TintaSiyasi.id-- Sobat. Berkah dalam kehidupan bisa dicabut atau berkurang karena berbagai sebab. Berikut beberapa penyebab utama dicabutnya berkah dalam kehidupan seseorang atau suatu masyarakat:
1. Meninggalkan Ketaatan kepada Allah
• Tidak menjalankan perintah Allah, seperti meninggalkan shalat, zakat, puasa, dan ibadah lainnya.
• Bermaksiat secara terang-terangan tanpa rasa penyesalan.
2. Banyak Melakukan Dosa dan Maksiat
• Perbuatan zina, riba, minuman keras, dan kezaliman dapat menghilangkan berkah dalam hidup.
• Dosa yang terus-menerus dilakukan tanpa tobat menyebabkan kehidupan menjadi sempit dan sulit.
3. Tidak Bersyukur
• Kurangnya rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah menyebabkan nikmat tersebut berkurang atau bahkan dicabut.
• Allah berfirman dalam QS. Ibrahim: 7:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat."
4. Harta yang Tidak Halal
• Mencari rezeki dengan cara haram seperti riba, korupsi, mencuri, atau menipu.
• Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram dapat menyebabkan hilangnya keberkahan dalam kehidupan.
5. Kurangnya Kejujuran dan Amanah
• Tidak jujur dalam bisnis, pekerjaan, atau kehidupan sosial dapat menyebabkan hilangnya berkah.
• Rasulullah ﷺ bersabda:
"Penjual dan pembeli memiliki kebebasan (untuk bertransaksi) selama mereka belum berpisah. Jika mereka jujur dan menjelaskan (kondisi barang), maka transaksi mereka diberkahi. Tetapi jika mereka berbohong dan menyembunyikan (cacat barang), maka keberkahan transaksi mereka akan dihapus." (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Memutus Silaturahmi
• Memutus hubungan dengan keluarga dan saudara menghilangkan keberkahan dalam umur dan rezeki.
• Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi." (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Tidak Adil dan Berbuat Zalim
• Kezaliman terhadap orang lain, baik dalam bentuk tindakan maupun perkataan, menyebabkan keberkahan dicabut dari kehidupan.
• Allah sangat membenci kezaliman dan menurunkan hukuman di dunia maupun di akhirat bagi pelakunya.
8. Menelantarkan Keluarga dan Kewajiban Sosial
• Tidak memenuhi kewajiban terhadap keluarga, seperti menafkahi istri dan anak-anak, dapat menyebabkan hilangnya keberkahan dalam rezeki.
9. Mengabaikan Doa dan Dzikir
• Tidak berdoa atau berzikir kepada Allah menyebabkan hati menjadi keras dan jauh dari rahmat-Nya.
10. Banyaknya Kecurangan dan Ketidakadilan dalam Masyarakat
• Suatu bangsa yang dipenuhi dengan korupsi, ketidakadilan, dan penindasan terhadap rakyatnya akan kehilangan keberkahan dalam sumber daya dan kesejahteraan.
Sobat. Berkah dicabut ketika manusia menjauhi perintah Allah dan banyak berbuat dosa. Sebaliknya, berkah bisa dikembalikan dengan bertobat, memperbaiki amal, memperbanyak sedekah, dan menjalankan kehidupan dengan jujur serta adil.
Semoga kita semua selalu mendapatkan keberkahan dalam hidup. Aamiin.
" Ketika Allah memberkatimu ketaatan dan kepuasan dalam melakukannya, maka ketahuilah bahwa Dia telah melimpahkan nikmat-Nya kepadamu, secara lahiriah maupun batiniah. " Nasehat Ibnu Athaillah."
Nasihat Ibnu Athaillah ini mengajarkan bahwa ketaatan kepada Allah adalah bentuk nikmat terbesar yang diberikan kepada seorang hamba. Ketika seseorang merasakan kesenangan dan kepuasan dalam beribadah, itu adalah tanda bahwa Allah telah melimpahkan berkah-Nya, baik secara lahir maupun batin.
Makna dari Nasihat Ini:
1. Ketaatan adalah Karunia, Bukan Sekadar Usaha Pribadi
o Jika seseorang mudah dalam melakukan shalat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, atau berbuat kebaikan lainnya, itu bukan hanya karena usahanya sendiri, melainkan karena Allah yang memberikan taufik dan hidayah kepadanya.
2. Kebahagiaan dalam Ibadah adalah Tanda Cinta Allah
o Jika ibadah terasa ringan dan mendatangkan kebahagiaan, maka itu adalah tanda bahwa Allah mencintai hamba tersebut dan membukakan pintu rahmat-Nya.
3. Bersyukurlah atas Nikmat Ketaatan
o Banyak orang yang merasa berat untuk beribadah, bahkan meninggalkan kewajiban mereka. Maka, jika seseorang dimudahkan untuk taat, itu adalah nikmat besar yang harus disyukuri dan dijaga.
4. Nikmat Lahir dan Batin
o Nikmat lahir: kesehatan, harta, keluarga, dan rezeki yang halal.
o Nikmat batin: ketenangan hati, kebahagiaan dalam beribadah, dan keinginan untuk selalu dekat dengan Allah.
o Jika seseorang diberi keduanya, maka dia telah mendapatkan keberkahan yang luar biasa.
Bagaimana Menjaga Nikmat Ini?
• Perbanyak syukur, karena syukur akan menambah nikmat.
• Istiqamah dalam kebaikan, agar hati terus tertaut kepada Allah.
• Menjauhi maksiat, karena dosa dapat menghilangkan nikmat ketaatan.
• Memohon taufik dan hidayah, agar Allah terus memberikan kemudahan dalam beribadah.
Sobat. Jika kita merasa nikmat dalam beribadah dan dekat dengan Allah, itu adalah salah satu karunia terbesar yang harus kita syukuri.
Semoga kita semua selalu diberikan kebahagiaan dalam ketaatan dan istiqamah dalam menjalankannya. Aamiin.
Oleh. Dr. Nasrul Syarif, M.Si. (Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo)