"Apa yang benar-benar dibutuhkan Palestina?
Khilafah! Yang bisa menyelamatkan Palestina? Khilafah," ucap salah satu
orator di atas mimbar Arrasy, di Tugu Jogja.
Ia mengingatkan bahwasanya umat Muslim dahulu satu
tubuh, satu naungan perisai, serta satu institusi. “Institusi tersebut bernama khilafah,”
serunya.
"Khilafah bukan utopia belaka, itu akan terjadi,
dari tanda-tandanya itu akan terjadi. Pertanyaannya, di mana kita ketika itu
terjadi? Lantas bagaimana khilafah dalam menyelesaikan dan mewujudkan
penuntasan persoalan saudara kita di Palestina?" ujarnya.
Selain itu, salah satu orator Barbarosa mengingatkan
jika peristiwa Isra Mikraj bukan hanya sekadar munculnya perintah salat lima
waktu. “Ada pesan tersembunyi yang Allah Swt. titipkan kepada Rasulullah saw.
yakni dimimta perhatian terhadap Baitulmaqdis,” ungkapnya.
"Sejatinya amanah yang Allah Swt. titipkan kepada
kita bisa dilihat hari ini ketika Palestina terjajah. Sejatinya dunia sedang
tidak baik-baik saja," ungkapnya
"Ini menjadi pesan bagi kita bahwa ada hal besar
dan perlu kita perhatikan dengan seksama. Sudah sangat jelas bahwasanya ini
pembantaian," tambahnya.
Kemudian, orator ketiga, Abdullah menilai bantuan
kepada Palestina tidak hanya terkait bantuan kemanusiaan. Bantuan tersebut
tidak menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini, melainkan harus dengan
mengirim tentara untuk menghentikan genosida,” tegasnya.
"Bantuan kemanusiaan dikirim ke Palestina sangat
mulia, tetapi bantuan kemanusiaan itu tidak akan cukup dan tidak akan pernah
menyelesaikan persoalan saudara kita di Palestina. Masalah sesungguhnya adalah
genosida, dan hanya bisa diselesaikan dengan mengirim tentara,"
pungkasnya.[] Taufan