"Justru saya ingin
mengatakan manusia sekarang itu amat sangat memerlukan Alquran," ujarnya
di kanal YouTube One Ummah TV berjudul Al-Qur’an dan Perubahan Dunia
- Memperingati Nuzululqur’an, Ahad (16/03/2025).
Lanjutnya, ia menegaskan bahwa Al-Qur’an
menjadi petunjuk bagi manusia dari awal Al-Qur’an diturunkan hingga kapan pun. “Karena
manusia dari dulu hingga saat ini atau sampai kapan pun tidak akan pernah
berubah kemanusiaannya,” sebutnya.
"Manusia punya sifat
kemanusiaan, memiliki naluri dan kebutuhan jasmani dari dulu sampai sekarang
tidak berubah. Kalau butuh makan dia lapar, butuh minum dia haus, buang air
kecil, buang air besar. Yang membedakan adalah bentuk-bentuk materi yang
menyertainya," jelasnya.
Begitu juga dengan gharizah (naluri),
ia memandang dari dulu sampai sekarang manusia sama, yakni tertarik kepada
lawan jenisnya. “Oleh karena itu sesungguhnya manusia tidak berubah, maka
alasan Al-Qur’an disebut tidak cocok untuk manusia sekarang sangat tidak
relevan,” sanggahnya.
"Katakan ada yang bilang ini
diturunkan 1400 tahun yang lalu. Betul, tetapi diturunkan kepada manusia yang
tidak berubah. Karena itu tidak bisa alasan mengatakan Al-Qur’an itu tidak lagi
relevan untuk mengatur hidup manusia sekarang," terangnya.
Adapun, ia menjelaskan Al-Qur’an
disebut juga sebagai Al-Furqan atau pembeda, membedakan yang benar dan yang
salah, yang lurus dan yang bengkok, serta antara hitam dan putih.
"Manusia dari dulu sampai
sekarang sama, membutuhkan kemampuan membedakan mana yang benar dan mana yang
salah. Ketika manusia tidak memiliki kemampuan membedakan, yang terjadi apa?
Terjadi kekacauan," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menilai contoh
paling sederhana ialah terkait permasalahan gender, yang membedakan manusia
secara kasat mata yakni laki-laki dan perempuan. “Sebenarnya sangat mudah
sekali dibedakan, namun saat ini hanya untuk membedakan gender saja kita
dihadapkan kebingungan luar biasa,” urainya.
"Diibaratkan perempuan
disebut she, tetapi she itu ada dua. Ada she she dan ada she
he dan he. Ada dua juga, ada he he dan ada he she.
Lebih parah lagi di Thailand gender ada 18, coba bayangkan hal sepele tetapi
karena tidak adanya petunjuk dan karenanya tidak punya kemampuan membedakan
bisa ruwet," tandasnya.[] Taufan