“AS mengancam akan mengambil
Terusan Panama, sikap tersebut menunjukkan AS berkeinginan untuk menguasai
wilayah Amerika Latin,” lugasnya di program Kabar Petang: Ini Komentar
Pengamat Setelah Trump Ngotot Ingin Rebut Terusan Panama, di kanal YouTube
Khilafah News, Rabu (22/01/2025).
"Seolah-olah bahwa benua
Amerika itu adalah benua dia (AS). Tidak boleh ada kekuatan asing yang
mengganggu kepentingan Amerika di wilayah Amerika latin. Satu benua itu harus
berada di dalam kontrol Amerika Serikat," ujarnya.
Ia menilai, Trump memandang China
mengoperasikan Terusan Panama, dan ingin mengambilnya kembali, karena AS
memberikan Terusan Panama hanya untuk Panama. “Kehadiran China di wilayah
Amerika Latin ini telah mengusik AS,” nilainya.
"Ketika muncul via
perdagangan, China mulai berhubungan dengan negara-negara Amerika Latin, dan
itu dianggap merugikan Amerika. Di situlah tersentil Donald Trump untuk
membersihkan kembali Benua Amerika di luar pengaruh Amerika Serikat,"
ucapnya.
Menurutnya, Terusan Panama
merupakan bagian titik-titik penting di wilayah Amerika Latin. “Sehingga,
kebijakan pemerintah Panama yang dianggap mengganggu kepentingan AS, lantas
membuat Trump terang-terangan menunjukkan eksistensinya AS sebagai negara
adidaya,” imbuhnya.
"Termasuk Greenland dan juga
Kanada sempat juga di spill oleh Donald Trump. Kedua negara itu sebagai negara yang
memperoleh perlindungan dari Amerika Serikat, yang kita tahu teritorial Kanada
ini berada di antara dua teritorial Amerika dan Alaska, sehingga di situ
seolah-olah gabung aja jadi bagian dari Amerika," terangnya.
Lebih lanjut, ia menilai
bahwasanya dalam konteks Amerika Latin termasuk bagian dari American
Hemisphare. "Bagian dari radius wilayah teritorial Amerika yang terdekat,
makanya kemudian Amerika punya kebijakan halaman belakang," ungkapnya.
Tidak hanya itu, ia menjelaskan,
wilayah Greenland juga termasuk tengah dipantau Trump. “Seperti kita ketahui
wilayah Greenland memiliki kandungan mineral serta terdapat akses Laut Artik
yang menjadi semacam arena konflik baru antara negara-negara yang berada di
wilayah seputaran kutub utara,” bebernya.
"Amerika Serikat, Rusia,
kemudian beberapa negara Eropa mulai melakukan eksplorasi-eksplorasi di wilayah
kutub utara, tentu Amerika juga tidak mau ketinggalan," jelasnya.
"Dengan statement-statement
Donald Trump untuk kemudian merealisasikan pengaruh Amerika di kawasan kutub utara,
menunjukkan bahwa memang Donal Trump mempunyai idiosyncratic yang khas, lugas,
to the point. Apa yang dia inginkan menunjukkan kemudian Amerika harus
berada pada posisi internasional," tambahnya.
Alhasil, ia menambahkan bahwa
slogan American First yang dicanangkan Trump pada masa awal menjabat
pasti akan dilanjutkan. Hal itu untuk menunjukkan penguasa global adalah
Amerika Serikat.
"Bahwa dunia ini tidak lagi
seperti masa Perang Dingin ada dua blok yang saling bersaing. Tetapi sekarang
hanya satu hagemoni, yaitu Amerika. Unilateral, semua harus tunduk dan
dikehendaki oleh Amerika," tandasnya.[] Taufan