Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pernikahan Wasilah Menuju Surga

Jumat, 14 Februari 2025 | 05:42 WIB Last Updated 2025-02-13T22:42:30Z


Tintasiyasi.id.com -- Pernikahan adalah gerbang ibadah. Dari sini separuh agama terpenuhi. Banyak kebaikan yang akan mengantarkan seorang hamba ke surga. 

Pernikahan adalah proses menempa diri bersama belahan hati. Ikatan kuat yang mampu menahan badai kehidupan agar senantiasa taat. Banyak orang yang menganggap pernikahan manis bak madu. Tempatnya saling memadu kasih sayang. Padahal disanalah dua insan berbeda latar belakang bersatu. Riak-riak gesekan akan timbul satu persatu. 

Menikah ibaratnya mengarungi bahtera di tengah lautan. Suami sebagai nahkoda wajib mengarahkan bahtera pada tujuan. Laut tak selamanya tenang sehingga perjalanannya lancar. 

Sekali waktu laut akan diterpa badai menyebabkan kapal menjadi oleng. Dua insan haruslah bekerjasama agar kapal tetap kokoh menerjang badai. 

Roda pernikahan tidak selalu mulus, kadang perlu ujian untuk semakin mengakrabkan diri. Madu pernikahan di masa awal akan membahagiakan. Tapi, tak jarang awal nikah sudah diterpa krisis pernikahan. Entah masalah datang dari pasangannya atau pihak keluarga.

Proses sebelum menikah perlu diperhatikan detil. Supaya pernikahan selaras dengan perintah agama. Bagaimana cara memilih pasangan, proses perkenalannya sampai pengaturan acara pernikahannya.

Islam melalui risalah Nabi Muhammad Saw, telah memberikan tauladan. Rasulullah telah melakukan perjodohan kepada para sahabat. Beliau memilihkan pasangan berdasarkan keimanan tanpa memandang status sosial.

Seperti sahabat Bilal bin Rabah dinikahkan dengan adiknya Abdurrahman bin 'Auf, saudagar kaya. Meminang putri anak orang terpandang untuk dinikahkan dengan pemuda miskin yang taat ibadah. Dengan berbekal ketakwaan maka mereka ridho dengan ketetapan Rasulullah.

Hikmah diatas menjadikan para orang tua untuk mencarikan jodoh bagi anaknya. Pemahaman ini harus dilakukan, jangan sampai kalah dengan ambisi anak yang ingin mencari jodoh sendiri. Tentunya aspirasi anak tetap kita terima selama tidak melanggar syariat. Jadikan komunikasi yang baik sebagai ajang mengantarkan mereka ke pernikahan Islami.

Ketika orang tua aktif dalam kajian Islami bisa mengamati siapa teman yang juga rajin mengkaji Islam. Apakah ia memiliki anak yang siap menikah. Atau bisa mencocokkan mana kira-kira yang bisa kita jodohkan dengan anak teman kita. Karena kebersamaan selama menimba ilmu sudah menjadi akbrab satu dengan lainnya.

Selain itu Rasulullah juga membantu acara walimah bagi para pemuda yang kekurangan dana untuk bisa segera menikah.

Rasulullah sebagai pemimpin negara Islam memberikan santunan bagi pemuda yang ingin menikah. Dana tersebut diambilkan dari Baitul Mal. MasyaAllah Islam telah memberikan solusi mendasar atas permasalahan yang timbul.

Tujuan Menikah Hanya untuk Meraih Ridho Allah 

Jodoh kita adalah pilihan kita. Allah juga yang telah menetapkannya sebagai pasangan hidup. Selayaknya selalu bersandar kepada-Nya, ketika seiring sejalan, berlari bersama menempuh bahtera. Ujian nikmat dan susah silih berganti. Selalu mengingat Rahmat-Nya hati akan menjadi tenang. 

Ini semua didapat jika setiap pasangan senantiasa belajar Islam. Menjadikan hukum Islam menjadi pijakan segala perbuatan. Islam harus dijadikan sumber rujukan agar pernikahannya bahagia. Ketika menjumpai perbedaan pendapat berujung pertengkaran disertai kekecewaan terhadap sesuatu, maka carilah solusi dalam syariat Islam.

Akhirnya, permasalahan reda tersolusi dengan benar, muncul keikhlasan dan ketenangan. Dari sini pentingnya pasangan untuk menimba ilmu menguatkan pemahaman agar tujuan pernikahan tidak salah arah.

Kehidupan suami istri bisa langgeng, sakinah mawadah warahmah. Di sanalah tempat memadu kasih mencintai pasangan karena Allah. Senantiasa menjadikan hukum Allah standar perbuatannya. Suami istri akan saling menjaga supaya tidak saling menyakiti. Saling mengingatkan untuk menjalankan hak dan kewajibannya dengan ikhlas. 

Pasutri juga harus menjalin komunikasi yang baik agar ketentraman terjaga. Di samping itu pasutri harus mau menerima kelebihan dan kekurangannya. Serta saling support untuk berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Tentunya menjadi keharusan agar pasangan saling mendoakan agar Allah menganugerahi kebahagiaan lahir dan batin. Menjadikan pernikahan sebagai wasilah meraih surga.
Wallahu a'lam bishshawwab.[]

Oleh: Irma Hidayati, S.Pd
(Aktivis Muslimah)

Opini

×
Berita Terbaru Update