“Bolehkah saya meminta kepada
anggota Konsil untuk berhenti tertawa? Anda tertawa pada saat kita
mendiskusikan tentang kematian. Orang-orang Palestina adalah manusia juga. Anda
seharusnya malu,” tegasnya pada sebuah video yang dirilis oleh @5pillarasuk,
Sabtu (15/03/2025).
Ia mengingatkan kepada peserta
rapat, bahwa warga Palestina telah menjadi populasi yang kelaparan. Hingga
tidak layak ada gurauan ataupun lelucon saat mendiskusikannya.
“Tuhan tahu berapa banyak
orang-orang Palestina, yaitu sebuah populasi yang kelaparan dan anda di sini
malah tertawa dan membuat lelucon. Ini
tidak lucu,” ujarnya.
Lanjut ia katakan, karakter yang
demikian sama saja sedang menghina Palestina. Belum kelihaian Eropa dalam
mengatur informasi atau pidato terkait situasi di Gaza yang memburuk, akan
tetapi menutupi latar belakang utama yang terjadi di Palestina.
“Inilah sekarang karakter
orang-orang Uni Eropa, menghina kehidupan orang-orang Palestina. Karena ya,
Anda mengatur pidato dan berkata situasi di Gaza sedang memburuk tanpa
menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi, dan mengapa Israel memblokade semua
bantuan kemanusiaan, makanan termasuk listrik?” tanya More.
More juga menegaskan bahwa
tindakan Israel yang tidak manusiawi seperti memadamkan listrik, telah menutup
sumber air yang layak minum.
“Dan apa maksud semua itu? Tanpa
listrik tidak ada desalinasi, tidak ada air, tidak ada air yang bisa diminum.
Sehingga keluarga, anak-anak tidak bisa minum, dan Anda masih sanggup tertawa?
Bagaimana mungkin ini terjadi Pak Menteri?” More kembali bertanya.
Oleh karenanya, keterlibatan
Eropa dalam sikap tidak respek terhadap persoalan Palestina saat ini harus
segera diakhiri. Jika tidak katanya, Eropa akan membayar mahal akibat sikap
yang demikian.
“Jadi hari ini, keterlibatan
Eropa pada kurangnya kepedulian terhadap kehidupan Palestina harus dihentikan.
Karena Eropa akan bayar mahal untuk itu. Aku bersumpah!” pungkasnya.[] M. Siregar