TintaSiyasi.id -- Pengamat Politik Dr. Ryan, M.Ag., memaparkan dua pesan utama di dalam bulan Ramadhan. "Dua pesan utama ini yang kita ingin sampaikan terutama di dalam bulan Ramadan tahun 1446," ujarnya di kanal YouTube Mercusuar Ummat, dalam acara Bedah Khilafah - Marhaban Ya Ramadhan, Sabtu (1/3/2025).
Pertama, penguasa Muslim harus mengirim tantara untuk jihad membebaskan Palestina dan mengusir penjajah Yahudi. Bukan mengirimkan tentara untuk menjadi tentara perdamaian, itu sudah ada hari ini tetapi mereka tidak melakukan hal-hal yang harus tentang jihad.
"Saya ingin juga kemudian menegaskan bahwa kita bangsa Indonesia ini ya ketika tahun 45 ya pernah kemudian mengalami keadaan yang sama yaitu masih bercokolnya penjajah pada saat itu. Para ulama pada saat itu memberikan satu dorongan hukum yang begitu luar biasa yaitu yang kemudian nanti disebut sebagai resolusi jihad," kisahnya.
Dengan resolusi jihad itulah kata Riyan, kemudian anak-anak negeri ini para santri, para kiai, para ulama dengan berbagai elemen masyarakat yang lainnya dengan persenjataan yang juga tentu memiliki keterbatasan. Tetapi karena semangatnya itu adalah jihad fii sabilillah maka kemudian mereka berhasil mengusir tentara Inggris maupun juga Belanda pada saat itu.
Ia menegaskan bahwa jangan sampai kaum Muslimin justru tidak mendorong agar pemerintah, penguasa Muslim itu untuk kemudian melakukan jihad mengirimkan tentara-tentara mereka.
"Saya ingin memberikan contoh sekecil saja bagaimana kemudian kekuatan kaum Muslimin yang jumlahnya dua miliar. Kalau dibandingkan dengan entitas Yahudi yang jumlahnya kira-kira kurang dari 10 juta tentu menjadikan pertanyaan bagaimana mungkin kaum Muslimin itu bisa dikalahkan? Tentu di sini adalah karena umat Islam terpecah belah. Sekelas Pakistan memiliki senjata nuklir, bahkan satu-satunya dari negeri Muslim yang memiliki nuklir jumlahnya bahkan lebih dari 100. Coba kita bayangkan bagaimana kemudian tentara dan senjata nuklir itu kemudian tidak bergerak. Maksudnya tetap ada di Pakistan dan tidak kemudian digunakan untuk membantu saudara-saudara mereka," paparnya.
Kedua, umat Islam juga harus bersatu dalam satu kepemimpinan global yaitu dengan negara adidaya Islam, khilafah, yang dipimpin oleh seorang khalifah untuk mengalahkan penjajah Amerika.
"Banyak yang bertanya kenapa mesti khilafah, karena khilafah lah yang akan kemudian yang mengalahkan penjajah Amerika, kita tahu di masa yang lalu setelah Rasulullah Saw. wafat digantikan para Khulafaur Rasyidin. Digantikan juga kemudian para khalifah-khalifah setelahnya. Ada Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, Bani Utsmaniyah. Maka sesungguhnya merekalah yang kemudian benar-benar menjaga kaum Muslimin, juga membebaskan negeri-negeri ya di mana kemudian mereka ya mendapatkan berbagai kemenangan," terangnya.
Kemudian ia berkisah, khalifah yang kedua yaitu Umar Bin Khattab yang membebaskan Palestine dari tangan tentara-tentara kafir Romawi. Ratusan tahun kemudian berlalu muncul kemudian tentara salib menguasai Palestina. Kemudian datanglah kemudian sultan Salahudin Al-ayyubi yang pada saat itu membebaskan.
"Sekali lagi Palestina untuk beratus-ratus tahun sebelumnya setelah itu kemudian akhirnya Palestina dalam keadaan damai sampai kemudian dilindungi kekhilafahan yang terakhir yaitu ya khalifah Bani utsmaniah di mana kemudian Sultan Abdul Hamid II itulah yang mengusir pemimpin-pemimpin Zionis Yahudi pada saat itu yaitu Theodor Herzl mereka berusaha untuk melakukan upaya menguasai Palestina dengan alas an membelinya," paparnya.
Sehingga, ia menyampaikan, dua pesan jihad dan khilafah inilah yang akan menjadi solusi hakiki yang fundamental untuk Palestina. Bukan negara bangsa, bukan solusi dua negara, bukan hal lain. Kedua adalah khilafah untuk mengalahkan pembeking daripada entitas Yahudi yaitu Amerika.
"Bahwa di dalam ya menyambut dan mengisi Ramadhan ini marilah Romadhon 1446 ini kita jadikan momentum sebagai yang pertama adalah sebagai bulan pendekatan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau bulan Al-Qur'an karena dengan turunnya Al-Quran, datangnya lailatul qadar ya memberikan sebuah dimensi spiritual agar kemudian kita senantiasa menjadikan sandaran hanya Allah, dan pada saat yang sama Al-Quran itu adalah solusi bukan itu adalah petunjuk, mari kita baca, kita hafalkan, kita amalkan, dan kita dakwahkan sehingga dengan itulah kesempatan dan penegakkan Islam secara kaffah dan dijaga oleh khilafah itu akan kemudian betul-betul akan segera terealisir," ajaknya.
Kedua, mari jadikan bulan Ramadhan sebagai bulan jihad, kaum Muslim dorong agar para pemimpin Muslim khususnya, mengirimkan tentara untuk kasus Palestina dengan membebaskan Palestina dari cengkraman tentara-tentara Yahudi yang di-backing oleh Amerika, agar bulan Ramadhan mereka terbebaskan dari penjajahan. [] Alfia Purwanti