Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Rakyat Susah Percaya Sewaktu Pemerintah Declare Adanya Danantara

Kamis, 06 Maret 2025 | 13:32 WIB Last Updated 2025-03-06T06:36:23Z

Tintasiyasi.ID -- Direktur Siyasah Institute Iwan Januar mengamati hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya semakin ke sini semakin susah percaya, apalagi sewaktu pemerintah declare adanya Danantara.

 

“Hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya semakin ke sini semakin susah, seperti hubungan suami istri yang kena trust issue. Rakyat susah percaya sewaktu pemerintah declare adanya Danantara,” unggahnya di akun TikTok @iwanjanuar bertajuk Danantara VS Trust Issue, Rabu (26/02/2025).

 

“Katanya Danantara super holding ini bisa bikin Makmur, bersaing seperti Temasek di Singapura,” sebutnya.

 

Ia mengatakan, Singapura berhasil membawa negerinya, salah satunya dengan Temasek Super Holding yang dikelola oleh pemerintahnya dan berhasil membantu memajukan negaranya yang awalnya cuma modal 350 juta dolar Singapura, sekarang sudah  melejit menjadi 308 miliar dolar Singapura. “Luar biasa banget kan?” tunjuknya

 

“Nah, Danantara ini modalnya gede loh 1000 triliun rupiah. Masak rakyat enggak percaya kalau pemerintah mau bikin makmur dan bersaing dengan Temasek,” lontarnya

 

Tetapi ia meragukan, masalahnya bukan cuma bicara masalah modal, tetapi orang-orang di belakangnya apakah profesional, amanah, dan hukum-hukumnya ditegakkan apa tidak.

 

“Nah, ini baru berapa jam Danantara digulirkan, pemerintah sudah kena tonjok dengan terbongkarnya skandal korupsi perusahaan BUMN, Pertamina. Ternyata dari tahun 2018 pejabat Pertamina mereka mengoplos BBM yang dijual untuk rakyatnya, keterlaluan kan?” ungkapnya.

 

Ungkapnya lagi, pemerintah rugi sampai ratusan triliun rupiah. “Lagi capek-capeknya pemerintah ingin meyakinkan rakyat dengan Danantara, kena urusan demikian makin distrust, ‘kan? Datang lagi kasus Jiwasraya, ASABRI, yang ruginya juga triliunan rupiah. Masih banyak kasus perampokan di BUMN yang bikin rakyat kena trust issue. Apalagi sebagian yang diangkat menjadi pejabat juga dari orang-orang enggak bersih, yang negatif.

 

“Jadi kalau pemerintah mau bersaing dengan Singapura Temasek Singapura bukan bersaing dengan modalnya, tetapi bersaing dulu dong dalam penegakan pemberantasan korupsi,” kritisnya.

 

Iwan memperjelas lagi, Singapura adalah negara peringkat kelima yang terbersih dari korupsi. “Sementara Indonesia nomor 99 dari 180 negara. Anehnya dalam Undang-Undang BUMN yang menjadi landasan Danantara ini justru dibikin super body. Pejabat juga enggak bisa diseret ke hukum kalau merugi kecuali dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. BPK dan KPK juga enggak bisa ngaudit,” bebernya.

 

“Nah, jadi kembali ke hubungan suami istri. Gimana rakyat bisa percaya kalau ternyata pasangannya selingkuh berkali-kali. Lagian ada teori yang mengatakan kalau pasangan yang pernah selingkuh berkali-kali biasanya susah untuk sembuh,” tandasnya.[] Titin Hanggasari

Opini

×
Berita Terbaru Update