TintaSiyasi.id -- Menanggapi polemik kasus pemagaran laut oleh sejumlah perusahaan terafiliasi dengan Aguan di Tangerang, Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa Dr. Ahmad Sastra menjelaskan bawah negara tidak boleh kalah melawan oligarki.
"Negara tidak boleh kalah melawan oligarki rakus dan serakah yang merugikan rakyat dengan berbagai tipu dayanya," tuturnya dalam keterangannya yang diterima Tintasiyasi, Rabu (12/2/2025).
Ia mengatakan kelompok-kelompok kaya ini, yang sering disebut sebagai "oligarki," memiliki kekuatan besar dalam politik, ekonomi, dan bahkan budaya. Mereka menggunakan kekayaan mereka untuk memperoleh kekuasaan politik, yang memungkinkan mereka untuk mempertahankan status quo. Oligarki dalam konteks kapitalisme, mengendalikan sebagian besar sumber daya produktif, seperti tanah, pabrik, dan perusahaan besar.
"Ini memberi mereka kontrol atas perekonomian negara atau bahkan global. Dalam situasi ini, mereka memiliki kapasitas untuk menentukan harga, upah, dan kebijakan ekonomi lainnya yang berdampak pada kesejahteraan banyak orang, sambil meningkatkan keuntungan mereka sendiri," jelasnya.
Sehingga, dalam beberapa bentuk kapitalisme, khususnya kapitalisme yang didominasi oleh oligarki, pasar menjadi sangat terkonsentrasi dan kurang kompetitif. Oligarki dapat menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk menekan atau menghancurkan pesaing kecil, menciptakan pasar yang lebih terbatas dan terkontrol. Ini mengurangi peluang bagi pengusaha kecil dan menengah serta memperkuat dominasi kelompok oligarki dalam ekonomi.
"Dalam banyak kasus, oligarki memanfaatkan kapitalisme untuk memperkuat posisi mereka, bahkan jika itu mengorbankan kepentingan masyarakat luas. Misalnya, mereka bisa menekan upah pekerja, menghindari pajak, atau bahkan memanfaatkan sumber daya alam dengan cara yang merusak lingkungan untuk memperoleh keuntungan lebih besar," terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dalam masyarakat kapitalis yang didominasi oleh oligarki, terdapat dorongan untuk mempromosikan ideologi yang membenarkan ketidaksetaraan ekonomi dan konsentrasi kekuasaan. Oligarki sering berperan dalam mendukung ideologi pasar bebas, individualisme, dan meritokrasi untuk menciptakan kesan bahwa sistem tersebut adil dan bahwa kekayaan mereka adalah hasil dari usaha dan bakat pribadi. Meskipun kenyataannya banyak dari mereka yang mempertahankan dominasi melalui pengaruh politik dan ekonomi.
"Kapitalisme oligarki terfokus pada keuntungan besar dan kebebasan pasar yang dapat menciptakan kondisi yang memperkuat oligarki, di mana kekuasaan dan kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang atau kelompok. Sebaliknya, oligarki mendominasi sistem kapitalis untuk menjaga posisi dominan mereka dalam ekonomi dan politik," ujarnya.
Karena itu, ia menyarankan, jangan hanya Bang Kholid dan kawan-kawan yang lantang melawan oligarki rakus dan serakah. Negara wajib berpihak kepada rakyat, jika oligarki terbukti telah menyebabkan kesengsaraan rakyat, terlebih jika oligarki menzalimi rakyat. Pemerintah jangan sampai malah menjadi bamper oligarki hanya karena mendapatkan seonggok nasi basi dari mereka.
"Kasus ini (pagar laut) harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya. Siapapun yang terlibat, dari tingkat RT sampai presiden sekalipun harus diproses hukum. Haram hukumnya, oligarki memagari laut, terlebih dengan cara-cara zalim. Sebab laut adalah milik umum, haram diprivatisasi. kembalikan laut untuk kepentingan kesejahteraan rakyat, khususnya para nelayan," pungkasnya. [] Alfia