Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Cendekiawan: Persepsi yang Salah Siswa SMA Disebut di Bawah Umur

Sabtu, 17 Mei 2025 | 20:49 WIB Last Updated 2025-05-17T13:54:49Z

Tintasiyasi.ID -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto (UIY) menilai istilah di bawah umur untuk siswa SMA merupakan persepsi yang salah, terlebih dari tolok ukur syariat mereka sudah dewasa atau mukalaf.

 

"Persepsi yang salah kalau mereka ini dianggap sebagai anak-anak sering disebut istilah di bawah umur, padahal mereka sudah dewasa. Apalagi kalau kita menggunakan tolok ukur syariat, itu kan batas dia mukalaf," ucapnya di kanal YouTube UIY Official; Anak Nakal di Barak Militer, Solusi?, Rabu (14/05/2025).

 

Lanjutnya, ia menjelaskan siswa SMA disebut dewasa atau mukalaf lantaran sudah mengalami mimpi basah untuk pria dan perempuan mengalami haid. “Jika sudah dianggap mukalaf, mestinya siswa SMA sudah menjadi seseorang yang bertanggungjawab,” jelasnya.

 

"Bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan, ucapan maupun tindakan. Persepsi semacam ini saya lihat tidak ada pada diri anak-anak itu," ujarnya.

 

Terlebih, ia memandang kini ketika mereka melakukan kejahatan lalu dimaafkan dengan alasan di bawah umur. “Alhasil tidak ada hukuman yang setimpal bagi mereka dan tidak memberikan efek jera atau ketakutan,” ulasnya.

 

"Dia membunuh, misalnya, tetapi dianggap sebagai anak di bawah umur maka tidak berjalan itu hukuman bagi orang dewasa yang membunuh. Nah, ini kan padahal sudah dewasa," keluhnya.

 

Lebih lanjut, UIY menilai perkelahian salah satu bentuk kenakalan remaja, namun sekarang ini bukan lagi bentuk kenakalan remaja melainkan nuansa ingin membunuh lantaran membawa celurit ketika tawuran.

 

"Begitu bisa mengenai lawannya tanpa ampun seperti dia sudah menghadapi musuh yang sangat dibenci, jadi ini mesti dipahami juga menyangkut sistem nilai yang penuh dengan masalah," terangnya

 

"Saya kira faktor ini harus dikupas terlebih dahulu, dicari akar masalahnya, dan solusinya. Karena nuansa kekerasan yang melingkupi dunia remaja ini baik itu dari apa yang dilihat melalui sosial media atau khususnya yang dia lihat di kehidupan sehari-hari," tutupnya.[] Taufan

Opini

×
Berita Terbaru Update