"Ada tahapan-tahapan yang
harus dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak pada fase pramumayiz,” ujarnya
dalam acara Open Circle Special berjudul Mendidik Anak Sedari Kecil,
Sabtu (01/02/2025).
Lanjut dijelaskan, usia pramumayiz
adalah dari 0-6 tahun. “Pada usia 0-2 tahun, kita hendaklah memberikan hak
anak, seperti menyusui, perhatian dan kasih sayang sepenuhnya dalam tempo itu.
Pada usia 2-6 tahun sebagai orang tua hendaklah mendidik anak - anak yang
berada di fase pramumayiz dengan memberikan sepenuh perhatian, bantuan, dan
bimbingan,” ujarnya.
“Fokus kepada anak-anak pramumayiz
adalah membangun proses berpikirnya. Artinya bagaimana kita mengisi ke otak
anak dengan fakta atau informasi yang benar. Jadi tentu orang tuanya akan memberikan fakta atau informasi tentang
akidah Islam, akhlak, ilmu dunia yang berkaitan tentang
kehidupan,"ungkapnya
Ada beberapa perkara yang perlu
dilakukan pada fase pramumayiz tersebut.
Pertama, mengajarkan asas
akidah Islam. "Sebagai orang tua kita perlu menjelaskan tentang kewujudan
pencipta Allah Swt. dan menjelaskan apa tujuan penciptaan kita sebagai hamba
dengan cara yang mudah difahami oleh anak-anak, seperti bercerita,"
tuturnya.
Kedua, mengajarkan dan
menunjukkan tentang akhlak yang baik. "Ini penting karena pada fase ini
anak-anak lebih melihat tingkah lalu orang di sekelilingnya, terutama orang
tuanya," ungkapnya.
Ketiga, mengajarkan ilmu
kehidupan berlandaskan Islam. "Sebagai contoh kemahiran bersosial, pada
usia 4-6 tahun anak-anak ini mulai
bergaul dengan teman-teman yang seusia dengan mereka, maka orang tua perlu
mengajarkan kepada mereka batasan dalam berinteraksi, tidak boleh mengambil hak
orang lain dan sebagainya," ucapnya.
Ia menambahkan, masa kanak-kanak
merupakan masa yang sangat penting dalam proses membesarkan anak. "Di masa
inilah pemikiran, sikap, dan kebiasaan anak-anak mudah dibimbing, apalagi yang
membimbing adalah orang tuanya. Karena mereka orang yang paling dekat dengan
anak tersebut," imbuhnya
Dikutipnya hadis riwayat Muslim,
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, lalu orang tuanyalah yang
menjadikannya sebagai seorang Yahudi, Nasrani, atau pun Majusi."
Ia menyatakan bahwa mendidik anak-anak
bermula dari fase pramumayiz itu. "Seperti kita membangun sebuah rumah
atau gedung kemudian kita desain bentuk gedung yang kita mau bangun. Kita
keluarkan modal dan membeli bahan-bahan yang berkualitas,” urianya