Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Fantasi Sedarah, MMH: Cermin Buram Kehidupan Sekulerisme

Senin, 26 Mei 2025 | 14:10 WIB Last Updated 2025-05-26T07:12:26Z

Tintasiyasi.ID -- The Topics Muslimah Media Hub yang mengangkat tema Fantasi Sedarah Cermin Buram Kehidupan Sekulerisme menegaskan bahwa realitas menjijikkan itu muncul sebagai akibat cara pandang kehidupan saat ini yang memisahkan agama dengan kehidupan alias sekuler.

 

“Realitas menjijikkan itu muncul sebagai akibat cara pandang kehidupan saat ini yang memisahkan agama dengan kehidupan alias sekuler," lugasnya di kanal YouTube Muslimah Media Hub, Senin (19/05/2005).

 

“Sekularisme melahirkan kehidupan kapitalisme, yakni kehidupan yang mengedepankan materi semata termasuk kepuasan jasadiah atau fisik,” terangnya.

 

MMH menjelaskan bahwa dalam Nidzamul Ijtimai, Syeikh Taqiyudin An-Nabhani menjelaskan bahwa pandangan orang-orang Barat, penganut ideologi kapitalis, dan orang-orang Timur, penganut ideologi komunis, terhadap hubungan pria dan wanita merupakan pandangan yang bersifat seksual semata, bukan pandangan dalam rangka melestarikan jenis manusia.

 

“Fakta-fakta terindra dan pikiran-pikiran yang mengandung hasrat seksual dihadapan pra dan wanita dalam rangka membangkitkan naluri seksual, semata-mata untuk mencari kepuasan," tegasnya.

 

MMH juga menyampaikan bahwa bermunculnya konten yang merangsang syahwat dan interaksi campur baur pria dan wanita, merupakan penyebab terbentuknya pemkiran dan fantasi kotor merusak gharisah nau’.

 

“Allah Swt. menciptakan gharizah nau’ agar manusia bisa melestarikan keturunannya,” jelasnya.

 

“Rasa ini dibutuhkan dalam sebuah hubungan baik itu, hubungan orang tua, anak, suami, istri saudara maupun kepada sesama agar berjalan secara makruf, ” jelasnya.

 

“Dengan konsep yang benar maka hubungan rasa kasih sayang kepada keluarga akan dibangun secara tepat sesuai perintah Allah,” tukasnya.

 

MMH menilai, karena seorang anak adalah amanah yang Allah titipkan kepda mereka untuk dididik menjadi orang yang saleh salehah.

 

“Kehidupan keluarga dan masyarakat yang menjadikan Al-Qur’an sebagai standar beramal akan menghasilkan hubungan yang berkah lagi baik," imbuhnya.

 

Ditegaskannya, tidak mungkin ada peristiwa inses karena itu termasuk dosa besar.

 

“Pihak keluarga dan masyarakat akan sama-sama memandang perbuatan itu sebaga perbuatan hina, tercela, dan menjijikkan,” tambahnya.

 

MMH juga menyampaikan, syariat memerintahkan negara sebagai institusi pelaksana dan penjaga atau junnah.

 

Dikatakannya, negara Islam yakni Daulah Khilafah akan memastikan sistem pergaulan atau nizamul ijtima’ berjalan sesuai syariat dari level masyarakat hingga individu.

 

“Daulah Khilafah juga memastkan tidak akan ada konten mindset atau aktivitas yang memicu pelampiasan syahwat dengan cara yang salah," tegasnya.

 

“Dengan begitu pandangan inses tidak menyebar bahkan tidak muncul dan masyarakat hidup dalam kehidupan yang suci dan cinta kasih yang murni," tandasnya.[] Lilis

 

Opini

×
Berita Terbaru Update