“Kita menyaksikan bencana demi bencana dan kenyataan demi kenyataan yang menyakitkan. Kita juga menyaksikan seluruh Jalur Gaza dibom secara sistematis. Semua bangunan dihancurkan secara sengaja dan seluruh dunia hanya bisa menonton,” tuturnya dalam acara Online Khilafah Conference 2025 yang disiarkan secara langsung di website www.rumble.com, Kamis (13/02/2025).
Semua bangunan juga dihancurkan dengan sengaja. Para tua renta berjalan kaki dari arah utara menuju selatan Gaza dan hanya membawa barang-barang yang bisa dibawa sejauh ratusan kilomoter. “Akan tetapi, mereka juga menjadi bulan-bulanan bom Zionis di tempat pengungsian,” ungkapnya.
Begitu juga dengan wanita dan anak-anak, kata Mazin, mereka menjadi sasaran serangan bom, pembunuhan kejam, dan pembantaian serta penembakan oleh sniper Zionis.
“Kita menyaksikan jutaan saudara-saudari kita dari kalangan wanita dan anak-anak diserang, dibom, dibunuh, dibantai. Kita menyaksikan anak-anak sengaja ditembak oleh sniper Zionis. Kita juga menyaksikan anak-anak berjalan keluar masuk rumah sakit untuk mencari ibu mereka. Begitu juga kita bisa menyaksikan para ibu menangis dan menjerit mencari anak-anak mereka,” lanjutnya.
Pemandangan yang menyedihkan seperti yang menimpa warga Gaza bukanlah kali pertama disaksikan dan diperbincangan oleh dunia, kata Mazin. “Hanya saja tidak semua menunjukkan kepeduliaan, walaupun banyak yang bersikap peduli,” lugasnya.
“Ada yang peduli dan ada yang tidak peduli. Ada yang ingin melakukan sesuatu dan ada yang tidak mampu. Jadi ada yang ingin melakukan sesuatu dan tidak mampu, dan ada yang bisa melakukan apa saja untuk menghentikannya dan tidak melakukan apa pun,” terangnya.
Harusnya menurut Mazin, memberikan perhatian dan waktu untuk merenungkan penyebab dan mencari solusi atas permasalahan genosida yang dihadapi manusia saat ini khususnya di wilayah Gaza, Palestina dengan benar.
“Tetapi bukan dengan cara
mengajak umat berulang kali jatuh ke dalam kesalahan yang sama berkali-kali,
yaitu hanya mengandalkan sosok pemimpin, bahkan seperti Trump,” tegasnya.
“Lalu mereka yang menikmati kegelapan menarik kita kembali dan berkata, ‘Pilih saja ini atau Trump atau siapa pun.’ Mereka terus berusaha menarik kita kembali ke dalam kegelapan jahiliah dan ketidaktahuan.
Lanjut dikatakan, namun faktanya
adalah jika meluangkan waktu untuk menganalisis apa yang sebenarnya terjadi, akan
ditemukan jalan menuju pemahaman yang benar,” lanjut Mazin dalam presentasinya.
Ia lanjut menjelaskan, genosida di Gaza bisa dengan mudah dan segera dihentikan melalui berbagai cara. “Seperti mengirimkan militer dari beberapa negara, serta tindakan yang tegas dari para penguasa negara-negara terdekat sekelilingnya, bahkan seluruh dunia mampu memberikan tekanan,” bebernya.
“Banyak cara yang bisa bahkan sesederhana mungkin dapat dilakukan. Misalnya Mesir mengirim kompi militer ke Gaza dan berkata kepada Zionis, ‘Jika seorang prajurit terluka, Mesir akan menyatakan perang terhadapmu.’ Bahkan jika Mesir pun tetap berada dalam jahiliah nasionalisme seperti kini, dapat dengan mudah menghentikannya dengan mengirim kompi kecil prajurit,” imbuhnya.
Selanjutnya Turki, Yordania, dan setiap negeri Muslim sekitarnya dapat mengirim kompi kecil bahkan lebih dari itu pasukan militernya ke Gaza. Bahkan setiap manusia juga bisa berpikir cara yang mudah untuk menolong Gaza. “Tetapi mayoritas memilih hening dan tidak berbuat apa pun,” sesalnya.
“Oleh karena itu, penting untuk terus menganalisis peristiwa yang terjadi hingga memahami solusi dengan tuntas. Dimulai dari memikirkan akar penyebab sebenarnya, sehingga mendapatkan kesimpulan yang utuh,” tutupnya.[] M. Siregar