TintaSiyasi.id -- Aktivis Muslim Amar Risalah mengatakan tujuan jangka pendek Amerika Serikat atas konflik Gaza hanya untuk memperpanjang jabatan Benyamin Netanyahu.
"Karena sekarang bagi Amerika dan penjajah perang itu tujuannya sudah bukan lagi untuk memenangkan mereka, akan tetapi hanya untuk memperpanjang masa jabatan Benyamin Netanyahu," ungkapnya di Channel Youtube RisalahAmar, Senin (12/05/2025), Pejuang Berunding Langsung dengan Amerika?! Duit AS Habis?!
Ia menilai, ketika Amerika Serikat tidak lagi mensyaratkan adanya pelucutan senjata para pejuang atau adanya pengusiran para pejuang dari tanah Palestina. AS tetap bermimpi ingin menang atas Palestina, namun AS ingin menghentikan perang terlebih dahulu karena kehabisan uang. Makanya AS negosiasi dengan Qatar, dengan Arab Saudi.
"Kemudian sudah melunak dan sudah merasakan manfaat dari negosiasi seperti itu atau negosiasi dengan soft power ekonomi tadi sisanya tinggal negosiasi langsung dengan gerakan Hamas. Ini menarik, karena sebelumnya negosiasi itu adalah elemen dari pemerintahan entitas Israel dan Kepala Mossad. Tetapi kok sekarang tiba-tiba diambil alih langsung oleh Amerika Serikat tanpa melibatkan Benyamin Netanyahu," bebernya.
Dia mengungkap adanya kabar bahwa Benjamin Netanyahu sebenarnya sedang memanipulasi Donald Trump agar memanjangkan masa jabatannya. Kemenangan yang tidak kunjung didapatkan oleh Israel menjadikan pihak Israel memiliki kepanikan tersendiri apabila kekalahan yang mereka terima. Karena mereka akan menerima kenyataan pahit yaitu diseretnya Benyamin Netanyahu ke pengadilan internasional untuk dibunuh.
"Jadi intinya nih kayaknya mereka pecah kongsi. Pecah kongsinya kenapa? Karena induknya yaitu Amerika Serikat itu enggak punya duit," cercanya.
Amar menyebut bahwa mereka tetap ingin memerangi kaum Muslim. Mereka tetap ingin memerangi orang-orang di Timur Tengah, akan tetapi saat ini tujuan jangka pendeknya sudah berubah, bukan lagi memenangkan perang di Gaza. Tetapi memperpanjang jabatan Benyamin Netanyahu dan Donald Trump maupun oposisi-oposisi yang ada di dalam Mossad yang sudah enggak suka.
"Udah kita perangnya berhenti saja dulu karena tidak efektif juga buat apa kita lanjutkan gitu," pungkasnya. [] Heni