Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Apa Itu Kebahagiaan? What Is Happiness?

Minggu, 02 Maret 2025 | 07:05 WIB Last Updated 2025-03-02T00:06:14Z

TintaSiyasi.id—Kebahagiaan adalah rasa tenang, puas, dan bahagia yang muncul ketika hati merasa cukup dan bersyukur. Namun, kebahagiaan bukan sekadar perasaan senang yang bersifat sementara, melainkan ketenangan batin yang lebih dalam.

Kebahagiaan dalam Islam. 

Dalam Islam, kebahagiaan sejati adalah ketika seorang hamba merasa dekat dengan Allah SWT. Allah berfirman:
"Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra’d: 28)
Ketenangan hati yang datang dari iman, ibadah, dan ketakwaan adalah kebahagiaan sejati yang tidak tergantung pada materi atau keadaan dunia.

Jenis-Jenis Kebahagiaan

1. Kebahagiaan Duniawi – Misalnya, kesuksesan, harta, karir, keluarga yang harmonis, dan kesehatan.
2. Kebahagiaan Spiritual – Rasa damai yang muncul dari keimanan, dzikir, doa, dan ibadah kepada Allah.
3. Kebahagiaan Akhirat – Kebahagiaan tertinggi, yaitu mendapatkan ridha Allah dan surga-Nya.

Bagaimana Meraih Kebahagiaan?

1. Bersyukur – Kunci utama kebahagiaan adalah merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah.
2. Ikhlas – Menerima segala ketentuan Allah dengan lapang dada.
3. Berbuat Baik – Semakin kita membantu orang lain, semakin bahagia hati kita.
4. Dekat dengan Allah – Rajin shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an akan membuat hati lebih tenang.
5. Tidak Berharap pada Manusia – Jangan menggantungkan kebahagiaan pada orang lain, tapi pada Allah semata.

Kebahagiaan sejati bukanlah tentang memiliki segalanya, tetapi tentang merasa cukup dengan apa yang Allah berikan.
"Orang yang paling bahagia adalah mereka yang hatinya selalu bersandar kepada Allah." 

Kebahagiaan terkait makna hidup.

Kebahagiaan sejati tidak hanya berasal dari kesenangan sesaat, tetapi dari pemahaman yang mendalam tentang makna hidup. Ketika seseorang memahami tujuan hidupnya, ia akan menemukan ketenangan dan kepuasan yang lebih abadi.

Apa Makna Hidup?

Dalam Islam, makna hidup adalah beribadah kepada Allah SWT dan menjadi khalifah di bumi. Allah berfirman:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku."
(QS. Az-Zariyat: 56)

Artinya, hidup ini bukan hanya tentang mengejar dunia, tetapi juga tentang menjalankan perintah Allah, berbuat baik, dan meraih kebahagiaan di akhirat.

Hubungan Kebahagiaan dan Makna Hidup

1. Ketika Hidup Punya Makna, Hati Menjadi Tenang
Orang yang tahu tujuan hidupnya tidak mudah goyah oleh kesulitan. Ia sadar bahwa segala ujian adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan hakiki.

2. Bahagia Itu Bukan Sekadar Harta dan Jabatan
Banyak orang kaya tetapi tetap merasa kosong. Ini karena kebahagiaan sejati bukan dari materi, tetapi dari hati yang dekat dengan Allah dan memiliki tujuan yang jelas.

3. Semakin Dekat dengan Allah, Semakin Bahagia
Mereka yang hidupnya berlandaskan keimanan akan merasa damai, karena mereka tahu Allah selalu ada bersama mereka.

Bagaimana Menemukan Makna Hidup dan Kebahagiaan?

1. Kenali Diri Sendiri – Apa tujuan hidupmu? Apa yang membuatmu merasa berarti?
2. Perbanyak Ibadah dan Dzikir – Hati yang dekat dengan Allah akan lebih tenang dan bahagia.
3. Berbuat Baik kepada Sesama – Kebahagiaan sejati juga datang dari memberi, bukan hanya menerima.
4. Hadapi Ujian dengan Ikhlas – Segala ujian adalah bagian dari perjalanan menuju kebahagiaan yang lebih tinggi.

Kebahagiaan sejati bukan sekadar tawa atau kesuksesan duniawi, tetapi rasa damai dalam menjalani hidup yang penuh makna. Jika hidup diarahkan untuk mencari ridha Allah, maka kebahagiaan akan mengikuti dengan sendirinya.

"Hidup yang bermakna adalah hidup yang dipersembahkan untuk kebaikan, mendekat kepada Allah, dan memberi manfaat bagi sesama." 

Meraih Kebahagiaan dengan Ikhlas dan Bersyukur.

Kebahagiaan sejati tidak datang dari harta, jabatan, atau pujian manusia, tetapi dari hati yang ikhlas dan penuh syukur. Dua hal ini adalah kunci ketenangan dan kebahagiaan yang abadi.

1. Ikhlas: Menerima dengan Lapang Dada 
Ikhlas berarti menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keimanan tanpa mengeluh. Orang yang ikhlas tidak mudah kecewa karena hatinya selalu bersandar kepada Allah.
Allah berfirman:
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus..."
(QS. Al-Bayyinah: 5)

Bagaimana Melatih Keikhlasan?
Niatkan semua karena Allah – Jangan mengharap pujian manusia.
Jangan bandingkan hidupmu dengan orang lain – Setiap orang punya ujian masing-masing.
Percaya bahwa Allah Maha Adil – Semua yang terjadi pasti mengandung hikmah.
Hasil dari Keikhlasan:
• Hati lebih tenang dan tidak mudah kecewa.
• Tidak terganggu oleh pendapat orang lain.
• Lebih fokus pada kebaikan, bukan penghargaan duniawi.

2. Bersyukur: Menemukan Kebahagiaan dalam Kesederhanaan 

Bersyukur adalah menerima nikmat yang Allah berikan dengan hati yang lapang. Orang yang bersyukur akan selalu merasa cukup dan bahagia.

Allah berfirman:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..."
(QS. Ibrahim: 7)

Cara Menjadi Pribadi yang Bersyukur:
Fokus pada apa yang dimiliki, bukan yang belum ada.
Sebutkan nikmat Allah setiap hari – Biasakan mengucap Alhamdulillah.
Gunakan nikmat untuk kebaikan – Misalnya, membantu orang lain.

Manfaat dari Bersyukur:
• Hidup lebih bahagia, karena tidak selalu merasa kurang.
• Lebih menikmati setiap momen dalam hidup.
• Allah akan menambah nikmat bagi orang yang bersyukur.

Kesimpulan:
Ikhlas + Bersyukur = Kebahagiaan Sejati

Orang yang ikhlas tidak mudah kecewa.
Orang yang bersyukur tidak merasa kekurangan.

Gabungan keduanya akan membuat hidup penuh ketenangan dan kebahagiaan.
"Siapa yang tidak bisa bersyukur dengan sedikit, maka ia tidak akan bisa bersyukur dengan banyak." (HR. Ahmad)

Mari kita latih hati untuk selalu ikhlas dan bersyukur, agar kebahagiaan sejati selalu menyertai kita.

Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)

Opini

×
Berita Terbaru Update