"Pendidikan
itu mestinya menyentuh dua sisi paling penting dari seorang manusia, apa itu?
Karakter dan kompetensi. Dua-duanya sama diperlukan," ucapnya di kanal YouTube
UIY Official; Anak Nakal di Barak Militer, Solusi?, Rabu (14/05/2025).
Ia memandang,
pendidikan memerlukan orang yang memiliki kompetensi tinggi di bidang sains dan
teknologi untuk menghadapi tantangan bersaing dengan masyarakat dari negara
lain dan sebagainya.
"Tapi
kompetensi saja tidak cukup harus ada karakter, karakter apa? Sebenarnya
karakter paling pokok dari seorang manusia itu apa? Kalau kita mengacu pada
sistem pendidikan Islam jawabannya jelas karakter sebagai hamba Allah, bahwa
dia diciptakan oleh Allah, bukan sembarangan, ada maksud dan tujuan,"
terangnya.
Lanjutnya, ia
menjelaskan tujuan sebagai hamba Allah Swt. yakni untuk beribadah kepadanya. “Ibadah
dengan taat kepada aturan Allah Swt. dan menjauhi larangannya,” tuturnya.
"Kesadaran
semacam ini yang mestinya ada sebagai karakter seorang manusia dan di atas
ketaatan kepada Allah inilah kemudian muncul ketaatan di bidang ibadah lalu
akhlak. Selain makanan, minuman, pakaian, dan akhlak itu kaitannya dengan
bagaimana dia bersikap kepada orang lain," jelasnya.
Alhasil, pria
kelahiran Yogyakarta ini menilai jika seorang siswa SMA menyadari terkait
statusnya sebagai hamba Allah Swt. dan harus memiliki akhlak yang mulia, maka
pikiran melakukan kejahatan terlebih hingga ingin membunuh musuhnya tidak akan
terjadi.
"Ini
yang hilang, karenanya kemudian kita bisa melihat kenakalan ini sudah bukan
kenakalan remaja biasa, kenakalan yang bahkan orang dewasa tidak
melakukan," keluhnya melihat kenakalan remaja saat ini.
Maka dari
itu, UIY menuturkan siswa SMA harus disentuh sekaligus terkait pengembangan
kompetensi serta karakter. "Karakter aja tidak cukup tanpa kompetensi di
dunia. Hidup ini tidak hanya memerlukan orang yang saleh, tetapi juga
memerlukan orang yang mampu menjawab tantangan perkembangan," tandasnya.[]
Taufan