu yang sedikit bisa menjadi penuh berkah jika digunakan dengan ilmu dan amal. Rezeki yang terbatas bisa menjadi berkah bila diiringi rasa cukup dan syukur. Dan hidup yang singkat pun bisa bernilai kekal jika diisi dengan jalan kebenaran.
Al-Qur’an menyebut dirinya sebagai kitābun mubārak—Kitab yang penuh berkah:
كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“Ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka menghayati ayat-ayat-Nya dan supaya orang-orang yang berakal mendapat pelajaran.”
(QS. Shad: 29)
Mengapa Al-Qur’an Membawa Keberkahan dalam Hidup?
1. Sebagai Sumber Hidayah
Al-Qur’an adalah petunjuk hidup yang diturunkan langsung dari Rabb semesta alam. Ia tidak hanya memberi tuntunan dalam urusan ibadah, tapi juga mencakup sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan akhlak. Manusia yang hidup sesuai petunjuk Al-Qur’an akan menemukan arah hidup yang lurus.
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus.”
(QS. Al-Isra’: 9)
2. Menenangkan Jiwa yang Gelisah
Al-Qur’an adalah syifa (penyembuh), bukan hanya untuk penyakit fisik, tetapi juga kegelisahan batin, kegalauan, dan keresahan jiwa.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.”
(QS. Al-Isra’: 82)
Orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai teman hidup, akan merasakan ketenangan yang tidak bisa didapat dari dunia yang sibuk. Ia tidak mudah goyah oleh ujian dan tidak hanyut oleh dunia.
3. Mengalirkan Pahala yang Tak Terputus
Setiap huruf dari Al-Qur’an yang dibaca mengalirkan pahala. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan ‘Alif Laam Miim’ satu huruf, tetapi ‘Alif’ satu huruf, ‘Laam’ satu huruf, dan ‘Miim’ satu huruf.”
(HR. Tirmidzi)
4. Mengangkat Derajat Hidup
Orang yang akrab dengan Al-Qur’an, baik membaca, memahami, maupun mengamalkannya, akan diangkat derajatnya oleh Allah.
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an, dan merendahkan yang lain karena meninggalkannya.”
(HR. Muslim)
Al-Qur’an bukan hanya menjadikan manusia mulia di hadapan Allah, tapi juga mulia di hadapan sesama karena akhlaknya yang luhur.
Wujud Hidup Berkah bersama Al-Qur’an
Bagaimana tanda bahwa hidup kita diberkahi oleh Al-Qur’an?
• Hati menjadi lebih tenang dan sabar menghadapi ujian.
• Waktu terasa cukup meski aktivitas padat.
• Rezeki terasa cukup meski tidak berlebihan.
• Hubungan antar manusia menjadi lebih harmonis.
• Tujuan hidup lebih terarah dan bermakna.
Semua itu hadir ketika Al-Qur’an tidak hanya menjadi bacaan musiman, tetapi teman harian. Bukan hanya dibaca saat duka, tetapi dihidupkan di kala suka.
Al-Qur’an Sebagai Revolusi Peradaban
Sejarah Islam mencatat, bangsa Arab Jahiliyah yang tenggelam dalam kebodohan, kekerasan, dan kezaliman, berubah menjadi umat terbaik karena sentuhan Al-Qur’an. Mereka tidak berubah karena harta, bukan karena militer, tetapi karena pendidikan hati yang bersumber dari wahyu.
Inilah bukti bahwa Al-Qur’an bukan hanya mengubah individu, tetapi mampu membangkitkan peradaban. Umat Islam dahulu menjadi pemimpin dunia karena hidup mereka berpijak pada nilai-nilai Al-Qur’an.
Kini, ketika umat mulai melupakan Al-Qur’an, maka tidak mengherankan jika kita kehilangan keberkahan dalam hidup. Sudah waktunya kita kembali membangun peradaban ruhani dan intelektual dengan Al-Qur’an sebagai pondasinya.
Langkah Praktis Menghidupkan Al-Qur’an dalam Kehidupan
1. Tilawah harian, meski hanya satu halaman.
Jadikan bacaan Al-Qur’an sebagai rutinitas seperti makan dan minum.
2. Tadabbur (merenungi) maknanya.
Tidak cukup membaca, tapi perlu merenungi isi pesan-pesannya.
3. Mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan.
Mulailah dari hal kecil: kejujuran, adil, sabar, dan kasih sayang.
4. Mengajarkan kepada keluarga dan anak-anak.
Rumah yang dihiasi suara Al-Qur’an adalah rumah yang diberkahi.
5. Mengikuti majelis ilmu Al-Qur’an.
Bergabunglah dengan komunitas yang mencintai dan menghidupkan Al-Qur’an.
Penutup: Jadilah Ahli Al-Qur’an, Kekasih Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan manusia.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka adalah Ahlul Qur’an, yaitu orang-orang yang dekat dengan Al-Qur’an. Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah)
Menjadi ahli Al-Qur’an bukan berarti harus hafal 30 juz, tetapi berarti hatinya selalu terikat dengan Al-Qur’an, mencintainya, membacanya, dan mengamalkannya.
Mari kita jadikan Al-Qur’an sebagai cahaya dalam kegelapan, sebagai arah di tengah kebingungan, dan sebagai pelipur dalam kesedihan. Sebab, hidup yang bersama Al-Qur’an adalah hidup yang penuh berkah. Di dunia tenang, di akhirat terang.
“Ya Allah, jadikanlah Al-Qur’an sebagai teman kami di dunia, penerang kubur kami saat wafat, dan syafaat kami di hari kiamat. Amin Ya Rabbal 'Alamin.”
Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si (Penulis Buku Gizi Spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)