TintaSiyasi.id -- Harapan untuk meraih kehidupan yang lebih baik pasca terpilihnya pemimpin di negeri ini, nampak masih sangat jauh. Salah satu buktinya adalah adanya gelombang demonstrasi di sejumlah daerah, yang dilakukan baik dari kalangan mahasiswa dan sejumlah organisasi masyarakat dengan tema 'Indonesia Gelap'. Aksi ini digelar mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya hingga Makassar.
Dedi Kurnia Syah selaku Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menilai gelombang protes itu terjadi karena masyarakat keberatan dengan berbagai kebijakan kontroversial dari Presiden Prabowo.
"Tentu, dan sepertinya Prabowo mengikuti benar pola kekuasaan (Presiden ke-7) Jokowi, abai terhadap aspirasi publik," kata Dedi (CNNIndonesia, Sabtu 22 Februari 2025).
Sistem Ibarat Sebuah Mobil
Maka "sangat wajar" jika masyarakat menilai negeri ini nampak gelap. Mulai dari maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), kenaikan harga kebutuhan pokok, kasus langkanya gas elpiji 3 kg, hingga puncaknya adalah pemangkasan anggaran di sejumlah kementerian. Sekarang bisa dilihat bersama betapa hajat hidup orang banyak telah nyata dilalaikan oleh pemangku kebijakan.
Inilah gambaran kehidupan sekuler demokrasi. Sebuah sistem yang mengutamakan kepentingan segelintir orang dan abai pada hajat hidup orang banyak. Sistem (demokrasi) ibarat sebuah mobil, yang dikendarai oleh seorang sopir dan sejumlah penumpang. Mobil demokrasi akan selalu memiliki sopir yang abai dengan kebutuhan dasar para penumpang. Sekeren apapun tampilan sang sopir, walaupun sudah diganti sopir yang lain, pasti akan melahirkan keputusan yang sama, yaitu abai dengan penumpang.
Sang sopir hanya peduli dengan kepentingannya dan kepentingan segelintir orang yang sudah meloloskannya menjadi seorang sopir. Jika direfleksikan pada kehidupan saat ini, segelintir orang inilah yang disebut dengan para oligarki. Maka jika kita menginginkan negeri ini tak lagi gelap, sudah saatnya melihat pada wacana mobil lain dan mendiskusikannya sebagai solusi alternatif di tengah masyarakat.
Cahaya Islam
Terdapat sebuah ayat yang relevan dengan kondisi negeri ini. Ayat ini tertulis di surah Al Baqarah ayat 257 yang artinya : "Dan Allah Pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan pada cahaya (iman)...".
Ayat di atas memberikan kabar gembira dan harapan bagi manusia, bahwa segelap apapun kondisi hidup saat ini, maka akan ada jalan keluar berupa cahaya (Islam) bagi orang yang benar-benar meyakini keberadaan Allah Ta'ala.
Aksi demontrasi para mahasiswa dan sejumlah organisasi masyarakat tentu patut diapresiasi, karena di tengah kuatnya arus individualistik, masih ada sebagian masyarakat yang mau menyuarakan tentang peliknya kondisi di dalam negeri. Sejumlah aksi ini hendaknya makin ditingkatkan dengan mencari akar masalah dari gelapnya Indonesia. Dengan berpikir cemerlang, maka akan didapati sumber masalah dinegeri ini bukan karena salah pemimpin semata, namun karena masih begitu mencintai sistem hidup demokrasi kapitalistik yang terbukti melahirkan pola kepemimpinan, para pejabat dan kebijakan-kebijakan yang mengutamakan kepentingan segelintir orang.
Sehingga sudah saatnya para mahasiswa sebagai agen perubahan, meneladani Rasulullah yang sudah terbukti bisa membawa perubahan dahsyat di jazirah Arab. Beliau membawa perubahan masyarakatnya dari yang awalnya penuh konflik dan masalah pelik, menjadi masyarakat yang dinaungi cahaya kebaikan dan melahirkan orang-orang yang mulia. Sudah waktunya menjadikan Islam sebagai bahan diskusi di tengah masyarakat, agar Islam bisa dijadikan solusi untuk menuntaskan ruwetnya problem hidup di negeri ini.
Oleh: Dahlia Kumalasari
(Pendidik)