Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Merindu Suasana Ramadhan Sepanjang Waktu

Jumat, 14 Februari 2025 | 05:33 WIB Last Updated 2025-02-13T22:33:46Z

Tintasiyasi.id.com -- Ramadhan sebentar lagi. Semua muslim bergembira menyambut Ramadhan dengan suasana Islami. Muslim mana yang tak merindukan suasana Ramadhan? Suasana keimanan dan ketakwaan yang sangat terasa memberikan spirit untuk senantiasa beribadah serta berlomba dalam kebaikan. Setiap muslim senantiasa merasakan suasana itu. 

Gema lantunan ayat suci di masjid dan surau-surau yang dibaca oleh orang dewasa maupun anak-anak membuat suasana syahdu. Shalat tarawih yang menjadi momen kebersamaan. Suara patrol yang membangunkan setiap muslim untuk melaksanakan sahur. Pembagian takjil di jalan-jalan serta pasar dadakan dipinggir jalan yang menjual berbagai makanan.

Tak terkecuali suasana itu pun dikondisikan di media-media baik media mainstream maupun media sosial. Tak lupa iklan-iklan pun tak mau kalah menawarkan produknya dengan dikemas sesuai momentnya. Spanduk-spanduk bertuliskan selamat menunaikan ibadah puasa terpampang di berbagai instansi maupun di jalanan. 

Namun yang menjadikan kita miris dan sedih adalah kenyataan bahwa suasana ini hanya ada pada saat Ramadhan saja. Apalagi ditambah dengan kondisi umat yang masih jauh dari kata Islami. Meski di bulan Ramadhan, masih ada saja orang yang berpacaran, masih ada yang mabuk, masih ada yang korupsi, pergaulan bebas masih marak, tawuran antar pelajar, bahkan kriminal semakin meningkat.

Suasana Ramadhan yang Islami menjadi tertutupi oleh keadaan yang bertolak belakang. Berharap merasakan suasana Islami bisa dirasakan sepanjang waktu seolah menjadi mimpi. Bagaimana tidak, di bulan Ramadhan saja suasananya tidak Islami apalagi diluar Ramadhan. Mengapa bisa demikian?

Pengaruh Penerapan Sistem

Setiap suasana suatu masyarakat akan dipengaruhi oleh sistem yang sedang diterapkan. Negeri muslim memang penduduknya mayoritas muslim tetapi pemahaman dan pemikirannya jauh dari ajaran Islam. Kebiasaan dan perilakunya masih dipengaruhi oleh pemikiran Barat.

Faham sekularisme masih diemban oleh setiap individu rakyat. Hal ini yang melahirkan faham kebebasan. Bebas berperilaku, bebas kepemilikan, bebas berpendapat serta kebebasan yang lainnya. Sehingga wajar jika problem-problem banyak terjadi bahkan seolah dinormalisasi.

Berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat negeri ini bukanlah sekedar kasuistik, tetapi lebih ke arah sistematis. Semua itu karena hampir di semua lini telah terjadi problem, maka sudah pasti akar masalahnya karena kesalahan sistem, yaitu sekularisme.

Belum lagi problem yang dihadapi oleh umat Islam yang ada di negeri muslim yang lain. Genosida yang terjadi di Palestina, penderitaan muslim Rohingya, Suriah dan banyak lagi problem umat yang masih belum terselesaikan.

Penerapan sistem kapitalisme yang berasaskan sekularisme memang membentuk masyarakat yang jauh dari agama, sehingga menimbulkan banyak permasalahan. Berharap bisa merasakan suasana Islami secara total dalam alam kapitalisme sangatlah mustahil. Sebab tabiat alami kapitalisme bukan memperbaiki tetapi merusak.

Harus Dengan Islam

Semua problematika umat ini membutuhkan solusi yang tepat agar umat Islam bisa terlepas darinya serta umat bisa merasakan suasana yang Islami. Pergantian sistem menjadi satu-satunya solusi agar bisa mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertakwa. Tentunya harus diganti dengan sistem Islam.

Sistem Islam harus bisa diterapkan secara kaffah agar terwujudlah suasana Ramadhan yang didambakan. Hanya dengan penerapan sistem Islam secara menyeluruh saja yang bisa membentuk sebuah masyarakat yang Islami.

Penerapan Islam tidak mungkin terwujud kecuali dengan adanya sebuah institusi negara yang menerapkannya yaitu Khilafah. Semua hal itu mengharuskan adanya dakwah yang mengarah pada tegaknya syariat Islam. 

Dakwah haruslah secara berjamaah yang akan membentuk sebuah kutlah atau kelompok yang menyerukan kepada tegaknya Khilafah. Sudah saatnya umat Islam bersatu dan bergabung dengan kelompok ideologis agar umat Islam bisa merasakan suasana Ramadhan Sepanjang Waktu. Wallahu a'lam.[]

Oleh: Sri Syahidah
(Aktivis Muslimah)


Opini

×
Berita Terbaru Update